Aprilio Manganang Ajak Para Pengidap Hipospadia Berkata Jujur
loading...
A
A
A
JAKARTA - Serda Aprilio Perkasa Manganang berpesan kepada para pengidap hipospadia sepertinya agar tidak takut menghadapi kenyataan dan berkata sejujurnya terkait penyakit tersebut. Menurutnya, diri sendirilah yang paling mengetahui apa yang benar-benar terjadi.
"Mungkin pesan-pesannya untuk orang yang seperti saya tidak usah takut, kita berani saja, agar kita tahu kondisi kita dan kita harus jujur itu," ujar Aprilio di Mabesad, Jakarta Pusat, Jumat (19/3/2021).
Menurut dia, pengalaman tentang penyakit yang dideritanya saat ini perlu dibagikan kepada orang banyak. Dirinya juga berkeinginan kelak menjadi seorang pembicara ke depannya.
"Sempat berpikir saya juga ingin jadi pembicara buat orang-orang seperti saya karena buat saya itu penting banget. Mereka juga manusia yang berhak untuk bahagia, dan butuh dorongan dari kita," tuturnya.
Dia menceritakan pengalamannya yang harus menunggu selama 28 Tahun lantaran tidak berani mengungkapkan keadaan sesugguhnya ke orang banyak. Hal itu bukanlah tanpa alasan, baginya respons orang-orang yang mendengar ihwal penyakit yang dideritanya akan menimbulkan perspektif yang berbeda.
"Saya sendiri sudah cukup merasakan selama 28 tahun itu menutupi diri. Karena saya tidak berani menceritakan kondisi saya. Karena saat itu setiap orang pasti mendengarnya berbeda-beda dan setelah peristiwa ini, saya jadi berpikir bahwa kalian berhak untuk menunjukkan siapa diri kalian. Tidak usah khawatir, yang penting kita itu jujur dan berani. Itu yang terpenting," jelasnya.
Sebagaimana diketahui, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Andika Perkasa menyatakan Serda Aprilia Manganang (nama sebelumnya), menderita hipospadia sedari lahir sehingga dianggap perempuan. Padahal, Jenderal TNI Andika Perkasa menegaskan Aprilia Manganang sejatinya adalah laki-laki.
"Mungkin pesan-pesannya untuk orang yang seperti saya tidak usah takut, kita berani saja, agar kita tahu kondisi kita dan kita harus jujur itu," ujar Aprilio di Mabesad, Jakarta Pusat, Jumat (19/3/2021).
Menurut dia, pengalaman tentang penyakit yang dideritanya saat ini perlu dibagikan kepada orang banyak. Dirinya juga berkeinginan kelak menjadi seorang pembicara ke depannya.
"Sempat berpikir saya juga ingin jadi pembicara buat orang-orang seperti saya karena buat saya itu penting banget. Mereka juga manusia yang berhak untuk bahagia, dan butuh dorongan dari kita," tuturnya.
Dia menceritakan pengalamannya yang harus menunggu selama 28 Tahun lantaran tidak berani mengungkapkan keadaan sesugguhnya ke orang banyak. Hal itu bukanlah tanpa alasan, baginya respons orang-orang yang mendengar ihwal penyakit yang dideritanya akan menimbulkan perspektif yang berbeda.
"Saya sendiri sudah cukup merasakan selama 28 tahun itu menutupi diri. Karena saya tidak berani menceritakan kondisi saya. Karena saat itu setiap orang pasti mendengarnya berbeda-beda dan setelah peristiwa ini, saya jadi berpikir bahwa kalian berhak untuk menunjukkan siapa diri kalian. Tidak usah khawatir, yang penting kita itu jujur dan berani. Itu yang terpenting," jelasnya.
Sebagaimana diketahui, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Andika Perkasa menyatakan Serda Aprilia Manganang (nama sebelumnya), menderita hipospadia sedari lahir sehingga dianggap perempuan. Padahal, Jenderal TNI Andika Perkasa menegaskan Aprilia Manganang sejatinya adalah laki-laki.
(kri)