Refly Harun Ungkap Perjalanan Partai Demokrat, SBY hingga AHY

Selasa, 16 Maret 2021 - 12:44 WIB
loading...
Refly Harun Ungkap Perjalanan Partai Demokrat, SBY hingga AHY
Pakar hukum tata negara Refly Harun menyebut bahwa Partai Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat ini sangat dipengaruhi oleh oligarki atau dinasti. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Pakar hukum tata negara Refly Harun menyebut bahwa Partai Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat ini sangat dipengaruhi oleh oligarki atau dinasti.



Contohnya, beber Refly, seperti jabatan Ketua Majelis TInggi, Ketua Umum, dan Wakil Ketua Umum yang sudah menjadi pengetahuan umum bahwa ketiga jabatan tersebut akan saling melengkapi satu sama lain.

"Kita tahu bahwa itu akan berganti-ganti, kalau Ketua Majelis tinggi berhalangan, itu akan digantikan oleh Wakil Ketua Majelis tinggi yang tidak lain adalah Ketua Umum," ucapnya.

"Kemudian kalau Ketua Umum berhalangan, Wakil Ketua Umum yang akan menggantikan, kalau begini memang partai menjadi partai keluarga," sambungnya.

Refly menegaskan bahwa hal tersebutlah yang seharusnya menjadi koreksi dari Partai Demokrat. Lalu, ia juga mengkritik AHY yang tiba-tiba menjabat menjadi Ketua Umum Partai Demokrat tanpa kaderisasi yang jelas.

"Bagaimana mungkin AHY tiba-tiba menjadi Ketua Umum partai politik tanpa kaderisasi yang jelas, tanpa dia meniti jenjang kariernya," ungkapnya

Walaupun AHY dikenal sebagai sosok yang moncer, kata Refly, bahkan disebut-sebut juga sebagai calon presiden 2024, akan tetapi bagaimana pun kaderisasi partai politik harus ditaati. Perlu diketahui, Partai Demokrat pada kongres 2020 secara aklamasi mengangkat AHY putra SBY sebagai ketua umum untuk lima tahun ke depan.

AHY diketahui baru bergabung dengan Partai Demokrat sekitar 2016 setelah memutuskan pensiun dini dari TNI Angkatan Darat. AHY kemudian ditunjuk menjadi calon gubernur DKI Jakarta berpasangan dengan Sylviana Murni yang menjadi calon wakilnya. Saat itu, SBY adalah Ketua Umum DPP Demokrat.

Pada 2018, di Partai Demokrat, AHY diberikan 'jabatan' sebagai Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) untuk Pilkada 2018 dan Pilpres 2019.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1796 seconds (0.1#10.140)