Pengurus Daerah Kubu AHY Resah Ada Ancaman, Begini Respons Kubu Moeldoko
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sekjen DPP Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB), Jhoni Allen Marbun menyatakan enggan berkomentar terlalu jauh perihal pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Benny K Harman yang menyebut pengurus di daerah resah karena merasa didatangi oknum intel Polres untuk didata.
"Saya enggak tau, saya enggak mau menjawab itu karena itu sama sekali enggak pernah denger (info ada ancaman), karena itu buka kewenangan saya," kata Jhoni saat dihubungi, Jumat (12/3/2021).
Jhoni mengatakan, dirinya bukan orang yang pintar berkata-kata, apalagi mendramatisir keadaan yang belum tentu kebenarannya. Baginya, apa yang disuarakan ke publik harus berdasarkan yang dilihat dan pantas dipertanggungg jawabkan.
Sebagai contoh, kata Jhoni, apa yang dilakukannya selama ini terhadap Partai Demokrat karena dianggap ada yang tidak benar. Sehingga, Jhoni mengaku sebagai salah satu orang yang menyusun AD/ART partai harus bersuara, dan membaca ulang aturan partai tersebut. "Jadi kalau yang komentar (ada ancaman) saya enggak ngerti tuh. Enggak bisa kalau berkomentar katanya-katanya itu. Itu dari dulu kalian kenal, pantang saya karena membuat peryataan karena dari sana karena katanya-katanya bisa tambah dan bisa minus begitu. Saya enggak mau itu ya (kata-katanya), itu sikap saya dari dulu, A bilang saya pertanggung jawabkan, B saya bilang, karena saya ikut dan merasakan itu," imbuh mantan pendiri Partai Demokrat itu. (Rakhmatulloh)
"Saya enggak tau, saya enggak mau menjawab itu karena itu sama sekali enggak pernah denger (info ada ancaman), karena itu buka kewenangan saya," kata Jhoni saat dihubungi, Jumat (12/3/2021).
Jhoni mengatakan, dirinya bukan orang yang pintar berkata-kata, apalagi mendramatisir keadaan yang belum tentu kebenarannya. Baginya, apa yang disuarakan ke publik harus berdasarkan yang dilihat dan pantas dipertanggungg jawabkan.
Sebagai contoh, kata Jhoni, apa yang dilakukannya selama ini terhadap Partai Demokrat karena dianggap ada yang tidak benar. Sehingga, Jhoni mengaku sebagai salah satu orang yang menyusun AD/ART partai harus bersuara, dan membaca ulang aturan partai tersebut. "Jadi kalau yang komentar (ada ancaman) saya enggak ngerti tuh. Enggak bisa kalau berkomentar katanya-katanya itu. Itu dari dulu kalian kenal, pantang saya karena membuat peryataan karena dari sana karena katanya-katanya bisa tambah dan bisa minus begitu. Saya enggak mau itu ya (kata-katanya), itu sikap saya dari dulu, A bilang saya pertanggung jawabkan, B saya bilang, karena saya ikut dan merasakan itu," imbuh mantan pendiri Partai Demokrat itu. (Rakhmatulloh)
(cip)