Polemik Partai Demokrat, Iwan Fals: Bagaimana Tanggapan Tuan Puan Sekalian
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Sumatera Utara yang menjadikan Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Jenderal (purn) Moeldoko sebagai Ketua Umum terus menjadi pembahasan publik untuk dibicarakan.
Sebelumnya, pendiri Partai Demokrat Ahmad Yahya membeberkan beberapa alasan kader partai ini mendesak diselenggarakannya Kongres Luar Biasa (KLB) di Sumatera Utara, beberapa waktu lalu.
Pertama, kader merasa Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai ketua Majelis Tinggi menempatkan anaknya yang tidak berpengalaman AHY menjadi ketua umum. Hal ini menyebabkan terjadinya krisis kepemimpinan di Partai Demokrat.
"Kepemimpinan AHY yang rapuh, sewenang-wenang, dan menjaga jarak dengan para kader terutama pengurus daerah dan cabang, menyebabkan penyumbatan aspirasi dan kebuntuan komunikasi,sehingga kader-kader di daerah menginginkan KLB segara dilaksanakan dalarn waktu yang sesingkat-singkatnya," jelas Yahya dalam konferensi pers di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
Sebelumnya, pendiri Partai Demokrat Ahmad Yahya membeberkan beberapa alasan kader partai ini mendesak diselenggarakannya Kongres Luar Biasa (KLB) di Sumatera Utara, beberapa waktu lalu.
Pertama, kader merasa Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai ketua Majelis Tinggi menempatkan anaknya yang tidak berpengalaman AHY menjadi ketua umum. Hal ini menyebabkan terjadinya krisis kepemimpinan di Partai Demokrat.
"Kepemimpinan AHY yang rapuh, sewenang-wenang, dan menjaga jarak dengan para kader terutama pengurus daerah dan cabang, menyebabkan penyumbatan aspirasi dan kebuntuan komunikasi,sehingga kader-kader di daerah menginginkan KLB segara dilaksanakan dalarn waktu yang sesingkat-singkatnya," jelas Yahya dalam konferensi pers di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
(maf)