Beri Kuliah Umum di UI, Kapolri Tegaskan Kerukunan Modal Utama Bangsa

Kamis, 11 Maret 2021 - 10:08 WIB
loading...
Beri Kuliah Umum di...
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo. Foto/Istimewa
A A A
DEPOK - Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo memberikan kuliah umum di Universitas Indonesia (UI). Kuliah umum dilakukan secara hybrid yang memadukan antara daring dan luring. Kuliah umum ini diselenggarakan oleh Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) UI.

Kuliah umum tersebut diikuti lebih dari 250 peserta yang merupakan sivitas akademika, alumni, dan perwakilan dari Polri.

Rektor UI Ari Kuncoro dalam sambutannya berharap agar kesempatan ini dapat memberikan wawasan dalam hal kerukunan hidup dan inspirasi bagi sivitas akademika UI untuk meneladani karya dan kinerja Kapolri. "Semoga ini dapat memberikan wawasan dalam hal kerukunan hidup," katanya, Rabu 10 Maret 2021.

Direktur SKSG UI, Athor Subroto mengapresiasi kehadiran Rektor UI dan Kapolri yang bersedia memberikan kuliah umum secara offline serta kehadiran seluruh peserta.

"Kami bangga bahwa Kapolri saat ini merupakan alumni SKSG UI dan berharap kegiatan ini menjadi model hubungan UI dan para alumninya untuk saling mendukung dan menguatkan dalam rangka belajar bertukar pengalaman dan pikiran, sehingga dampak positifnya dapat dirasakan oleh masyarakat yang lebih luas," kata Athor.

Dalam materi yang disampaikan, Kapolri memaparkan tentang tantangan keamanan dan pertahanan Indonesia saat ini, yaitu ancaman terhadap kerukunan dan polarisasi.

Menurut dia, penggunaan teknologi informasi saat ini menjadi potensi yang paling besar mengancam kerukunan bangsa. "Ruang cyber dimanfaatkan untuk menyebarkan ujaran kebencian dan hoaks. Padahal, kalau kita lihat, di level elite, saat ini posisi jadi satu. Tapi di grass root masih terpecah, dan untuk bisa berubah itu sangat sulit. Oleh karena itu, nilai-nilai Pancasila harus dijaga. Karena melihat perjalanan sejarah Indonesia yang mudah terpecah-belah dan potensi polarisasi menjadi tantangan dan harus diwaspadai oleh kita bersama," tuturnya.Baca juga: Amien Rais dkk Bertemu Jokowi Bahas Insiden KM 50, Eks Pengacara FPI Bersyukur

Kondisi grass root atau akar rumput ini yang Sigit jadikan sebagai dasar dalam membangun visinya sebagai Kapolri. "Yaitu peran Polri yang Presisi. Diharapkan dengan mengetahui kondisi masyarakat secara tepat, kita dapat menyusun langkah-langkah penanganan yang lebih tepat sasaran atau presisi," ujarnya.

Beberapa langkah yang dilakukan Kapolri dalam menghadapi tantangan keamanan-pertahanan di era digital ini di antaranya adalah program polisi siber yang menggunakan model persuasif-edukatif bagi orang-orang yang berpotensi melanggar aturan-aturan di dunia maya.

Langkah kedua adalah menjadikan kepolisian sektor (polsek) sebagai basis resolusi permasalahan wilayah. Di Polsek, penanganan masalah akan lebih mengedepankan metode penanganan yang bersifat mediasi, dibandingkan yang bersifat penegakan hukum.

"Dalam metode ini, adat kebiasaan yang sudah hidup di masyarakat dapat menjadi salah satu solusi konflik sehingga dapat lebih mengakomodasi apa yang disebut rasa keadilan di masyarakat," tambahnya.

Langkah ketiga adalah melakukan pendekatan pengarusutamaan moderasi beragama dengan cara meningkatkan peran serta tokoh-tokoh agama di masyarakat dalam memerangi doktrin-doktrin yang tidak sesuai dengan nilai kebangsaan.

Para mantan napi teroris juga dilibatkan dalam melakukan edukasi agar masyarakat dapat memahami pentingnya persatuan bangsa. Langkah terakhir adalah melakukan sinergitas antara Polri dengan TNI dalam menjaga keamanan negara.

Di akhir pidato, Kapolri menuturkan potensi kemajemukan bangsa dapat dianggap sebagai suatu modal kemajuan bangsa, bukan sebagai potensi perpecahan bangsa.

"Mari kita jaga persatuan, bukan saatnya kita bertengkar. Bersatu untuk melalui pandemi Covid-19. Bersatu untuk masa depan yang lebih baik," katanya
(dam)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0793 seconds (0.1#10.140)