Strategi Wali Kota Palangka Raya Tangani Multisektor Terdampak Pandemi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wabah virus corona (Covid-19) yang melanda Indonesia cukup berdampak besar terhadap multisektor di berbagai daerah. Demi menekan imbas tersebut, sejumlah daerah berupaya untuk bertahan. Salah satunya Kota Palangka Raya .
Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin mengklaim ekonomi daerahnya tetap tumbuh di tengah kondisi pandemi Covid-19. Tahun lalu, angkanya mampu tumbuh di angka 7,17 persen. Menurutnya, kondisi tersebut menunjukkan bahwa masyarakat di ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah itu mampu bertahan di saat wabah corona melanda.
"Luar biasa goncangan yang ada karena pandemi. Sektor kesehatan, ekonomi, dan lainnya cukup terdampak. Tapi alhamdulillah, kondisi sekarang sudah berangsur bisa tertangani,” tuturnya saat memberikan paparan secara virtual dalam perhelatan Indonesia Visionary Leader (IVL) Season VII di Gedung iNews, Jakarta, Rabu (10/3/2021).
Fairid mengaku, salah satu kunci pemulihan ekonomi harus dimulai dari penanganan pandemi tersebut. Karena itu, pihaknya berkomitmen menangani Covid-19 dengan meningkatkan tracing, testing, dan treatment (3T). Termasuk juga berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dalam meningkatkan kapasitas rumah sakit umum daerah (RSUD) untuk menangani pasien corona.
"Kami terus berkomitmen meningkatkan 3T. Dalam testing saja, jumlahnya mencapai 36,94 persen. Kami juga ada satu-satunya RSUD untuk perluasan penanganan kasus," terang dia.
Ia melanjutkan, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menjadi salah satu sektor yang dinilai menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di tengah pandemi. Hingga saat ini eksistensi usaha tersebut masih terus bertahan. Menurut Fairid, kondisi tersebut didukung perubahan pola usaha yang mulai beralih dengan memanfaatkan teknologi digital sehingga pola penjualan dan pemesanan dilakukan secara daring (online).
Baca juga: Persaingan Usaha Makin Ketat di Masa Pandemi, UMKM Butuh Riset
Selain itu, berbagai kebijakan dan stimulus juga diberikan pemerintah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. Di antaranya yaitu pelatihan keterampilan, pelatihan usaha, bantuan alat, dan bantuan modal.
"Tahun ini kami menyiapkan rencana pembinaan untuk meningkatkan peran koperasi dan UMKM. Intinya, kami berupaya terus berkomitmen menjaga keseimbangan antara penanganan kasus Covid dan menjaga pertumbuhan ekonomi masyarakat di saat pandemi," ujar dia.
Fairid juga menekankan pihaknya terus meningkatkan pelayanan publik. Misalnya, dengan memudahkan proses perizinan dan administrasi. Menurut dia, langkah ini sebagai bagian dari strategi menggerakkan roda ekonomi daerah.
Seluruh strategi itu sejalan dengan program pembangunan Kota Palangka Raya dengan mengedepankan smart environment, smart society, smart economy. Visi itu sekaligus sebagai pedoman untuk mempercepat pembangunan, termasuk menjaga ekonomi daerah tetap tumbuh di saat pandemi.
Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin mengklaim ekonomi daerahnya tetap tumbuh di tengah kondisi pandemi Covid-19. Tahun lalu, angkanya mampu tumbuh di angka 7,17 persen. Menurutnya, kondisi tersebut menunjukkan bahwa masyarakat di ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah itu mampu bertahan di saat wabah corona melanda.
"Luar biasa goncangan yang ada karena pandemi. Sektor kesehatan, ekonomi, dan lainnya cukup terdampak. Tapi alhamdulillah, kondisi sekarang sudah berangsur bisa tertangani,” tuturnya saat memberikan paparan secara virtual dalam perhelatan Indonesia Visionary Leader (IVL) Season VII di Gedung iNews, Jakarta, Rabu (10/3/2021).
Fairid mengaku, salah satu kunci pemulihan ekonomi harus dimulai dari penanganan pandemi tersebut. Karena itu, pihaknya berkomitmen menangani Covid-19 dengan meningkatkan tracing, testing, dan treatment (3T). Termasuk juga berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dalam meningkatkan kapasitas rumah sakit umum daerah (RSUD) untuk menangani pasien corona.
"Kami terus berkomitmen meningkatkan 3T. Dalam testing saja, jumlahnya mencapai 36,94 persen. Kami juga ada satu-satunya RSUD untuk perluasan penanganan kasus," terang dia.
Ia melanjutkan, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menjadi salah satu sektor yang dinilai menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di tengah pandemi. Hingga saat ini eksistensi usaha tersebut masih terus bertahan. Menurut Fairid, kondisi tersebut didukung perubahan pola usaha yang mulai beralih dengan memanfaatkan teknologi digital sehingga pola penjualan dan pemesanan dilakukan secara daring (online).
Baca juga: Persaingan Usaha Makin Ketat di Masa Pandemi, UMKM Butuh Riset
Selain itu, berbagai kebijakan dan stimulus juga diberikan pemerintah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. Di antaranya yaitu pelatihan keterampilan, pelatihan usaha, bantuan alat, dan bantuan modal.
"Tahun ini kami menyiapkan rencana pembinaan untuk meningkatkan peran koperasi dan UMKM. Intinya, kami berupaya terus berkomitmen menjaga keseimbangan antara penanganan kasus Covid dan menjaga pertumbuhan ekonomi masyarakat di saat pandemi," ujar dia.
Fairid juga menekankan pihaknya terus meningkatkan pelayanan publik. Misalnya, dengan memudahkan proses perizinan dan administrasi. Menurut dia, langkah ini sebagai bagian dari strategi menggerakkan roda ekonomi daerah.
Seluruh strategi itu sejalan dengan program pembangunan Kota Palangka Raya dengan mengedepankan smart environment, smart society, smart economy. Visi itu sekaligus sebagai pedoman untuk mempercepat pembangunan, termasuk menjaga ekonomi daerah tetap tumbuh di saat pandemi.
(zik)