Duh, Bule di Bali Buka Kelas Orgasme, DPR Minta Polda Segera Usut Tuntas
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni meminta Polda Bali untuk segera turun tangan menyelidiki penyelenggaraan kegiatan Kelas Orgasme yang rencananya dibuka pada hari Sabtu (6/3/2021) besok.
Menurut dia, polisi harus segera mengusut seluruh pihak yang terlibat demi memastikan kegiatannya tidak jadi dilaksanakan. Permintaan itu diungkapkannya, menyusul adanya Publik pemberitaan mengenai kelas orgasme yang akan dilaksanakan di Ubud, Bali pada Sabtu (6/3) hingga Selasa (9/3/2021) mendatang. Kelas yang dilabeli "Tantric Full Body Energy Orgasm Retreat” itu dibendrol seharga USD600 atau Rp8 Juta, dengan seorang instruktur bule bernama Andrew Barnes.
“Terkait event ini, saya mendorong pihak Polda Bali untuk segera turun dan mengusut eventnya hingga tuntas. Kalau dilihat dari sosial medianya, kan acaranya akan diadakan besok. Nah polisi harus memastikan acara itu tidak kejadian,” kata Sahroni dalam keterangannya, Jumat (5/3/2021).
Politikus Nasdem itu juga mengingatkan bahwa warga asing yang saat ini ada di Bali untuk selalu menghormati kebudayaan lokal dan nilai-nilai adat istiadat di sana, dan tidak boleh membawa pengaruh buruk yang bisa mencemarkan nama baik pulau dewata. “Harus selalu diingat bahwa warga asing tidak boleh membawa pengaruh buruk ke Indonesia, khususnya Bali. Mereka harus selalu mematuhi adat istiadat dan kearifan lokal setempat,” ujarnya.
Oleh karena itu, Sahroni juga meminta Polda Bali untuk meningkatkan pengamanan dan patroli demi memastikan agar warga asing maupun warga lokal yang tinggal di Bali tidak melakukan hal-hal yang tidak mematuhi norma kesusilaan, dan berpotensi memunculkan tindakan kriminal. “Seperti kelas macam ini, kan tinggi sekali potensi-potensi pelecehan seksualnya, jadi mohon juga kepada Polda Bali, agar diantisipasi supaya kegiatan seperti ini tidak terjadi lagi,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, acara berlabel "Tantric Full Body Energy Orgasm Retreat" ini digelar di Ubud pada Sabtu (6/3/2021) hingga Selasa (9/3/2021). Kabar ini membuat geram warga Bali, termasuk Niluh Djelantik. Desainer sepatu itu selama ini memang kritis menyikapi berbagai masalah di Bali, termasuk tingkah laku oknum-oknum bule yang dinilai merusak citra Pulau Dewata.
Niluh mengatakan, kelas orgasme itu dibuka seorang bule bernama Andrew Barnes. Dia pun mempertanyakan kelas orgasme yang dinilai sama saja dengan bisnis esek-esek. "Kelas orgasme. Bisnis esek esek zaman now?," tulis Niluh dalam akun Instagram-nya, dikutip Kamis (4/3/2021).
Menurut dia, polisi harus segera mengusut seluruh pihak yang terlibat demi memastikan kegiatannya tidak jadi dilaksanakan. Permintaan itu diungkapkannya, menyusul adanya Publik pemberitaan mengenai kelas orgasme yang akan dilaksanakan di Ubud, Bali pada Sabtu (6/3) hingga Selasa (9/3/2021) mendatang. Kelas yang dilabeli "Tantric Full Body Energy Orgasm Retreat” itu dibendrol seharga USD600 atau Rp8 Juta, dengan seorang instruktur bule bernama Andrew Barnes.
“Terkait event ini, saya mendorong pihak Polda Bali untuk segera turun dan mengusut eventnya hingga tuntas. Kalau dilihat dari sosial medianya, kan acaranya akan diadakan besok. Nah polisi harus memastikan acara itu tidak kejadian,” kata Sahroni dalam keterangannya, Jumat (5/3/2021).
Politikus Nasdem itu juga mengingatkan bahwa warga asing yang saat ini ada di Bali untuk selalu menghormati kebudayaan lokal dan nilai-nilai adat istiadat di sana, dan tidak boleh membawa pengaruh buruk yang bisa mencemarkan nama baik pulau dewata. “Harus selalu diingat bahwa warga asing tidak boleh membawa pengaruh buruk ke Indonesia, khususnya Bali. Mereka harus selalu mematuhi adat istiadat dan kearifan lokal setempat,” ujarnya.
Oleh karena itu, Sahroni juga meminta Polda Bali untuk meningkatkan pengamanan dan patroli demi memastikan agar warga asing maupun warga lokal yang tinggal di Bali tidak melakukan hal-hal yang tidak mematuhi norma kesusilaan, dan berpotensi memunculkan tindakan kriminal. “Seperti kelas macam ini, kan tinggi sekali potensi-potensi pelecehan seksualnya, jadi mohon juga kepada Polda Bali, agar diantisipasi supaya kegiatan seperti ini tidak terjadi lagi,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, acara berlabel "Tantric Full Body Energy Orgasm Retreat" ini digelar di Ubud pada Sabtu (6/3/2021) hingga Selasa (9/3/2021). Kabar ini membuat geram warga Bali, termasuk Niluh Djelantik. Desainer sepatu itu selama ini memang kritis menyikapi berbagai masalah di Bali, termasuk tingkah laku oknum-oknum bule yang dinilai merusak citra Pulau Dewata.
Niluh mengatakan, kelas orgasme itu dibuka seorang bule bernama Andrew Barnes. Dia pun mempertanyakan kelas orgasme yang dinilai sama saja dengan bisnis esek-esek. "Kelas orgasme. Bisnis esek esek zaman now?," tulis Niluh dalam akun Instagram-nya, dikutip Kamis (4/3/2021).
(cip)