Luhut Ingatkan Megathrust Berpotensi Tsunami di Pantai Barat Sumatera dan Selatan Jawa
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan mengingatkan potensi bahaya megathrust atau jalur subduksi lempeng bumi yang sangat panjang, tapi relatif dangkal yang berpotensi tsunami di pantai Barat Sumatera dan Selatan Jawa.
“Kita nih takut megathrust ini, megathrust yang bisa saja terjadi masih di pantai barat dari Sumatera, Pantai Selatan Jawa, yang ini memang kita harus duga bahwa itu akan terjadi. Dimana, kapan dan bagaimana, itu yang kita tidak tahu. Itulah alam itu. Jadi kita semua harus siap menghadapi itu,” ungkap Luhut dalam Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana (Rakornas PB) Tahun 2021 secara virtual, Kamis (4/3/2021).
Selain itu, Luhut meminta kepala Daerah juga melihat potensi adanya zona aktif gempa di wilayah masing-masing. “Jadi kalau dilihat sekarang ini, apa namanya zona aktif gempa, zona seismic gap, dan lainnya, ini menjadi penting untuk diperhatikan. Kemudian zona aktif gempa Januari 2021 ini seperti ini tolong kita simak baik-baik. Dan aktif gempa Januari 2001 itu ada dimana Aceh, Nias. Aceh mungkin tidak berulang tsunami mungkin, saya nggak tahu karena saya bukan orang ahli ya, tapi karena baru 15 tahun yang lalu,” kata Luhut.
Luhut juga mengingatkan adanya potensi gempa merusak bahkan memicu tsunami di beberapa wilayah ini untuk waspada. “Di Nias bisa saja terjadi atau di Padang karena pada daerah itu, patahannya. Dan atau juga di Bengkulu. Atau juga bisa daerah-daerah yang berbahaya di Lombok, Sumbawa, Sumba, Sulbar, Sulteng, Gorontalo, Laut Maluku, Seram. Ini semua area-area yang perlu kita perhatikan. Waktu itu sudah ada rapat kabinet terbatas untuk menyiapkan ini semua. Jadi sehingga sekarang posisi BNPB ini menjadi sangat sangat strategis, karena supaya bisa mengkoordinasikan seluruh kekuatan kita manakala terjadi gempa,” ungkap Luhut.
Oleh karena itu, Luhut meminta semua Kepala Daerah bersama dengan pemerintah pusat untuk menyiapkan mitigasi. Pasalnya, kata Luhut, pemerintah bertanggung jawab atas keselamatan warganya. “Jadi ini saya minta para Kepala Daerah, teman-teman semua, ayo kita saling rakyat kita dan pemerintah daerah kita sendiri. Kalau, Anda bertanggung jawab terhadap keselamatan rakyat tempat anda bekerja, tolong ini pembelajaran ini dilakukan,” tegas Luhut.
Lihat Juga: Cerita Mahfud MD Dikawal 2 Anggota Sat-81/Gultor Kopassus Anak Buah Luhut saat Konflik Cicak Vs Buaya
“Kita nih takut megathrust ini, megathrust yang bisa saja terjadi masih di pantai barat dari Sumatera, Pantai Selatan Jawa, yang ini memang kita harus duga bahwa itu akan terjadi. Dimana, kapan dan bagaimana, itu yang kita tidak tahu. Itulah alam itu. Jadi kita semua harus siap menghadapi itu,” ungkap Luhut dalam Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana (Rakornas PB) Tahun 2021 secara virtual, Kamis (4/3/2021).
Selain itu, Luhut meminta kepala Daerah juga melihat potensi adanya zona aktif gempa di wilayah masing-masing. “Jadi kalau dilihat sekarang ini, apa namanya zona aktif gempa, zona seismic gap, dan lainnya, ini menjadi penting untuk diperhatikan. Kemudian zona aktif gempa Januari 2021 ini seperti ini tolong kita simak baik-baik. Dan aktif gempa Januari 2001 itu ada dimana Aceh, Nias. Aceh mungkin tidak berulang tsunami mungkin, saya nggak tahu karena saya bukan orang ahli ya, tapi karena baru 15 tahun yang lalu,” kata Luhut.
Luhut juga mengingatkan adanya potensi gempa merusak bahkan memicu tsunami di beberapa wilayah ini untuk waspada. “Di Nias bisa saja terjadi atau di Padang karena pada daerah itu, patahannya. Dan atau juga di Bengkulu. Atau juga bisa daerah-daerah yang berbahaya di Lombok, Sumbawa, Sumba, Sulbar, Sulteng, Gorontalo, Laut Maluku, Seram. Ini semua area-area yang perlu kita perhatikan. Waktu itu sudah ada rapat kabinet terbatas untuk menyiapkan ini semua. Jadi sehingga sekarang posisi BNPB ini menjadi sangat sangat strategis, karena supaya bisa mengkoordinasikan seluruh kekuatan kita manakala terjadi gempa,” ungkap Luhut.
Oleh karena itu, Luhut meminta semua Kepala Daerah bersama dengan pemerintah pusat untuk menyiapkan mitigasi. Pasalnya, kata Luhut, pemerintah bertanggung jawab atas keselamatan warganya. “Jadi ini saya minta para Kepala Daerah, teman-teman semua, ayo kita saling rakyat kita dan pemerintah daerah kita sendiri. Kalau, Anda bertanggung jawab terhadap keselamatan rakyat tempat anda bekerja, tolong ini pembelajaran ini dilakukan,” tegas Luhut.
Lihat Juga: Cerita Mahfud MD Dikawal 2 Anggota Sat-81/Gultor Kopassus Anak Buah Luhut saat Konflik Cicak Vs Buaya
(cip)