AHY Dalam Tekanan Tinggi, SBY Benteng Terakhir Amankan Posisi

Rabu, 03 Maret 2021 - 07:40 WIB
loading...
AHY Dalam Tekanan Tinggi,...
Pengaruh dan kelihaian Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memainkan game untuk menghindarkan dualisme kepengurusan Partai Demokrat. Foto/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Pemecatan terhadap kader yang dianggap membangkang seperti dilakukan Partai Demokrat lumrah terjadi di sejumlah partai. Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo, pemecatan dilakukan dengan tujuan menegakkan disiplin partai.

Selain itu, dalam konteks kepentingan kubu Cikeas, langkah pemecatan diambil untuk menciptakan stabilitas internal partai yang sedang mengalami tekanan politik, dalam hal ini dirasakan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY ).

"Pemecatan tersebut dilakukan di tengah dorongan KLB (Kongres Luar Biasa) yang kian menguat. Tujuannya adalah untuk mengamankan status quo, yakni posisi AHY sebagai ketua umum Partai Demokrat," katanya saat dihubungi, Rabu (3/3/2021).

(Baca: Heboh Konflik Demokrat, Video Lama Max Sopacua Puji SBY Beredar di Twitter)

Namun demikian, kata Karyono, yang perlu diantisipasi adalah efek dari tindakan pemecatan yang dilakukan secara serentak. Jika tak terkendali justru berpotensi menimbulkan gejolak yang lebih besar. Dan, besarnya gejolak tergantung pada situasi dan kondisi.

"Di sinilah diperlukan kepiawaian kubu AHY dalam mengelola konflik. Tidak hanya AHY yang diuji, tapi kelihaian dan pengaruh SBY menjadi taruhannya. SBY adalah benteng terakhir untuk mengamankan AHY sebagai ketua umum," ujarnya.

"Pengaruh SBY di internal untuk saat ini memang masih kuat. Tapi kekuatan SBY saat ini sedang diuji seberapa kuat dalam membentengi partai Demokrat," imbuh mantan Peneliti LSI Denny JA itu.

(Baca: KLB Terus Berembus, Partai Demokrat di Ambang Dualisme Kepengurusan)

Lebih lanjut Karyono mengatakan, lantas seberapa kuat pihak yang mendorong KLB? Jika dilihat dari reaksi pasca pemecatan, nampak di permukaan dorongan KLB semakin menguat. Dia melihat, pemecatan sejumlah kader justru memicu spektrum perlawanan kian meluas. Pemecatan justru berpotensi mendorong kristalisasi pihak-pihak yang kurang puas terhadap kepemimpinan AHY.

"Yang mesti diantisipasi adalah menyatunya pelbagai kelompok berpengaruh yang tidak puas, baik dari dalam maupun dari luar. Jika ini tidak berhasil dikelola dengan baik, maka bisa menggoyahkan benteng pertahanan kubu Cikeas," tutur dia.

Di sisi lain, Karyono menganggap, mewujudkan KLB tidak mudah jika menggunakan AD/ART Partai sebagai rujukan formal. Pasalnya, penyelenggaraan KLB harus mendapat persetujuan Majelis Tinggi yang mana komposisi di Majelis Tinggi Demokrat didominasi kubu Cikeas, yang diketuai sendiri oleh SBY ayah kandung AHY.

"Maka dari itu jika kelompok yang tidak puas terhadap kepemimpinan AHY menggunakan pendekatan formal untuk menyelenggarakan KLB bisa terkuras energinya. Karenanya, mereka perlu memikirkan cara lain jika hendak menggoyang kubu Cikeas," pungkasnya. (
(muh)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Yogyakarta Jadi Tuan...
Yogyakarta Jadi Tuan Rumah Yudhoyono Institute Lecture Series 2025
AHY Soroti Tantangan...
AHY Soroti Tantangan dan Peluang Keberlanjutan di Indonesia
Resmikan Gedung Baru...
Resmikan Gedung Baru IPDN, Menko AHY: Ciptakan Birokrasi Adaptif, Inovatif, dan Berkelanjutan
Demokrat Nilai Prabowo...
Demokrat Nilai Prabowo Tunjukkan Sikap Kemandirian sebagai Kepala Negara Bukan Presiden Boneka
Demokrat soal RUU Perampasan...
Demokrat soal RUU Perampasan Aset: Kami Makmum Aja di DPR
Titiek Puspa Meninggal...
Titiek Puspa Meninggal Dunia, SBY: Negeri Ini dan Dunia Kehilangan Pahlawan Kebudayaan serta Kesenian
SBY Melayat ke Rumah...
SBY Melayat ke Rumah Duka Titiek Puspa Pagi Ini
Beri Pesan Menyentuh,...
Beri Pesan Menyentuh, Menko AHY Ucapkan Selamat Idulfitri 1446 H | Sindo Flash
Pastikan Kenyamanan...
Pastikan Kenyamanan Pemudik di Stasiun Pasar Senen, Menko AHY Sidak Kereta Api
Rekomendasi
Kisah Penguasa Mataram...
Kisah Penguasa Mataram Minta 100 Gadis, namun Ditolak Sultan Banten Berujung Perang Dingin
Raja Charles III Tidak...
Raja Charles III Tidak Percaya Sama Sekali pada Pangeran Harry, Hubungan Kian Memburuk
103 Negara Berkumpul...
103 Negara Berkumpul Memperkuat Kerja Sama Ekonomi Rusia dan Dunia Islam
Berita Terkini
8 Pati TNI AD dari Kemhan...
8 Pati TNI AD dari Kemhan Digeser Jenderal Agus Subiyanto pada Mutasi April 2025
Prabowo dan PM Australia...
Prabowo dan PM Australia Anthony Albanese akan Gelar Pertemuan Bilateral
Profil Anis Hidayah,...
Profil Anis Hidayah, Lulusan Unej dan UGM yang Menjadi Ketua Komnas HAM 2025-2027
Cak Imin Terima Kunjungan...
Cak Imin Terima Kunjungan Dubes Senior Timor Leste Ermenegildo Lopes Kupa
TNI Angkatan Darat Buka...
TNI Angkatan Darat Buka Peluang Anak Korban Ledakan Amunisi di Garut Jadi Prajurit
Adian Dorong Peningkatan...
Adian Dorong Peningkatan Kesejahteraan Pengemudi Transportasi Online
Infografis
Jurnalis Inggris: Pakistan...
Jurnalis Inggris: Pakistan Pemenang dalam Perang dengan India
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved