Optimistis KLB Lancar, Darmizal Sebut Pemecatannya Buka Topeng SBY
loading...
A
A
A
JAKARTA - HM Darmizal MS, politikus senior yang dipecat dari Partai Demokrat terus melakukan perlawanan. Darmizal mengatakan pemecatannya dan enam orang kader lainnya semakin meyakinkan persepsi publik bahwa partai yang sekarang dipimpin Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY ) ini bermasalah dan sewenang-wenang.
Pemecatan ini juga membuka jalan bagi kelancaran Kongres Luar Biasa (KLB) . "Pertama saya ucapkan innalillahi wainna ilaihi rajiun, segala sesuatu datangnya dari Allah dan pada akhirnya kembali pada Allah. Kedua, saya tidak bersedih apalagi berduka atas pemecatan ini," ungkap Darmizal kepada wartawan, Senin (1/3/2021)
(Baca: Andi Arief Bantah Kabar Dirinya dan Bappilu Demokrat Setujui KLB)
"Ketiga, KLB bagi adalah satu kebanggaan yang luar biasa karna terkait dengan tujuan mulia yang dilandasi niat tulus dengan manfaat kebaikan, terutama dan yang paling penting adalah manfaat dapat menyelamatkan begitu banyak kader diseluruh tanah air dari perilaku dzolim, pimpinan partai, dan keempat, pemecatan ini, bagi kami menjadi tonggak sejarah yang paling monumental, semakin bergairah dan militan untuk melaksanakan Kongres Luar Biasa, guna mengembalikan hak kader," tutur dia.
Darmizal menganggap, tindakan pemecatan ini menunjukkan wajah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebahai Ketua Majelis Tinggi Partai yang terkesan demokratis tapi sebenarnya, anti-kritik, tidak demokratis dan mengelola partai sesuai seleranya dan keluarga.
Darmizal mengatakan, dampak dari pemecatan ini juga semakin membuat perjuangan kader untuk memperbaiki partai itu semakin tebal dan kuat. Menurutnya, sejumlah kader akan memanfaatkan momentum ini untuk melawan arogansi yang terjadi selama ini
"Pemecatan ini akan semakin membuat agenda perubahan dan perbaikan partai semakin bergelora, semakin besar. KLB, insya Allah, akan segera dilakukan," ujarnya.
(Baca: Demokrat Ungkap Ide Pendirian Partai Setelah SBY Gagal Dampingi Megawati)
Sementara dirinya dan keenam kader senior lainnya tentu akan mengambil tindakan yang terbaik. Salah satunya dengan mengajukan ihwal pemecatan ini kepada Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). "Segera kami lakukan pada kesempatan pertama," tegasnya.
Mantan Relawan SBY-JK ini bahkan mengatakan pihaknya tidak akan tinggal diam melihat arogansi dan otoritarianisme ini. "Kini sudah kepalang basah jadi mandi sekalian, maka kami para senior lainnya, tidak akan segan-segan untuk membongkar semua dosa politik mereka di depan publik dan segera tanpa kecuali," pungkas dia.
Pemecatan ini juga membuka jalan bagi kelancaran Kongres Luar Biasa (KLB) . "Pertama saya ucapkan innalillahi wainna ilaihi rajiun, segala sesuatu datangnya dari Allah dan pada akhirnya kembali pada Allah. Kedua, saya tidak bersedih apalagi berduka atas pemecatan ini," ungkap Darmizal kepada wartawan, Senin (1/3/2021)
(Baca: Andi Arief Bantah Kabar Dirinya dan Bappilu Demokrat Setujui KLB)
"Ketiga, KLB bagi adalah satu kebanggaan yang luar biasa karna terkait dengan tujuan mulia yang dilandasi niat tulus dengan manfaat kebaikan, terutama dan yang paling penting adalah manfaat dapat menyelamatkan begitu banyak kader diseluruh tanah air dari perilaku dzolim, pimpinan partai, dan keempat, pemecatan ini, bagi kami menjadi tonggak sejarah yang paling monumental, semakin bergairah dan militan untuk melaksanakan Kongres Luar Biasa, guna mengembalikan hak kader," tutur dia.
Darmizal menganggap, tindakan pemecatan ini menunjukkan wajah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebahai Ketua Majelis Tinggi Partai yang terkesan demokratis tapi sebenarnya, anti-kritik, tidak demokratis dan mengelola partai sesuai seleranya dan keluarga.
Darmizal mengatakan, dampak dari pemecatan ini juga semakin membuat perjuangan kader untuk memperbaiki partai itu semakin tebal dan kuat. Menurutnya, sejumlah kader akan memanfaatkan momentum ini untuk melawan arogansi yang terjadi selama ini
"Pemecatan ini akan semakin membuat agenda perubahan dan perbaikan partai semakin bergelora, semakin besar. KLB, insya Allah, akan segera dilakukan," ujarnya.
(Baca: Demokrat Ungkap Ide Pendirian Partai Setelah SBY Gagal Dampingi Megawati)
Sementara dirinya dan keenam kader senior lainnya tentu akan mengambil tindakan yang terbaik. Salah satunya dengan mengajukan ihwal pemecatan ini kepada Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). "Segera kami lakukan pada kesempatan pertama," tegasnya.
Mantan Relawan SBY-JK ini bahkan mengatakan pihaknya tidak akan tinggal diam melihat arogansi dan otoritarianisme ini. "Kini sudah kepalang basah jadi mandi sekalian, maka kami para senior lainnya, tidak akan segan-segan untuk membongkar semua dosa politik mereka di depan publik dan segera tanpa kecuali," pungkas dia.
(muh)