Warganet Heran Orang Berprestasi seperti Nurdin Abdullah Bisa Ditangkap KPK
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kabar mengejutkan datang dari Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah yang terjaring operasi tangkap tangan ( OTT) KPK atas dugaan kasus korupsi. Mengejutkan karena pejabat publik ini bahkan dianggap berprestasi oleh sejumlah warganet.
Nurdin Abdullah pagi tadi tiba di Jakarta melalui Bandara Soekarno Hatta bersama sejumlah petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Nurdin sendiri baru menjabat Gubernur sejak 2018 lalu. Sebelumnya dia menjabat sebagai Bupati Bantaeng, Sulawesi Selatan sejak 2008 hingga 2018 silam. Selama itu, Nurdin banyak mendapatkan penghargaan dan dianggap berprestasi membawa perubahan bagi Bantaeng.
Tertangkapnya Nurdiana atas kasus dugaan korupsi saat menjabat Gubernur menjadi pertanyaan sejumlah warganet. Seperti misalnya akun @Miduk17 yang mengatakan, bahwa Nurdin pernah mendapatkan penghargaan yang anti dan melakukan gebrakan melawan korupsi. Namun kenapa malah ditangkap KPK.
Baca juga:Bantah Kena OTT, Jubir Bilang Nurdin Abdullah Dijemput sebagai Saksi
"Nurdin Abdullah adalah peraih Bung Hatta Anti Corruption Award tahun 2017. Penghargaan prestisius kepada pejabat publik yang anti dan melakukan gebrakan melawan korupsi Sekarang, malah ditangkap KPK," tulisnya yang dikutip, Sabtu (27/2/2021).
Akun lainnya, @syukron_jml tidak menyangka Nurdin ditangkap KPK lantaran selama ini Nurdin terkenal dianggap berhasil dan bersih.
"Nurdin Abdullah salah seorang pemimpin kepala daerah yg pintar dan berprestasi. Memimpin Sulsel setelah dua periode pimpin Bantaeng sekaligus mematahkan dominasi dinasti politik disana. Terkenal karena dianggap berhasil dan bersih. Sekarang diduga kena rasuah, semoga hanya dugaan," jelasnya.
Baca juga:Nurdin Abdullah Kena OTT, Fahri Hamzah Yakin KPK Miliki Bukti Kuat
"Prof Nurdin Abdullah membuat banyak Perubahan untuk Bantaeng Beberapa tahun yang lalu, dan saya merasakan Hal Itu....Semangatki Profffffff..," sambung akun @muhajir93.
Untuk diketahui, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah terjaring dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK pada Sabtu (27/2/2021) dini hari. Nurdin Abdullah langsung dibawa ke Jakarta untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Nurdin Abdullah pagi tadi tiba di Jakarta melalui Bandara Soekarno Hatta bersama sejumlah petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Nurdin sendiri baru menjabat Gubernur sejak 2018 lalu. Sebelumnya dia menjabat sebagai Bupati Bantaeng, Sulawesi Selatan sejak 2008 hingga 2018 silam. Selama itu, Nurdin banyak mendapatkan penghargaan dan dianggap berprestasi membawa perubahan bagi Bantaeng.
Tertangkapnya Nurdiana atas kasus dugaan korupsi saat menjabat Gubernur menjadi pertanyaan sejumlah warganet. Seperti misalnya akun @Miduk17 yang mengatakan, bahwa Nurdin pernah mendapatkan penghargaan yang anti dan melakukan gebrakan melawan korupsi. Namun kenapa malah ditangkap KPK.
Baca juga:Bantah Kena OTT, Jubir Bilang Nurdin Abdullah Dijemput sebagai Saksi
"Nurdin Abdullah adalah peraih Bung Hatta Anti Corruption Award tahun 2017. Penghargaan prestisius kepada pejabat publik yang anti dan melakukan gebrakan melawan korupsi Sekarang, malah ditangkap KPK," tulisnya yang dikutip, Sabtu (27/2/2021).
Akun lainnya, @syukron_jml tidak menyangka Nurdin ditangkap KPK lantaran selama ini Nurdin terkenal dianggap berhasil dan bersih.
"Nurdin Abdullah salah seorang pemimpin kepala daerah yg pintar dan berprestasi. Memimpin Sulsel setelah dua periode pimpin Bantaeng sekaligus mematahkan dominasi dinasti politik disana. Terkenal karena dianggap berhasil dan bersih. Sekarang diduga kena rasuah, semoga hanya dugaan," jelasnya.
Baca juga:Nurdin Abdullah Kena OTT, Fahri Hamzah Yakin KPK Miliki Bukti Kuat
"Prof Nurdin Abdullah membuat banyak Perubahan untuk Bantaeng Beberapa tahun yang lalu, dan saya merasakan Hal Itu....Semangatki Profffffff..," sambung akun @muhajir93.
Untuk diketahui, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah terjaring dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK pada Sabtu (27/2/2021) dini hari. Nurdin Abdullah langsung dibawa ke Jakarta untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.