Moeldoko Ajak Projo Ikut Sosialisasi Pelaksanaan Vaksin Corona
loading...
A
A
A
JAKARTA - DPP Projo mengajak seluruh komponen bangsa memperbarui semangat produktif dalam menghadapi pandemi virus Corona (Covid-19) dan menyambut perubahan pasca pandemi. Ketum Projo Budi Arie Setiadi mengatakan, sekarang momentum untuk bergerak kembali setelah setahun lebih pandemi Corona.
Dewan Pembina Projo, Moeldoko mengatakan, Projo tidak pernah berhenti bergerak dan bersemangat. Jika melihat corporate culture yang dibangun oleh Budi Arie cs berhasil dibangun untuk menunjukkan jati diri. "Kalau orang melihat, itu pasti Projo. Dari internal juga kita mengatakan, ini gua Projo," tegas Moeldoko.
Menurut Moeldoko, yang juga Kepala KSP, Presiden Jokowi ingin tidak ada satu pun orang Indonesia yang tertinggal. Kemudian pemerintah menangani penanganan stunting dan menggenjot KIP.
Berikutnya adalah Indonesia yang demokratis. Demokrasi sebagai alat bukan tujuan. Aspek HAM dan lingkungan mendapat fokus dalam pembangunan. Indonesia adalah negara hukum, bukan negara kekuasaan. "Tidak ada istilah hukum tajam ke bawah dan tumpul ke atas," ujarnya.
Moeldoko juga menekankan, Indonesia menghadapi revolusi Industri 4.0. Presiden Jokowi sangat mengupayakan Indonesia survive. Untuk Covid-19 pemerintah telah mengeluarkan anggaran Rp600 triliun. "Kata Presiden bisa untuk membangun dua ibu kota negara," tuturnya.
Sementara pemasukan menurun karena Covid-19 semua industri menurun. Moeldoko mengatakan, dalam penanganan Covid-19, Projo mesti mensosialisasikan vaksinasi nasional. Jika ada masyarakat yang belum menerima vaksin segera akan ditangani.
"Saya ingin teman-teman menyuarakan ini. Perjuangan tidak pernah sia-sia," tutup Moeldoko.
Dewan Pembina Projo, Moeldoko mengatakan, Projo tidak pernah berhenti bergerak dan bersemangat. Jika melihat corporate culture yang dibangun oleh Budi Arie cs berhasil dibangun untuk menunjukkan jati diri. "Kalau orang melihat, itu pasti Projo. Dari internal juga kita mengatakan, ini gua Projo," tegas Moeldoko.
Menurut Moeldoko, yang juga Kepala KSP, Presiden Jokowi ingin tidak ada satu pun orang Indonesia yang tertinggal. Kemudian pemerintah menangani penanganan stunting dan menggenjot KIP.
Berikutnya adalah Indonesia yang demokratis. Demokrasi sebagai alat bukan tujuan. Aspek HAM dan lingkungan mendapat fokus dalam pembangunan. Indonesia adalah negara hukum, bukan negara kekuasaan. "Tidak ada istilah hukum tajam ke bawah dan tumpul ke atas," ujarnya.
Moeldoko juga menekankan, Indonesia menghadapi revolusi Industri 4.0. Presiden Jokowi sangat mengupayakan Indonesia survive. Untuk Covid-19 pemerintah telah mengeluarkan anggaran Rp600 triliun. "Kata Presiden bisa untuk membangun dua ibu kota negara," tuturnya.
Sementara pemasukan menurun karena Covid-19 semua industri menurun. Moeldoko mengatakan, dalam penanganan Covid-19, Projo mesti mensosialisasikan vaksinasi nasional. Jika ada masyarakat yang belum menerima vaksin segera akan ditangani.
"Saya ingin teman-teman menyuarakan ini. Perjuangan tidak pernah sia-sia," tutup Moeldoko.
(maf)