Demokrat Bakal Pecat Kader Pengkhianat yang Terlibat Upaya Kudeta

Kamis, 25 Februari 2021 - 09:35 WIB
loading...
Demokrat Bakal Pecat Kader Pengkhianat yang Terlibat Upaya Kudeta
Demokrat Bakal Pecat Kader Pengkhianat yang Terlibat Upaya Kudeta. Foto/Dok Okezone
A A A
JAKARTA - Isu upaya kudeta atau pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat berbuntut panjang. Sanksi telah disiapkan untuk mereka yang terlibat dalam Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD).

Bahkan, sanksi terberat berupa pemecatan akan dilakukan Partai Demokrat . "Sementara ini, proses kader-kader pelaku GPK PD masih dalam proses di internal kami," ujar Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra, Kamis (25/2/2021).

Dia mengakui memang kader-kader militan dari seluruh Indonesia, para pemilik suara yang sah, sudah mendesak terus juga agar para pelaku GPK PD yang masih tercatat sebagai kader Partai Demokrat untuk dipecat segera. "Mereka tidak rela kalau para pengkhianat di partai itu masih satu atap dengan mereka. Mereka minta para pengkhianat untuk dibersihkan dari partai ini," katanya.

Baca juga: Kisruh Demokrat, SBY Turun Gunung Artinya Lawan Makin Membesar


Dia melanjutkan, karena mereka kader-kader militan dan para pemilik suara sah ini, tidak terima perjuangan keras mereka bersama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang dianggap sudah menuai hasil sangat baik selama sebelas bulan terakhir. "Dinodai oleh kader-kader pengkhianat yang malah tidak punya peran sama sekali dalam mengangkat nama baik Demokrat selama setahun terakhir," imbuhnya.

Dia mengatakan, aspirasi para kader dan pemilik suara sah ini, tentunya benar-benar disimak oleh Ketum, BPOKK, Dewan Kehormatan, maupun Mahkamah Partai. "Bagaimanapun, kami akan tegakkan hukum yang berlaku di internal partai kami," ungkapnya.

Baca juga: SBY Akui Masih Ada Pergerakan untuk Kudeta Partai Demokrat


Dia menjelaskan bahwa ada aturan dan mekanisme untuk para pengkhianat yang berkomplot dengan pihak eksternal dalam usaha mengambil alih kepemimpinan ini secara paksa. "Sanksi tegas sudah pasti akan diberikan, kepada siapa pun yang terlibat. Pemecatan memang sanksi terberat yang akan kami berikan. Tunggu saja infonya dalam beberapa hari ke depan. Keputusannya akan keluar," pungkasnya.
(zik)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2250 seconds (0.1#10.140)