Pemuka Agama Mulai Divaksin Covid-19 di Masjid Istiqlal, Menkes Kagum

Selasa, 23 Februari 2021 - 11:18 WIB
loading...
Pemuka Agama Mulai Divaksin Covid-19 di Masjid Istiqlal, Menkes Kagum
Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan pagi ini para tokoh dan pemuka agama di Indonesia mulai divaksinasi Covid-19 yang dilakukan pertama kali di Masjid Istiqlal , Jakarta.

"Pagi ini mengunjungi Masjid Istiqlal, karena dilakukan vaksinasi untuk para pemuka agama. Dari pemuka agama Islam, agama Katolik, Kristen, Hindu, Buddha, Konghucu ada semua di sana," ungkap BGS, sapaan akrabnya, dalam talk show di Radio Kesehatan Kementerian Kesehatan, Selasa (23/2/2021).

Dalam kesempatan itu, BGS juga mengungkapkan bahwa vaksinasi ini juga bisa digunakan untuk merajut kebangsaan. "Saya sengaja bahwa melihat vaksinasi ini bisa merajut kebangsaan kita bersama, regardless agamanya apa, bersama melawan pandemi."

Baca juga: Vaksinasi COVID-19 Massal di Yogyakarta Ditargetkan Mampu Jangkau 3.200 Warga/Hari


Bahkan, BGS juga kagum melihat Masjid Istiqlal yang digunakan untuk ibadah umat muslim bisa digunakan untuk vaksinasi bagi para tokoh agama lainnya. "Saya kagum di Istiqlal adalah melihat bagaimana semua pemuka agama datang di sana. Bukan hanya tokoh agama dari Islam, tapi tokoh agama Katolik, tokoh agama Kristen, tokoh agama Buddha, tokoh agama Hindu, tokoh agama Konghucu, semua berdatangan di sana untuk melaksanakan program vaksinasi."

BGS merasakan betapa masjid terbesar di Jakarta membuka diri untuk semua tokoh agama besar lainnya untuk hadir bersama-sama melaksanakan program vaksinasi. BGS mengatakan program vaksinasi ini bisa memberikan contoh bahwa saat bencana melanda seperti pandemi Covid-19 ternyata ada sisi baiknya.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Bagi Lansia, Epidemiolog Ini Ingatkan Soal Komorbid


"Jadi program vaksinasi ini bisa memberikan contoh dan pelajaran buat kita semua, bahwa suatu bencana pasti ada sisi baiknya. Dan sisi baiknya adalah bisa merajut kebersamaan, merajut kegotongroyongan gitu ya, seluruh rakyat Indonesia. Dengan demikian nggak ada lagi bedanya agama A, agama B, agama C, karena kita sadar bahwa kita harus bekerja bersama-sama untuk mengalahkan atau menghadapi pandemi ini," tegas BGS.

(zik)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1876 seconds (0.1#10.140)