Ketum Demokrat Pertama Keberatan Namanya Dicatut Lagi untuk Pengambilalihan Partai

Sabtu, 20 Februari 2021 - 12:42 WIB
loading...
Ketum Demokrat Pertama Keberatan Namanya Dicatut Lagi untuk Pengambilalihan Partai
Mantan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Subur Budhisantoso melakukan pertemuan dengan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada hari Minggu (14/2/2021) lalu. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat pertama, Prof Subur Budhisantoso kembali menegaskan pengakuannya terhadap kepengurusan DPP Partai Demokrat yang sah hasil Kongres V Maret 2020. Ia dan sejumlah kader senior partai keberatan nama mereka dicatut lagi dalam pemberitaan yang beredar kemarin, seolah-olah menyetujui upaya pengambilalihan kepemimpinan partai melalui mekanisme Kongres Luar Biasa (KLB) .

“Benar kami melaksanakan pertemuan yang berlangsung di rumah makan Kado, Mid Plaza, pada tanggal 19 Februari 2021,” ujar Prof Subur dalam keterangan yang diterima SINDOnews, Sabtu (20/2/2021).

“Pertemuan ini dihadiri oleh Bapak Umar Said, Bapak Agus Abu Bakar Al Habsyi, Bapak Wayan Sugiana, saya sendiri dan saudara Jhoni Allen Marbun,” sambungnya.

Prof Subur menegaskan pertemuan ini bertujuan meminta klarifikasi gerakan yang dilakukan oleh Jhoni Allen Marbun (JAM) dan kawan-kawan ini. “Kami para senior menyayangkan gerakan emosional yang dilakukan oleh JAM,” urai Prof Subur.

“Kami menasehati JAM untuk menghentikan gerakan (pengambilalihan partai) ini karena menurut kami tidak akan membesarkan Demokrat. Bahkan sebaliknya, bisa mencoreng partai yang sedang meroket akhir-akhir ini di berbagai survei nasional,” imbuhnya.

Namun, di media massa fakta pertemuan ini dipelintir seolah-olah Prof Subur dan sejumlah kader senior menyetujui rencana KLB untuk mengambil alih kekuasaan partai. Ketua Umum Partai Demokrat periode 2001-2005 ini merasa dirugikan dengan pemberitaan tersebut. Ia menyayangkan reporter dan redaktur media nasional tersebut yang tidak menjalankan prosedur verifikasi dan klarifikasi sebagaimana diatur Kode Etik Wartawan Indonesia.

“Pemberitaan ini mencoreng nama baik dan reputasi saya sekaligus mengganggu hubungan baik dengan Ketum AHY serta jajaran pengurus Partai Demokrat saat ini,” tegas Prof Subur.

Lebih lanjut ia mengungkapkan baru ketemu AHY seminggu sebelumnya. “Kami diskusi lebih dari 2 jam dalam suasana yang hangat. Saya mendukung penuh kepemimpinan Mas AHY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat,” pungkas Prof Subur.
(kri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2179 seconds (0.1#10.140)