Komnas HAM Apresiasi Reformasi TNI-Polri Satu Langkah Sangat Progresif
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Ahmad Taufan Damanik mengapresiasi lembaga TNI-Polri yang terus melakukan reformasi birokrasi.Menurut Ahmad, reformasi di internal TNI-Polri sangat kentara dibandingkan saat zaman Orde Baru (Orba). Ahmad yang seorang aktivis ketika itu sangat merasakan represifitas oleh aparat.
Baca Juga: Soliditas dan Sinergi TNI-Polri Mampu Jaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Demikian diungkapkan Ahmad saat memberikan paparan dalam Rapim TNI-Polri di Gedung Rupatama, Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (15/2/2021). “Komnas HAM selalu memberikan apresiasi bahwa reformasi TNI-Polri itu satu langkah sangat progresif. Saya kebetulan aktivis Orba pada masa itu mengalami peristiwa dimana saya dikejar alami represif. Kalau saya bandingkan sekarang jauh sekali," ujar Ahmad.
Ahmad menampik pandangan generasi muda dewasa ini yang masih menyebut bahwa TNI-Polri masih sangat represif. Menurutnya, saat ini jauh lebih baik dibandingkan Orba. "Kalau anak-anak muda sekarang bilang tak ada perubahan dari Orba, mungkin mereka tak mengalami represi di zaman itu, tidak mengalami jadi orang dikejar-kejar harus lari sana kemari. Kalau sekarany kan tidak tentu berbeda," ucap Ahmad.
Baca Juga: PPKM Mikro, TNI-Polri Dirikan 13.175 Posko Terpadu di 17.680 Kelurahan
Meski begitu Komnas HAM, kata Ahmad, tetap memberikan atensi kepada TNI-Polri untuk tetap tidak bertindak represi dalam hal penegakan hukum. "Tapi kami tetap ajak bapak-bapak TNI-Polri marilah sama-sana utamakan norma HAM dalam melaksanakan tugas kewenangan dari level tingi sampai bawah. Saya tahu langkah banyak dilakukan tapi bawah belum menyadari norma-norma HAM," kata Ahmad.
Sebab itu, Ahmad menekankan perlu ada penekanan di level terbawah bagaimana melaksanakan tugas hukumnya tetap mengedepankan hak asasi manusia. "Saya kira norma prinsip HAM, bisa di lembagakan melalui training perubahan kurikulum pendidikan termasuk pengawasan intensif saya kira reformasi TNI-Polri mencapai tingkat yang membanggakan," tutup Ahmad.
Baca Juga: Soliditas dan Sinergi TNI-Polri Mampu Jaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Demikian diungkapkan Ahmad saat memberikan paparan dalam Rapim TNI-Polri di Gedung Rupatama, Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (15/2/2021). “Komnas HAM selalu memberikan apresiasi bahwa reformasi TNI-Polri itu satu langkah sangat progresif. Saya kebetulan aktivis Orba pada masa itu mengalami peristiwa dimana saya dikejar alami represif. Kalau saya bandingkan sekarang jauh sekali," ujar Ahmad.
Ahmad menampik pandangan generasi muda dewasa ini yang masih menyebut bahwa TNI-Polri masih sangat represif. Menurutnya, saat ini jauh lebih baik dibandingkan Orba. "Kalau anak-anak muda sekarang bilang tak ada perubahan dari Orba, mungkin mereka tak mengalami represi di zaman itu, tidak mengalami jadi orang dikejar-kejar harus lari sana kemari. Kalau sekarany kan tidak tentu berbeda," ucap Ahmad.
Baca Juga: PPKM Mikro, TNI-Polri Dirikan 13.175 Posko Terpadu di 17.680 Kelurahan
Meski begitu Komnas HAM, kata Ahmad, tetap memberikan atensi kepada TNI-Polri untuk tetap tidak bertindak represi dalam hal penegakan hukum. "Tapi kami tetap ajak bapak-bapak TNI-Polri marilah sama-sana utamakan norma HAM dalam melaksanakan tugas kewenangan dari level tingi sampai bawah. Saya tahu langkah banyak dilakukan tapi bawah belum menyadari norma-norma HAM," kata Ahmad.
Sebab itu, Ahmad menekankan perlu ada penekanan di level terbawah bagaimana melaksanakan tugas hukumnya tetap mengedepankan hak asasi manusia. "Saya kira norma prinsip HAM, bisa di lembagakan melalui training perubahan kurikulum pendidikan termasuk pengawasan intensif saya kira reformasi TNI-Polri mencapai tingkat yang membanggakan," tutup Ahmad.
(ymn)