Hamdan Zoelva: Kenapa Banyak Sumbu Pendek Menyerang Kelompok Kritis?

Jum'at, 12 Februari 2021 - 11:27 WIB
loading...
Hamdan Zoelva: Kenapa...
Pernyataan Presiden Jokowi yang meminta masyarakat lebih aktif menyampaikan kritik dan masukan terhadap kerja-kerja pemerintah masih menjadi sorotan mantan Ketua MK, Hamdan Zoelva. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Pernyataan Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) yang meminta masyarakat lebih aktif menyampaikan kritik dan masukan terhadap kerja-kerja pemerintah masih menjadi sorotan sejumlah pihak. Kali ini, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Hamdan Zoelva yang mengomentarinya.

"Jika Presiden Jokowi sendiri mempersilakan rakyatnya untuk menyampaikan kritik, kenapa banyak yang 'sumbu pendek' menyerang kelompok kritis?" cuit Hamdan Zoelva di akun Twitternya, @hamdanzoelva, Kamis (11/2/2020).

Dalam cuitannya itu juga Hamdan menyampaikan bahwa pemerintah yang kredibel tidak akan jatuh gara-gara kritik rakyatnya. "Menurut kalian, apa saja kebijakan pemerintah yang perlu dikritik," kata Hamdan.

Cuitan Hamdan itu mendapat 3.157 like, 19 tweet kutipan, dan 696 retweet. Adapun pernyataan Jokowi yang meminta masyarakat aktif mengkritik pemerintah disampaikan dalam pidatonya dalam acara Peluncuran Laporan Tahunan Ombudsman RI Tahun 2020, Senin (8/2/2021).

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga meminta pemerintah meningkatkan kualitas pelayanan publik. Sementara itu sebelumnya, Ekonom Kwik Kian Gie merasa tidak nyaman dengan kata kasar dan kotor yang dikeluarkan para pendengung atau buzzer di media sosial.

Perasaan itu yang membuat Kwik Kian Gie takut mengemukakan pendapat yang berbeda saat ini. Adapun pendapat Kwik Kian Gie mengenai keberadaan buzzer itu diungkapkan melalui akun Twitter @kiangiekwik.

"Saya belum pernah setakut saat ini mengemukan pendapat yang berbeda dengan maksud baik memberikan alternatif. Langsung saja di-buzzer habis2an, masalah pribadi diodal-adil. Zaman Pak Harto saya diberi kolom sangat longgar oleh Kompas. Kritik2 tajam. Tidak sekalipun ada masalah,” cuit Kwik.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1725 seconds (0.1#10.140)