Diundang Penyaluran Bencana, DPC Demokrat Kaget Ketemu Moeldoko
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sekretaris Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat , Andi Mallarangeng mengungkap isi pertemuan kader-kader Demokrat dengan Kepala Kantor Staf Presiden (KSP), Moeldoko terkait dengan upaya pengambilalihan paksa kepemimpinan Partai Demokrat di bawah Ketua Umum (Ketum) Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY ).
Berdasarkan keterangan kader yang bertemu Moeldoko, Andi menjelaskan bahwa ada sekitar 9 orang dari 9 DPC yang datang ke Jakarta. Padahal, ada banyak pengurus DPC yang dihubungi untuk datang ke Jakarta.
“Kader-kader diundang ke Jakarta, ada beberapa ditelponin tapi yang dateng cuma 8 atau 9 orang. Ya, dari DPC DPC. DPC datang 9, lalu kemudian diajak bertemu di Hotel Aston,” ujar Andi saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Kamis (4/2/2021).
Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga era SBY ini juga membeberkan keanehan dalam pertemuan tersebut. Menurutnya, kedatangan para pengurus DPC ini lantaran diundang ke Jakarta lewat telepon dengan dalih akan ada penyaluran bantuan bencana dan sebagainya. Tapi, saat mereka datang ke Jakarta, mereka justru kaget karena dipertemukan dengan Moeldoko.
“Jadi waktu itu diundang ke Jakarta karena dikatakan ada penyaluran bantuan bencana dan sebagainya. Datang lah ke Jakarta, di Jakarta malah dipertemukan dengan Pak Moeldoko,” ungkapnya.
Kemudian, lanjut Andi, dalam pertemuan itu Moeldoko langsung berbicara tentang Kongres Luar Biasa (KLB) dan menyatakan kesiapannya untuk maju menjadi Ketum Partai Demokrat melalui KLB, alasannya dia akan maju sebagai calon presiden (Capres) di 2024.
“Karena dia memang mau nyapres Pemilu 2024, katanya sudah didukung oleh Pak Lurah, Katanya dia direstui oleh Pak Lurah dan didukung oleh menteri-menteri,” beber Andi.
Soal siapa yang menelepon pengurus DPC Demokrat, mantan Juru Bicara Presiden RI ke-6 ini menjawab mereka dihubungi kader Demokrat. Dia bukan pengurus DPP tapi kader aktif. Karena memang ada kader aktif 1 orang, kader nonaktif dan mantan kader yang ikut dalam upaya ini. Baca juga: Max Sopacua Anggap Demokrat Terlalu Takut Hadapi Moeldoko di Pilpres 2024
“Yang lain kader lama tidak kelihatan, ada yang sudah keluar, ada yang sudah dipecat, kan kumpul-kumpul itu. Tapi itu internal partai, ada mekanismenya, enggak masalah itu. Yang masalah itu karena ada elemen dari luar partai itu,” tandasnya.
Lihat Juga: Riwayat Pendidikan Agus Harimurti Yudhoyono, Anak SBY yang Jadi Menko di Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran
Berdasarkan keterangan kader yang bertemu Moeldoko, Andi menjelaskan bahwa ada sekitar 9 orang dari 9 DPC yang datang ke Jakarta. Padahal, ada banyak pengurus DPC yang dihubungi untuk datang ke Jakarta.
“Kader-kader diundang ke Jakarta, ada beberapa ditelponin tapi yang dateng cuma 8 atau 9 orang. Ya, dari DPC DPC. DPC datang 9, lalu kemudian diajak bertemu di Hotel Aston,” ujar Andi saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Kamis (4/2/2021).
Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga era SBY ini juga membeberkan keanehan dalam pertemuan tersebut. Menurutnya, kedatangan para pengurus DPC ini lantaran diundang ke Jakarta lewat telepon dengan dalih akan ada penyaluran bantuan bencana dan sebagainya. Tapi, saat mereka datang ke Jakarta, mereka justru kaget karena dipertemukan dengan Moeldoko.
“Jadi waktu itu diundang ke Jakarta karena dikatakan ada penyaluran bantuan bencana dan sebagainya. Datang lah ke Jakarta, di Jakarta malah dipertemukan dengan Pak Moeldoko,” ungkapnya.
Kemudian, lanjut Andi, dalam pertemuan itu Moeldoko langsung berbicara tentang Kongres Luar Biasa (KLB) dan menyatakan kesiapannya untuk maju menjadi Ketum Partai Demokrat melalui KLB, alasannya dia akan maju sebagai calon presiden (Capres) di 2024.
“Karena dia memang mau nyapres Pemilu 2024, katanya sudah didukung oleh Pak Lurah, Katanya dia direstui oleh Pak Lurah dan didukung oleh menteri-menteri,” beber Andi.
Soal siapa yang menelepon pengurus DPC Demokrat, mantan Juru Bicara Presiden RI ke-6 ini menjawab mereka dihubungi kader Demokrat. Dia bukan pengurus DPP tapi kader aktif. Karena memang ada kader aktif 1 orang, kader nonaktif dan mantan kader yang ikut dalam upaya ini. Baca juga: Max Sopacua Anggap Demokrat Terlalu Takut Hadapi Moeldoko di Pilpres 2024
“Yang lain kader lama tidak kelihatan, ada yang sudah keluar, ada yang sudah dipecat, kan kumpul-kumpul itu. Tapi itu internal partai, ada mekanismenya, enggak masalah itu. Yang masalah itu karena ada elemen dari luar partai itu,” tandasnya.
Lihat Juga: Riwayat Pendidikan Agus Harimurti Yudhoyono, Anak SBY yang Jadi Menko di Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran
(kri)