Gelar Konpers Sore Ini, Moeldoko Bahas Demokrat Lagi?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kepala Kantor Staf Presiden (KSP), Moeldoko bakal menggelar konferensi pers kembali sore ini. Dari informasi yang diterima Moeldoko akan menggelar konferensi pers pukul 16.30 WIB.
Masih belum diketahui apa yang akan disampaikan Moeldoko dalam jumpa pers tersebut. Namun besar kemungkinan salah satu yang akan dibahas terkait dengan isu kudeta Partai Demokrat .
Seperti diketahui Moeldoko disebut-sebut sebagai salah satu jajaran menteri Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang berusaha mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat.
Sebelumnya pada Senin lalu Mantan Panglima TNI telah menjawab tuduhan tersebut. Dia mengatakan bahwa jika ada kudeta seharusnya berasal dari internal Partai Demokrat.
“Kalau ada kudeta itu ya kudeta itu dari dalam massa dari luar,” ujarnya dalam keterangan persnya, Senin (1/2/2021).
Moeldoko menegaskan bahwa persoalan ini jangan dikaitkan dengan istana. Apalagi menurutnya Presiden Jokowi tak tahu apapun soal ini.
“Jangan dikit-dikit Istana. Dalam hal ini saya mengingatkan sekali lagi jangan dikit-dikit istana. Dan jangan ganggu Pak Jokowi dalam hal ini. Karena beliau tidak tahu sama sekali. Tidak tahu apa-apa dalam hal ini, dalam isu ini. Jadi itu urusan saya Moeldoko nih bukan selalu KSP. Ini Moeldoko nih,” jelasnya.
Lebih lanjut dia menduga bahwa tudingan tersebut berasal dari foto-foto pertemuan antara dirinya dengan pihak yang diduga ingin mengambil alih Partai Demokrat.
“Mungkin dasarnya foto-foto. Ya orang ada dari Indonesia Timur. Dari mana-mana datang ke sini kan pengen foto sama gw, sama saya. Ya saya terima saja apa susahnya. Itulah menunjukan bahwa seorang jenderal tidak punya batas dengan siapapun,” tuturnya.
Dia mengatakan bahwa sudah menjadi kebiasaan menerima tamu dari manapun dan siapapun. Dia menyebut bahwa dirinya bukanlah orang yang membatasi diri.
“Jadi ceritanya begini beberapa kali memang banyak tamu berdatangan. Dan saya orang yang terbuka. Saya mantan panglima TNI tapi saya tidak memberi batas pada siapapun. Apalagi di rumah ini mau datang, terbuka 24 jam. Siapapun,” paparnya.
Moeldoko mengaku saat menerima tamu yang berasal dari Demokrat tidak dapat memastikan konteks pembicaraannya. Namun dia menyebut bahwa pertemuan tersebut berisi curhat terkait kondisi Partai Demokrat.
“Berikutnya pada curhat situasi yang dihadapi ya gw dengerin aja. Berikutnya ya yaudah dengerin aja. Saya sih sebenarnya prihatin melihat situasi itu. Karena saya juga bagian yang mencintai Demokrat,” tuturnya.
Dia mengaku tidak keberatan jika hasil pertemuan ini menjadi bahan gunjingan. Meski begitu Moeldoko mengingatkan bahwa seorang pemimpin harus kuat dan tidak baperan. Baca juga: Surati Jokowi, Demokrat Ingin Klarifikasi dan Sindir Kelakuan Moeldoko
“Saran saya, jadi seorang pemimpin adalah seorang pemimpin yang kuat. Jangan mudah baperan. Jangan mudah terombang-ambing dan seterusnya. Kalau anak buahnya ga boleh pergi kemana-mana ya diborgol aja kali. Itu,” pungkasnya.
Masih belum diketahui apa yang akan disampaikan Moeldoko dalam jumpa pers tersebut. Namun besar kemungkinan salah satu yang akan dibahas terkait dengan isu kudeta Partai Demokrat .
Seperti diketahui Moeldoko disebut-sebut sebagai salah satu jajaran menteri Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang berusaha mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat.
Sebelumnya pada Senin lalu Mantan Panglima TNI telah menjawab tuduhan tersebut. Dia mengatakan bahwa jika ada kudeta seharusnya berasal dari internal Partai Demokrat.
“Kalau ada kudeta itu ya kudeta itu dari dalam massa dari luar,” ujarnya dalam keterangan persnya, Senin (1/2/2021).
Moeldoko menegaskan bahwa persoalan ini jangan dikaitkan dengan istana. Apalagi menurutnya Presiden Jokowi tak tahu apapun soal ini.
“Jangan dikit-dikit Istana. Dalam hal ini saya mengingatkan sekali lagi jangan dikit-dikit istana. Dan jangan ganggu Pak Jokowi dalam hal ini. Karena beliau tidak tahu sama sekali. Tidak tahu apa-apa dalam hal ini, dalam isu ini. Jadi itu urusan saya Moeldoko nih bukan selalu KSP. Ini Moeldoko nih,” jelasnya.
Lebih lanjut dia menduga bahwa tudingan tersebut berasal dari foto-foto pertemuan antara dirinya dengan pihak yang diduga ingin mengambil alih Partai Demokrat.
“Mungkin dasarnya foto-foto. Ya orang ada dari Indonesia Timur. Dari mana-mana datang ke sini kan pengen foto sama gw, sama saya. Ya saya terima saja apa susahnya. Itulah menunjukan bahwa seorang jenderal tidak punya batas dengan siapapun,” tuturnya.
Dia mengatakan bahwa sudah menjadi kebiasaan menerima tamu dari manapun dan siapapun. Dia menyebut bahwa dirinya bukanlah orang yang membatasi diri.
“Jadi ceritanya begini beberapa kali memang banyak tamu berdatangan. Dan saya orang yang terbuka. Saya mantan panglima TNI tapi saya tidak memberi batas pada siapapun. Apalagi di rumah ini mau datang, terbuka 24 jam. Siapapun,” paparnya.
Moeldoko mengaku saat menerima tamu yang berasal dari Demokrat tidak dapat memastikan konteks pembicaraannya. Namun dia menyebut bahwa pertemuan tersebut berisi curhat terkait kondisi Partai Demokrat.
“Berikutnya pada curhat situasi yang dihadapi ya gw dengerin aja. Berikutnya ya yaudah dengerin aja. Saya sih sebenarnya prihatin melihat situasi itu. Karena saya juga bagian yang mencintai Demokrat,” tuturnya.
Dia mengaku tidak keberatan jika hasil pertemuan ini menjadi bahan gunjingan. Meski begitu Moeldoko mengingatkan bahwa seorang pemimpin harus kuat dan tidak baperan. Baca juga: Surati Jokowi, Demokrat Ingin Klarifikasi dan Sindir Kelakuan Moeldoko
“Saran saya, jadi seorang pemimpin adalah seorang pemimpin yang kuat. Jangan mudah baperan. Jangan mudah terombang-ambing dan seterusnya. Kalau anak buahnya ga boleh pergi kemana-mana ya diborgol aja kali. Itu,” pungkasnya.
(kri)