Kemenkes Optimistis Vaksinasi 1,5 Juta Tenaga Kesehatan Selesai Akhir Februari
loading...
A
A
A
JAKARTA - Juru Bicara Pemerintah untuk Vaksinasi COVID-19, dr. Siti Nadia Tarmizi optimistis vaksinasi 1,5 juta tenaga kesehatan (nakes) akan selesai pada akhir Februari 2021.
Pasalnya, saat ini sudah lebih dari 500 ribu nakes yang telah disuntik vaksin COVID-19 . Melihat jumlah nakes yang telah ikut serta dalam program vaksinasi hingga minggu kedua ini, Nadia menegaskan pemerintah optimistis target 1,5 juta tenaga kesehatan dapat tercapai paling lambat akhir Februari sesuai target.
Baca juga: Gubernur Khofifah Usulkan Jurnalis Vaksinasi COVID-19 Tahap Dua
"Dengan pengalaman puluhan tahun melakukan imunisasi, pemerintah siap menjalankan prosesi vaksinasi COVID-19 sesuai kerangka waktu dan target yang telah dicanangkan," kata Nadia, Selasa (2/2/2021).
Nadia mengatakan, vaksinasi ini sangat penting dan memiliki manfaat yang lebih besar dibanding risikonya karena vaksin memiliki risiko efek samping yang rendah. "Berdasarkan laporan dari Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), hingga saat ini, semua reaksi masih bersifat ringan dan tidak ada yang serius," ujar Nadia.
Baca juga: Hampir 80 Persen, Solo Peringkat 1 Vaksinasi COVID-19 Tercepat
Lebih lanjut, Nadia menjelaskan bahwa pentahapan dalam pemberian vaksin COVID-19 dilakukan dengan memperhatikan roadmap organisasi kesehatan dunia (WHO) dan Strategic Advisory Group of Experts on Immunization (SAGE). Selain itu juga berdasarkan pada hasil kajian dari Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization/ITAGI).
"Setelah nakes, sasaran vaksinasi COVID-19 selanjutnya adalah para petugas pelayanan publik dan kelompok usia lanjut ≥ 60 tahun," kata Nadia.
Para petugas pelayanan publik terdiri dari anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), aparat hukum, dan petugas pelayanan publik lainnya yang meliputi petugas di bandara/pelabuhan/stasiun/terminal, perbankan, perusahaan listrik negara, dan perusahaan daerah air minum.
"Kemudian tahap tiga menyasar masyarakat rentan dari aspek geospasial, sosial, dan ekonomi. Tahap empat sasarannya adalah masyarakat dan pelaku perekonomian lainnya dengan pendekatan klaster sesuai dengan ketersediaan vaksin," jelas Nadia.
Pasalnya, saat ini sudah lebih dari 500 ribu nakes yang telah disuntik vaksin COVID-19 . Melihat jumlah nakes yang telah ikut serta dalam program vaksinasi hingga minggu kedua ini, Nadia menegaskan pemerintah optimistis target 1,5 juta tenaga kesehatan dapat tercapai paling lambat akhir Februari sesuai target.
Baca juga: Gubernur Khofifah Usulkan Jurnalis Vaksinasi COVID-19 Tahap Dua
"Dengan pengalaman puluhan tahun melakukan imunisasi, pemerintah siap menjalankan prosesi vaksinasi COVID-19 sesuai kerangka waktu dan target yang telah dicanangkan," kata Nadia, Selasa (2/2/2021).
Nadia mengatakan, vaksinasi ini sangat penting dan memiliki manfaat yang lebih besar dibanding risikonya karena vaksin memiliki risiko efek samping yang rendah. "Berdasarkan laporan dari Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), hingga saat ini, semua reaksi masih bersifat ringan dan tidak ada yang serius," ujar Nadia.
Baca juga: Hampir 80 Persen, Solo Peringkat 1 Vaksinasi COVID-19 Tercepat
Lebih lanjut, Nadia menjelaskan bahwa pentahapan dalam pemberian vaksin COVID-19 dilakukan dengan memperhatikan roadmap organisasi kesehatan dunia (WHO) dan Strategic Advisory Group of Experts on Immunization (SAGE). Selain itu juga berdasarkan pada hasil kajian dari Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization/ITAGI).
"Setelah nakes, sasaran vaksinasi COVID-19 selanjutnya adalah para petugas pelayanan publik dan kelompok usia lanjut ≥ 60 tahun," kata Nadia.
Para petugas pelayanan publik terdiri dari anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), aparat hukum, dan petugas pelayanan publik lainnya yang meliputi petugas di bandara/pelabuhan/stasiun/terminal, perbankan, perusahaan listrik negara, dan perusahaan daerah air minum.
"Kemudian tahap tiga menyasar masyarakat rentan dari aspek geospasial, sosial, dan ekonomi. Tahap empat sasarannya adalah masyarakat dan pelaku perekonomian lainnya dengan pendekatan klaster sesuai dengan ketersediaan vaksin," jelas Nadia.
(zik)