Pameran Pendidikan di Tengah Pandemi, Menghadirkan Pengalaman Kekinian
loading...
A
A
A
JAKARTA - Selama Pandemi Covid 19, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia dipastikan tak bergerak. IPM merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk melihat perkembangan pembangunan di suatu negara. Di Indonesia, IPM juga digunakan sebagai indikator untuk mengevaluasi kinerja pemerintah dan sebagai sasaran target pembangunan nasional.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto, beberapa waktu lalu menyatakan IPM 2020 mencapai 71,94 alias naik tipis 0,03 persen dibandingkan tahun sebelumnya Kondisi ini dibayangi oleh isu pandemi Covid-19 yang mempengaruhi ekonomi masyarakat.
Baca Juga: Ratusan Ribu Warga Inggris Meninggal Akibat COVID-19, PM Johnson Berduka
Suhariyanto mengatakan IPM 2020 hampir flat. Padahal pertumbuhan tahunanya rata-rata 0,5-0,6 persen."Covid 19 telah menyebabkan banyak masyarakat yang mengalami penurunan pendapatan sehingga bisa dilihat pengeluaran per kapita turun," ungkapnya.
BPS mencatat perlambatan pertumbuhan IPM tahun 2020 sangat dipengaruhi oleh turunnya rata-rata pengeluaran per kapita yang disesuaikan. Indikator ini turun dari Rp11,30 juta pada tahun 2019 menjadi Rp11,01 juta pada tahun 2020.
Per komponen, BPS mencatat, umur harapan hidup pada 2020 ini naik 0,13 tahun pada 2020. Suhariyanto mengatakan hal ini bisa dilihat dari indikator persentase rumah tangga yang bisa mengakses air minum layak. Sementara itu, angka perkawinan dini juga mengalami penurunan. Di sisi lain, angka harapan lama sekolah naik tipis menjadi 0,33 tahun dan lama sekolahnya naik 0,14 tahun.
Baca Juga: Luar Biasa, IMF Proyeksikan Ekonomi China Tumbuh 8,1% di 2021
Pada tahun 2020 anak-anak berusia 7 tahun memiliki harapan dapat menikmati pendidikan selama 12,98 tahun atau hampir setara dengan lamanya waktu untuk menamatkan pendidikan hingga setingkat Diploma I. Menurut Suhariyanto, angka ini meningkat 0,03 tahun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 12,95 tahun. Rata-rata lama sekolah penduduk umur 25 tahun ke atas juga masih meningkat 0,14 tahun, dari 8,34 tahun pada tahun 2019 menjadi 8,48 tahun pada tahun 2020.
Dari 34 provinsi, hanya DKI Jakarta yang IPM-nya tergolong sangat tinggi, di atas 80. Sementara itu, 22 provinsi tergolong tinggi dan 11 provinsi sedang."Yang mengembirakan, tidak ada lagi provinsi yang dalam kategori rendah," katanya.
Namun, pekerjaan rumah yang harus dipecahkan ke depan adalahh masih adanya disparitas IPM yang tinggi dari satu provinsi dan provinsi lainnya. Misalnya, IPM DKI Jakarta sebesar di atas 80 persen, sementara Papua baru 60,44 persen.
IPM memang identik dengan kegiatan pendidikan. Sebelum Pandemi, banyak acara yang bisa dilakukan, salah satunya melalui pameran pendidikan. Saat pandemi, kegiatan yang menyebabkan kerumunan harus ditiadakan.
Baca Juga: Ada Celah Keamanan di TikTok, Hacker Bisa Curi Data Pribadi Pengguna
Namun bukan berarti pameran Pendidikan, benar-benar tak bisa diselenggarakan. Pameren secara virtual masih bisa dimungkinkan. Seperti pameran pendidikan yang diselenggarakan oleh Aku Pintar ( PT Aku Pintar Indonesia)
Pameran pendidikan virtual bertajuk ‘Satu Klik, Aku Pintar Virtual Edu Expo 2021’ ini akan diselenggarakan pada 6-7 Februari 2021, dan didukung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Baca Juga: Kisah UMKM Lansia Digital: Digitalisasi Usaha untuk Semua, Termasuk Lansia
Pameran ini juga melibatkan puluhan universitas terkemuka atau lembaga pendidikan, pameran virtual ini dapat diakses secara gratis melalui laman https://expo.akupintar.id/. Pameran pendidikan virtual ini merupakan inovasi di dunia Pendidikan, sebagai salah satu solusi memberikan informasi pendidikan dengan cara baru ditengah kondisi pandemi Covid-19.
Baca Juga: Wuih! Tol Lintas Sumatera Kini Miliki Tempat Charge Mobil Listrik
Mengusung tema ‘Energizing Dreams: Pemanfaatan Teknologi Sebagai Solusi Akselerasi Pendidikan di Indonesia’, Virtual Edu Expo ini menawarkan pengalaman kekinian dalam mengunjungi pameran Pendidikan. Aman, nyaman, dan gratis serta dapat diakses pengunjung dari mana saja mereka berada.
Selain pameran pendidikan, para pengunjung dapat mengikuti ragam talkshow dengan berbagai narasumber inspiratif, konsultasi pendidikan, kompetisi cerdas cermat SMA virtual, serta permainan berhadiah jutaan rupiah.
Lutvianto Pebri Handoko, CEO dan Co-Founder Aku Pintar mengatakan bahwa pameran virtual ini merupakan solusi dan inovasi penyelenggaraan pameran pendidikan di masa pandemi. “Satu Klik, Aku Pintar Virtual Edu Expo 2021 adalah solusi yang kami hadirkan untuk menjawab kebutuhan akan informasi pendidikan yang biasanya didapat melalui pameran pendidikan konvensional,” ujar Pebri.
Dalam pameran virtual tentu kemudahan akses menjadi poin penting, sehingga penyelenggara sangat concern bagaimana membaut pengunjung mendapatkan kemudahan saat akses masuk serta berselancar di laman https://expo.akupintar.id/
Berhadiah Jutaan Rupiah
Pengunjung cukup mengakses https://expo.akupintar.id/ untuk melakukan registrasi secara gratis dan melihat jadwal kegiatan yang diadakan. Akan terdapat ruang-ruang pada laman web, dan pengunjung cukup meng-klik ruangan tersebut untuk mengeksplorasi Virtual Edu-Expo. Semisal untuk menonton talkshow, kita cukup memilih thumbnail ruang auditorium, kemudian akan di-hiperlink-kan ke video/live streaming yang menayangkan program tersebut.
Kemudian untuk akses informasi mengenai universitas, pengunjung bisa meng-klik booth-booth dari puluhan universitas terkemuka atau lembaga pendidikan yang ambil bagian di pameran virtual ini. Pengunjung dapat mengunduh brosur serta melakukan konsultasi pendidikan.
‘Satu Klik, Aku Pintar Virtual Edu-Expo 2021’ juga menghadirkan aktivitas gratis berhadiah jutaan rupiah berupa e-money bagi pengunjung. Pengunjung dapat mengumpulkan poin dari setiap aktivitas yang diikuti selama pameran berlangsung seperti mengunjungi booth, menonton talkshow, mengunduh brosur, dan ragam aktivitas lainnya. Selain itu, poin didapat dengan mengikuti permainan yang berlangsung seperti mengumpulkan item (scavanger hunt) serta permainan lainnya. Sepuluh orang pemuncak leaderboard atau pengumpul poin terbanyak akan mendapatkan hadiah total jutaan rupiah berupa e-money.
Universitas Brawijaya Malang, sebagai salah PTN yang bergabung pada pameran pendidikan virtual ini mengungkapkan pentingnya pemanfaatan teknologi bagi promosi Universitas. Kondisi pandemi dan perkembangan dunia milenial saat ini, menjadikan promosi dan informasi harus memanfaatkan teknologi digital. Karena cara ini cepat, praktis, dan dapat diakses kapan saja melalui gadget masing-masing.
“Semoga dengan adanya 'Satu Klik Aku Pintar Virtual Edu Expo' sudah tidak ada lagi mis-informasi yang beredar, karena calon mahasiswa dapat memahami kondisi masing-masing Universitas langsung dari sumbernya,” ujar Heri Prawoto Widodo, S.Sos, MAB., Koordinator Bagian Perencanaan, Akademik dan Kerjasama Universitas Brawijaya Malang.
Senada dengan hal tersebut, Christine Aprilia Panjaitan S.Sos., Staff Marketing BINUS University merasa terbantu dengan adanya pameran pendidikan virtual ini. “Saya sangat berterima kasih dengan adanya kegiatan ‘Satu Klik Aku Pintar Virtual Edu Expo’ yang menjadi solusi di tengah batasan untuk dapat bertatap muka dengan para calon mahasiswa,” ujar Christine.
Expo ini sangat membantu calon mahasiswa dan perguruan tinggi yang ingin menyampaikan keunggulan Universitas masing-masing. Semoga kegiatan ini dapat membantu calon mahasiswa dalam memilih kampus yang sesuai dengan passion, kebutuhan, serta peminatan masing-masing.
‘Satu Klik, Aku Pintar Virtual Edu Expo 2021’ menghadirkan beragam talkshow gratis dari tanggal 6-7 February 2021 dengan narasumber inspiratif mulai dari Pakar Pendidikan, Pakar Marketing Millennial, Psikolog, Pakar IT serta anak-anak muda berprestasi di kancah global. Salah satu narasumber yakni penasihat pendidikan, Prof. Dr. H. Arief Rachman, M.Pd yang akan membahas ‘Tren Pendidikan Indonesia’ pada Sabtu, 6 Februari 2021. Selain itu akan hadir juga Mochamad James Falahudin sebagai co-founder dari Aplikasi Ayo Jaga TPS.
Kompetisi Cerdas Cermat se Indonesia
‘Satu Klik, Aku Pintar Virtual Edu Expo 2021’ juga menggelar kompetisi cerdas cermat virtual pertama di Indonesia yang diikuti oleh pelajar setingkat SMA dari seluruh Indonesia. Diikuti oleh 48 sekolah, kompetisi ini berlangsung dari 23 Januari hingga 7 Februari 2021. Tahapan seleksi atau babak awal diadakan pada 23-24 Januari dan 30-31 Januari 2021. Tahap semi final dan grand final masing-masing diadakan pada 6 dan 7 Februari 2021.
Kompetisi Adu Pintar Pelajar adalah kompetisi cerdas cermat untuk siswa–siswi seIndonesia yang merupakan kolaborasi Aku Pintar bersama Indonesia Student and Youth Forum (ISYF). Peserta akan memperebutkan hadiah total sebesar Rp6juta rupiah untuk 3 kelompok pemenang.
Ada empat mata pelajaran utama yang dilombakan yaitu Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Sejarah. Kemudian opsi untuk satu mata pelajaran special yang soalnya akan muncul secara acak adalah Kimia, Biologi, dan Fisika.
"Semoga dengan adanya Adu Pintar Pelajar ini, kami bisa memberikan semangat serta energi positif kepada pelajar di Indonesia agar terus belajar dan melakukan hal positif yang dapat menambah wawasan serta pengembangan diri di era pandemi,” harap Alghi Mustika Luthfi, Direktur Eksekutif ISYF.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto, beberapa waktu lalu menyatakan IPM 2020 mencapai 71,94 alias naik tipis 0,03 persen dibandingkan tahun sebelumnya Kondisi ini dibayangi oleh isu pandemi Covid-19 yang mempengaruhi ekonomi masyarakat.
Baca Juga: Ratusan Ribu Warga Inggris Meninggal Akibat COVID-19, PM Johnson Berduka
Suhariyanto mengatakan IPM 2020 hampir flat. Padahal pertumbuhan tahunanya rata-rata 0,5-0,6 persen."Covid 19 telah menyebabkan banyak masyarakat yang mengalami penurunan pendapatan sehingga bisa dilihat pengeluaran per kapita turun," ungkapnya.
BPS mencatat perlambatan pertumbuhan IPM tahun 2020 sangat dipengaruhi oleh turunnya rata-rata pengeluaran per kapita yang disesuaikan. Indikator ini turun dari Rp11,30 juta pada tahun 2019 menjadi Rp11,01 juta pada tahun 2020.
Per komponen, BPS mencatat, umur harapan hidup pada 2020 ini naik 0,13 tahun pada 2020. Suhariyanto mengatakan hal ini bisa dilihat dari indikator persentase rumah tangga yang bisa mengakses air minum layak. Sementara itu, angka perkawinan dini juga mengalami penurunan. Di sisi lain, angka harapan lama sekolah naik tipis menjadi 0,33 tahun dan lama sekolahnya naik 0,14 tahun.
Baca Juga: Luar Biasa, IMF Proyeksikan Ekonomi China Tumbuh 8,1% di 2021
Pada tahun 2020 anak-anak berusia 7 tahun memiliki harapan dapat menikmati pendidikan selama 12,98 tahun atau hampir setara dengan lamanya waktu untuk menamatkan pendidikan hingga setingkat Diploma I. Menurut Suhariyanto, angka ini meningkat 0,03 tahun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 12,95 tahun. Rata-rata lama sekolah penduduk umur 25 tahun ke atas juga masih meningkat 0,14 tahun, dari 8,34 tahun pada tahun 2019 menjadi 8,48 tahun pada tahun 2020.
Dari 34 provinsi, hanya DKI Jakarta yang IPM-nya tergolong sangat tinggi, di atas 80. Sementara itu, 22 provinsi tergolong tinggi dan 11 provinsi sedang."Yang mengembirakan, tidak ada lagi provinsi yang dalam kategori rendah," katanya.
Namun, pekerjaan rumah yang harus dipecahkan ke depan adalahh masih adanya disparitas IPM yang tinggi dari satu provinsi dan provinsi lainnya. Misalnya, IPM DKI Jakarta sebesar di atas 80 persen, sementara Papua baru 60,44 persen.
IPM memang identik dengan kegiatan pendidikan. Sebelum Pandemi, banyak acara yang bisa dilakukan, salah satunya melalui pameran pendidikan. Saat pandemi, kegiatan yang menyebabkan kerumunan harus ditiadakan.
Baca Juga: Ada Celah Keamanan di TikTok, Hacker Bisa Curi Data Pribadi Pengguna
Namun bukan berarti pameran Pendidikan, benar-benar tak bisa diselenggarakan. Pameren secara virtual masih bisa dimungkinkan. Seperti pameran pendidikan yang diselenggarakan oleh Aku Pintar ( PT Aku Pintar Indonesia)
Pameran pendidikan virtual bertajuk ‘Satu Klik, Aku Pintar Virtual Edu Expo 2021’ ini akan diselenggarakan pada 6-7 Februari 2021, dan didukung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Baca Juga: Kisah UMKM Lansia Digital: Digitalisasi Usaha untuk Semua, Termasuk Lansia
Pameran ini juga melibatkan puluhan universitas terkemuka atau lembaga pendidikan, pameran virtual ini dapat diakses secara gratis melalui laman https://expo.akupintar.id/. Pameran pendidikan virtual ini merupakan inovasi di dunia Pendidikan, sebagai salah satu solusi memberikan informasi pendidikan dengan cara baru ditengah kondisi pandemi Covid-19.
Baca Juga: Wuih! Tol Lintas Sumatera Kini Miliki Tempat Charge Mobil Listrik
Mengusung tema ‘Energizing Dreams: Pemanfaatan Teknologi Sebagai Solusi Akselerasi Pendidikan di Indonesia’, Virtual Edu Expo ini menawarkan pengalaman kekinian dalam mengunjungi pameran Pendidikan. Aman, nyaman, dan gratis serta dapat diakses pengunjung dari mana saja mereka berada.
Selain pameran pendidikan, para pengunjung dapat mengikuti ragam talkshow dengan berbagai narasumber inspiratif, konsultasi pendidikan, kompetisi cerdas cermat SMA virtual, serta permainan berhadiah jutaan rupiah.
Lutvianto Pebri Handoko, CEO dan Co-Founder Aku Pintar mengatakan bahwa pameran virtual ini merupakan solusi dan inovasi penyelenggaraan pameran pendidikan di masa pandemi. “Satu Klik, Aku Pintar Virtual Edu Expo 2021 adalah solusi yang kami hadirkan untuk menjawab kebutuhan akan informasi pendidikan yang biasanya didapat melalui pameran pendidikan konvensional,” ujar Pebri.
Dalam pameran virtual tentu kemudahan akses menjadi poin penting, sehingga penyelenggara sangat concern bagaimana membaut pengunjung mendapatkan kemudahan saat akses masuk serta berselancar di laman https://expo.akupintar.id/
Berhadiah Jutaan Rupiah
Pengunjung cukup mengakses https://expo.akupintar.id/ untuk melakukan registrasi secara gratis dan melihat jadwal kegiatan yang diadakan. Akan terdapat ruang-ruang pada laman web, dan pengunjung cukup meng-klik ruangan tersebut untuk mengeksplorasi Virtual Edu-Expo. Semisal untuk menonton talkshow, kita cukup memilih thumbnail ruang auditorium, kemudian akan di-hiperlink-kan ke video/live streaming yang menayangkan program tersebut.
Kemudian untuk akses informasi mengenai universitas, pengunjung bisa meng-klik booth-booth dari puluhan universitas terkemuka atau lembaga pendidikan yang ambil bagian di pameran virtual ini. Pengunjung dapat mengunduh brosur serta melakukan konsultasi pendidikan.
‘Satu Klik, Aku Pintar Virtual Edu-Expo 2021’ juga menghadirkan aktivitas gratis berhadiah jutaan rupiah berupa e-money bagi pengunjung. Pengunjung dapat mengumpulkan poin dari setiap aktivitas yang diikuti selama pameran berlangsung seperti mengunjungi booth, menonton talkshow, mengunduh brosur, dan ragam aktivitas lainnya. Selain itu, poin didapat dengan mengikuti permainan yang berlangsung seperti mengumpulkan item (scavanger hunt) serta permainan lainnya. Sepuluh orang pemuncak leaderboard atau pengumpul poin terbanyak akan mendapatkan hadiah total jutaan rupiah berupa e-money.
Universitas Brawijaya Malang, sebagai salah PTN yang bergabung pada pameran pendidikan virtual ini mengungkapkan pentingnya pemanfaatan teknologi bagi promosi Universitas. Kondisi pandemi dan perkembangan dunia milenial saat ini, menjadikan promosi dan informasi harus memanfaatkan teknologi digital. Karena cara ini cepat, praktis, dan dapat diakses kapan saja melalui gadget masing-masing.
“Semoga dengan adanya 'Satu Klik Aku Pintar Virtual Edu Expo' sudah tidak ada lagi mis-informasi yang beredar, karena calon mahasiswa dapat memahami kondisi masing-masing Universitas langsung dari sumbernya,” ujar Heri Prawoto Widodo, S.Sos, MAB., Koordinator Bagian Perencanaan, Akademik dan Kerjasama Universitas Brawijaya Malang.
Senada dengan hal tersebut, Christine Aprilia Panjaitan S.Sos., Staff Marketing BINUS University merasa terbantu dengan adanya pameran pendidikan virtual ini. “Saya sangat berterima kasih dengan adanya kegiatan ‘Satu Klik Aku Pintar Virtual Edu Expo’ yang menjadi solusi di tengah batasan untuk dapat bertatap muka dengan para calon mahasiswa,” ujar Christine.
Expo ini sangat membantu calon mahasiswa dan perguruan tinggi yang ingin menyampaikan keunggulan Universitas masing-masing. Semoga kegiatan ini dapat membantu calon mahasiswa dalam memilih kampus yang sesuai dengan passion, kebutuhan, serta peminatan masing-masing.
‘Satu Klik, Aku Pintar Virtual Edu Expo 2021’ menghadirkan beragam talkshow gratis dari tanggal 6-7 February 2021 dengan narasumber inspiratif mulai dari Pakar Pendidikan, Pakar Marketing Millennial, Psikolog, Pakar IT serta anak-anak muda berprestasi di kancah global. Salah satu narasumber yakni penasihat pendidikan, Prof. Dr. H. Arief Rachman, M.Pd yang akan membahas ‘Tren Pendidikan Indonesia’ pada Sabtu, 6 Februari 2021. Selain itu akan hadir juga Mochamad James Falahudin sebagai co-founder dari Aplikasi Ayo Jaga TPS.
Kompetisi Cerdas Cermat se Indonesia
‘Satu Klik, Aku Pintar Virtual Edu Expo 2021’ juga menggelar kompetisi cerdas cermat virtual pertama di Indonesia yang diikuti oleh pelajar setingkat SMA dari seluruh Indonesia. Diikuti oleh 48 sekolah, kompetisi ini berlangsung dari 23 Januari hingga 7 Februari 2021. Tahapan seleksi atau babak awal diadakan pada 23-24 Januari dan 30-31 Januari 2021. Tahap semi final dan grand final masing-masing diadakan pada 6 dan 7 Februari 2021.
Kompetisi Adu Pintar Pelajar adalah kompetisi cerdas cermat untuk siswa–siswi seIndonesia yang merupakan kolaborasi Aku Pintar bersama Indonesia Student and Youth Forum (ISYF). Peserta akan memperebutkan hadiah total sebesar Rp6juta rupiah untuk 3 kelompok pemenang.
Ada empat mata pelajaran utama yang dilombakan yaitu Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Sejarah. Kemudian opsi untuk satu mata pelajaran special yang soalnya akan muncul secara acak adalah Kimia, Biologi, dan Fisika.
"Semoga dengan adanya Adu Pintar Pelajar ini, kami bisa memberikan semangat serta energi positif kepada pelajar di Indonesia agar terus belajar dan melakukan hal positif yang dapat menambah wawasan serta pengembangan diri di era pandemi,” harap Alghi Mustika Luthfi, Direktur Eksekutif ISYF.
(eko)