Tingkat Keterisian Tempat Tidur RS Rujukan Covid-19 di Jakarta dan Banten Lebih 80%
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dirjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan ( Kemenkes ) Abdul Kadir mengatakan saat ini tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Ratio (BOR) di Provinsi DKI Jakarta dan Banten berada pada posisi zona merah, dengan tingkat keterisian lebih dari 80%.
"Kalau kita lihat secara granular secara kota per kota maka inilah yang membuat kita sangat prihatin. Khususnya ada beberapa kota yang masuk dengan kondisi zona merah itu adalah kota-kota atau provinsi yang jumlah atau Bed Occupancy Rate itu berada pada posisi di atas 80%. Seperti Jakarta misalnya, dan Banten yang berada pada zona merah. Ini tentunya merupakan sesuatu yang sangat memprihatinkan," ungkap Kadir dalam 'Update Peningkatan Kapasitas Rumah Sakit Tangani Pasien Covid-19, Rabu (27/1/2021).
Baca juga: Kasus Covid-19 Bertambah 11.978, Jawa Barat Tertinggi
Kadir mengatakan sebenarnya pemerintah sudah menyiapkan rumah sakit rujukan Covid-19 yang kini berjumlah 970 rumah sakit. Namun demikian, kata Kadir, karena kenaikan jumlah kasus yang tak terbendung, pemerintah mengeluarkan satu kebijakan memberikan kesempatan dan mengizinkan semua rumah sakit di Indonesia, termasuk rumah sakit swasta, untuk memberikan layanan pasien Covid-19 ini.
"Asalkan, mereka mengikuti prosedur, SOP kita. Dan sampai saat ini ada sekitar 1.600 lebih rumah sakit yang memberikan layanan rumah sakit untuk pasien Covid-19 ini," katanya.
Baca juga: Terpapar COVID-19, Wakil Wali Kota Terpilih Balikpapan Thohari Azis Meninggal Dunia
Kadir pun mengatakan saat ini ketersediaan tempat tidur masih memadai secara nasional. Meskipun tidak jika dilihat dari per provinsi. “Dan kalau kita melihat bahwa kalau kita membandingkan antara jumlah tempat tidur yang tersedia dengan jumlah pasien Covid-19 yang mengalami rawat inap di seluruh Indonesia, maka masih ada gap ternyata sebenarnya,” katanya.
Saat ini, kata Kadir, ada 81.482 tempat tidur di rumah sakit rujukan Covid-19. Dan ada 51.872 pasien yang dirawat. "Bahwa tempat tidur kita ada sekitar 81.000 lebih, sedangkan pasien yang memerlukan rawat inap sekitar secara nasional 51.000 lebih. Artinya secara nasional ketersediaan tempat tidur itu masih ada," katanya.
"Kalau kita lihat secara granular secara kota per kota maka inilah yang membuat kita sangat prihatin. Khususnya ada beberapa kota yang masuk dengan kondisi zona merah itu adalah kota-kota atau provinsi yang jumlah atau Bed Occupancy Rate itu berada pada posisi di atas 80%. Seperti Jakarta misalnya, dan Banten yang berada pada zona merah. Ini tentunya merupakan sesuatu yang sangat memprihatinkan," ungkap Kadir dalam 'Update Peningkatan Kapasitas Rumah Sakit Tangani Pasien Covid-19, Rabu (27/1/2021).
Baca juga: Kasus Covid-19 Bertambah 11.978, Jawa Barat Tertinggi
Kadir mengatakan sebenarnya pemerintah sudah menyiapkan rumah sakit rujukan Covid-19 yang kini berjumlah 970 rumah sakit. Namun demikian, kata Kadir, karena kenaikan jumlah kasus yang tak terbendung, pemerintah mengeluarkan satu kebijakan memberikan kesempatan dan mengizinkan semua rumah sakit di Indonesia, termasuk rumah sakit swasta, untuk memberikan layanan pasien Covid-19 ini.
"Asalkan, mereka mengikuti prosedur, SOP kita. Dan sampai saat ini ada sekitar 1.600 lebih rumah sakit yang memberikan layanan rumah sakit untuk pasien Covid-19 ini," katanya.
Baca juga: Terpapar COVID-19, Wakil Wali Kota Terpilih Balikpapan Thohari Azis Meninggal Dunia
Kadir pun mengatakan saat ini ketersediaan tempat tidur masih memadai secara nasional. Meskipun tidak jika dilihat dari per provinsi. “Dan kalau kita melihat bahwa kalau kita membandingkan antara jumlah tempat tidur yang tersedia dengan jumlah pasien Covid-19 yang mengalami rawat inap di seluruh Indonesia, maka masih ada gap ternyata sebenarnya,” katanya.
Saat ini, kata Kadir, ada 81.482 tempat tidur di rumah sakit rujukan Covid-19. Dan ada 51.872 pasien yang dirawat. "Bahwa tempat tidur kita ada sekitar 81.000 lebih, sedangkan pasien yang memerlukan rawat inap sekitar secara nasional 51.000 lebih. Artinya secara nasional ketersediaan tempat tidur itu masih ada," katanya.
(zik)