Mencegah Munculnya Zona Merah, Melalui Kelurahan Siaga

Minggu, 24 Januari 2021 - 11:34 WIB
loading...
Mencegah Munculnya  Zona Merah, Melalui Kelurahan Siaga
Chevron Membntu Terbentuknya Kelurahan Siaga
A A A
JAKARTA - Meski di daerah-daerah tertentu, khusunya provinsi di Pulau Jawa, penderita baru Virus Covid 19 (Corona) dan jumlah yang meninggal terus meningkat dan bahkan terus mencetak rekor baru, di beberapa provinsi di luar Jawa memperlihatkan tren sebaliknya.

Di Provinsi Riau misalnya, sejak November 2020, sudah tidak ada lagi zona merah di provinsi ini. Dari 12 Kbupaten/kota di Provinsi Riau memang masih ada penderita Covid-19, namun jumlahnya masih dapat dikendalikan sehingga semua kabupaten/kota di provinsi ini tidak lagi masuk dalam zona merah.

Menurut Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau Zul Ikram menyebutkan, membaiknya kondisi ini membuat tiga kabupaten di Riau sudah mulai melaksanakan belajar tatap muka terbatas di sekolah. Ketiga kabupaten tersebut yakni Kabupaten Kampar, Siak, dan Kuansing. Satu kabupaten lagi, Kabupaten Kepulauan Meranti, masih dalam tahap persiapan.
Baca Juga: Dituding Banyak Kabulkan PK Koruptor, MA: Hanya 8%

Zul Ikram menjelaskan, sekolah yang melaksanakan belajar tatap muka terbatas di sekolah wajib mematuhi protokol kesehatan. Sebelum pelajar masuk ke area sekolah, diwajibkan mencuci tangan terlebih dahulu. Setelah itu, dilakukan pengecekan suhu tubuh dengan menggunakan thermo gun, dan pelajar yang masuk ke area sekolah diwajibkan menggunakan masker.
Baca Juga: 20.154 Tenaga Kesehatan Tak Bisa Divaksin, Sebagian Pernah Positif Covid-19

Siswa yang masuk ke dalam kelas jumlahnya pun dibatasi hanya 50% dari total jumlah peserta didik yang ada dalam kelas. Duduknya juga berjarak, sesuai aturan protokol kesehatan. Jadi, siswa yang belajar masuk ke sekolah, dibagi menjadi dua shift.

Zul menambahkan, rekomendasi belajar tatap muka terbatas harus sesuai dengan aturan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri. Selain itu, rekomendasi dari Tim Satgas Penanganan Covid-19 Riau juga mesti dijalankan sesuai aturan.
Baca Juga: Koeman Naik Pitam Pemain Barcelona Gagal Eksekusi Penalti

Misalnya seperti jam belajar, jumlah siswa yang boleh hadir, hingga jumlah siswa yang diperbolehkan masuk dalam satu hari. "Meski keputusan belajar tatap muka terbatas ditentukan masing-masing kepala daerah, wilayah dengan zona merah tidak akan memperoleh rekomendasi dari Gugus Tugas Covid-19.

Berdasarkan data yang disampaikan oleh Gugus Tugas Covid-19, per 23 Januarai 2021 di Provinsi Riau, penderita yang terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 28.119 orang. Dinyatakan sembuh 26.045 dan meninggal 664. Bandingkan dengan sehari sebelumnya 22 Januari 2021, terkonfirmasi positif Covid-19 27.973 orang, dinyatakan sembuh 25.884 dan meninggal 657.
Baca Juga: Penjelasan Kemenkes Vaksinasi Corona Perlu Dilakukan Secara Massal

Kondisi di Provinsi Riau yang mulai stabil ini, jangan sampai membuat masayarakat dan pemangku kepentingan yang lain menjadi lengah. Sebab pandemi belum berkahir. Program Vaksinasi juga baru bergulir. Sehingga ancaman dari virus yang mematikan ini tidak bisa diabaikan. Displin dan patuh terhadap protokol Kesehatan, harus terus dijaga.
Baca Juga: Dokter Tirta Puji Menkes: Jarang Pejabat Akui Kesalahan Sistem, Good Pak...

Pandemi ini memang telah mempengaruhi hampir semua sendi kehidupan. Kehadiran Covid-19 memang telah menimbulkan dampak negatif, tidak hanya untuk sektor Kesehatan, namun juga Pendidikan, Ekonomi, dan kehidupan sosial masyarakat lainnya.

Untuk menanggulanginya memang tidak bisa hanya bertumpu pada peemrintah saja. Semua elemen masyarakat harus bisa bekerjasama bahu membahu dalam kondisi perang melawan pandemi ini. – Kesadartahuan dan peran aktif masyarakat sangat penting dalam menekan penyebaran COVID-19

Di saat seperti ini, kontribusi sektor swasta diharapkan bisa membantu pemerintah dalam menanagani pandemi ini. Hal itu seperti yang dilakukan PT Chevron Pacific Indonesia (PT CPI) yang mendorong pemberdayaan Tim Pokja Kelurahan Siaga COVID-19 di tiga kecamatan di Pekanbaru dan Bengkalis, Provinsi Riau.

Langkah proaktif seperti yang dilakukan PT CPI ini dapat mendukung pemerintah dalam peningkatan kepedulian dan perubahan perilaku masyarakat menuju kebiasaan baru yang lebih sehat.

Gerakan 4M

Sebanyak 24 Tim Pokja Kelurahan Siaga COVID-19 di Pekanbaru dikukuhkan langsung oleh Wali kota Pekanbaru H. Firdaus, pekan lalu (21/1/2021). Pokja-pokja itu merupakan perwakilan dari beberapa di wilayah Kecamatan Rumbai dan Rumbai Pesisir.

Setiap Pokja beranggotakan sekitar 15 orang yang mewakili unsur masyarakat seperti tokoh masyarakat, kader kesehatan, pengurus RT/RW, guru, PKK, dan Babinkamtibmas. Dalam pelaksanaan program ini, PT CPI menggandeng Yayasan Kemanusiaan Madani Indonesia (YKMI) sebagai mitra pelaksana.

Menurut oleh Wali kota Pekanbaru H. Firdaus, segala bentuk upaya pencegahan dan penanggulangan COVID-19 merupakan hal yang bermakna bagi masyarakat. “Mari sama-sama kita putus rantai penyebaran COVID-19, salah satunya dengan pengukuhan Tim Pokja Kelurahan Siaga COVID-19 ini,” ujarnya.

Selain pengukuhan tim pokja kelurahan, PT CPI dan YKMI juga menyerahkan secara simbolis 800 paket hygiene kit dan 20 unit sarana cuci tangan portabel. Hygiene kit akan dibagikan kepada masyarakat, dimana masing-masing berisikan sabun cuci tangan, sabun mandi, shampoo, masker, hand sanitizer, dan handuk. Sedangkan sarana cuci tangan portabel akan dipasang di berbagai fasilitas umum, seperti kantor kelurahan, kantor camat, puskesmas, sekolah, atau rumah ibadah.

Sukamto Tamrin selaku GM Corporate Affairs Asset PT CPI. Menjelaskan pembentukan Kelurahan Siaga COVID-19 merupakan bentuk kontribusi perusahaan kami untuk turut membangun kesadartahuan dan mendorong peran-serta masyarakat dalam mencegah penularan COVID-19. “Mari kita lindungi diri, keluarga, dan orang-orang di sekitar kita,” tutur Sukamto Tamrin. Selain di Pekanbaru, pemberdayaan Kelurahan Siaga COVID-19 juga dilaksanakan di Kecamatan Mandau, Bengkalis.

Para anggota Pokja ini sebelumnya telah dibekali pengetahuan untuk memperkuat kampanye Gerakan 4M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga jarak, Menghindari Keramaian) kepada masyarakat di kelurahan masing-masing.

Lewat sosialisasi pokja, kepedulian bersama dan partisipasi masyarakat diharapkan semakin tumbuh dalam mencegah penyebaran COVID-19. ”Sejauh ini, kami merasa sangat terbantu atas dukungan berbagai pihak khususnya Pemko Pekanbaru, pihak kecamatan, puskesmas, aparat kelurahan, dan berbagai elemen masyarakat lain yang sangat kooperatif,” ungkap Tatang Husaini selaku Program Manager YKMI.
Baca Juga: Kunjungan Wisman Sepi, Bisnis UMKM di Batam Berdarah-darah

Pemberdayaan Kelurahan Siaga COVID-19 merupakan bagian dari Program Chevron untuk Riau Sehat Sejahtera (Cherish) yang dijalankan PT CPI saat ini. Dua kegiatan utama lainnya di bawah Program Cherish adalah Ketahanan Pangan dan Pembangunan Sumur Air Bersih. Program-program tersebut didesain untuk turut mendukung program pemerintah dalam menanggulangi dampak pandemi COVID-19.
Baca Juga: Daftar Militer Terkuat Dunia 2021: Indonesia Ungguli Israel dan Saudi

Pada masa pandemi ini, total nilai bantuan PT CPI mencapai Rp 11,6 miliar. Sebelumnya, SKK Migas - PT CPI juga telah menyalurkan lebih dari 2.000 pakaian dekontaminasi (hazmat); 99.000 masker; 6.000 botol hand sanitizer; 73 tempat tidur dan matras medis; termometer inframerah; dan 8.050 paket sembako yang disalurkan melalui gugus tugas di tingkat kabupaten, kota, dan provinsi.

Semoga apa yang telah dilakukan ini dapat menginspirasi perusahan swasta lainnya, dalam ikut mengambil peran memutus mata rntai penyebaran Covid 19 dan ikut menangulangi dampak negatifnya.
(eko)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1148 seconds (0.1#10.140)