Soal Vaksinasi Mandiri, DPR Ingatkan Jangan Sampai Picu Kecemburuan

Jum'at, 22 Januari 2021 - 11:02 WIB
loading...
Soal Vaksinasi Mandiri,...
Pemerintah dinilai perlu menerapkan sejumlah aturan dan ketentuan ketat untuk menghindari ketidakadilan dan kecemburuan masyarakat terkait vaksinasi mandiri. Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PDIP Rahmad Handoyo menyoroti rencana pemerintah membuka vaksinasi mandiri untuk masyarakat.

Namun, pemerintah dikatakannya juga perlu menerapkan sejumlah aturan dan ketentuan yang ketat untuk menghindari ketidakadilan dan kecemburuan masyarakat.

"Yang harus dicatat, boleh saja direncanakan dan diskusikan, namun dengan catatan yang sangat ketat dan aturan yang ketat pula," tutur Rahmad kelada wartawan di Jakarta, Jumat (22/1/2021).Baca juga: Menkes Budi 'Sentil' Pengusaha yang Kebelet Vaksinasi Mandiri

Pertama, kata Rahmad, keadilan dan hak yang sama untuk mendapatkan vaksin bagi setiap warga negara dengan tetap memperhatikan skala prioritas seperti yang sudah disampaikan pemerintah, sehingga terhindar kejadian saling berebut dan saling mendahului di masyarakat.

Baca juga : Khabib Nurmagomedov, Muslim Taat yang Bikin Joe Rogan Terkesan

Kedua, untuk menghindari kelompok masyarakat yang memiliki dana atau kemampuan ekonomi lebih mendapatkan vaksin terlebih dulu, maka mutlak adanya pelarangan vaksinasi untuk individu mendapatkan vaksin mandiri.

"Sehingga, vaksin mandiri diperuntukan kepada perusahaan dengan jumlah karyawan besar, serta kelompok masyarakat dengan jumlah besar yang memiliki banyak seperti pondok pesantren, sekolah dan lain-lain," usul Rahmad.Baca juga: Menkes Buka Peluang Pihak Swasta Lakukan Vaksinasi Mandiri

Ketiga, lanjut politikus PDIP ini, rumah sakit (RS) dilarang untuk memberikan pelayanan vaksin mandiri secara pribadi dan bila terbukti melanggar harus diberi sangsi tegas dengan ancaman pembekuan operasional rumah sakit.

Jika tidak ada sanksi dan aturan larangan, maka RS lebih mengutamakan memberikan pelayanan vaksin mandiri ke individu.

"Maka moral hazard akan muncul dengan rumah sakit lebih memprioritaskan pelayanan vaksin berbayar atau mandiri dibandingkan layanan vaksin gratis sebagai tugas negara," cetusnya.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Alumni Relawan RSDC...
Alumni Relawan RSDC Wisma Atlet Hadiri Reuni dan Halalbihalal di Markas Marinir
Mitigasi Inklusif Kolaboratif...
Mitigasi Inklusif Kolaboratif Organisasi Jadi Model Ideal Hadapi Bencana Non Alam Pandemi
3 Orang Jadi Tersangka,...
3 Orang Jadi Tersangka, Kasus Pengadaan APD Covid-19 Rugikan Negara Rp319 Miliar
SBY Lapor ke Jokowi...
SBY Lapor ke Jokowi Jadi Penasihat Khusus Aliansi Sedunia Membasmi Malaria
WHO Sebut Tren Kerja...
WHO Sebut Tren Kerja Jarak Jauh Bisa Berdampak Buruk Bagi Kesehatan Pekerja
Sejumlah Menteri Dijadwalkan...
Sejumlah Menteri Dijadwalkan Hadiri Indonesia Re International Conference 2024
Eks Bos CDC Klaim Peran...
Eks Bos CDC Klaim Peran Penting AS dalam Memulai Pandemi Covid
Dharma Pongrekun Sebut...
Dharma Pongrekun Sebut Pandemi Agenda Terselubung Asing, Ini Alasan Ridwan Kamil Tanya soal Covid-19
BUMN Berperan Penting...
BUMN Berperan Penting selama Pandemi Covid-19 dan Era Pemulihan
Rekomendasi
Sandera Israel Ini Terluka...
Sandera Israel Ini Terluka Parah usai Dibom Zionis 2 Kali di Gaza, Memohon Diselamatkan
Pengungkapan Penipuan...
Pengungkapan Penipuan Kripto Internasional Tuai Apresiasi, Masyarakat Diminta Hati-hati
Targetkan 50.000 Peserta,...
Targetkan 50.000 Peserta, Pemerintah Siapkan Program Magang Nasional
Berita Terkini
Anggota DPR Muazzim...
Anggota DPR Muazzim Akbar: Program MBG Lahirkan Kebiasaan Baru Hidup Sehat
Menag Lantik Gus Jazil...
Menag Lantik Gus Jazil Jadi Ketua IKAPTIQ 2025-2028
Panglima TNI Geser 4...
Panglima TNI Geser 4 Brigjen ke Daerah pada Mutasi April 2025
Prabowo Resmikan Terminal...
Prabowo Resmikan Terminal dan Lepas Keberangkatan Jemaah Haji di Bandara Soetta Hari Ini
Mutasi April 2025: 11...
Mutasi April 2025: 11 Brigjen TNI Digeser ke Lemhannas oleh Jenderal Agus Subiyanto
Prabowo Dukung RUU Perampasan...
Prabowo Dukung RUU Perampasan Aset, Eks Penyidik KPK: Tak Ada Lagi Hambatan Politik
Infografis
Dinkes DKI Investigasi...
Dinkes DKI Investigasi Soal Vaksinasi Crazy Rich Helena Lim
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved