Krisis Lahan Pemakaman Covid-19, Warning bagi Masyarakat agar Lebih Patuh Protokol Kesehatan

Jum'at, 22 Januari 2021 - 09:06 WIB
loading...
Krisis Lahan Pemakaman...
Pemakaman jenazah korban Covid-19. Foto/Dok SINDOnews
A A A
JAKARTA - Krisis lahan pemakaman khusus korban Covid-19 saat ini ditanggapi oleh Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Romo Antonius Benny Susetyo. Benny mengatakan, kesulitan dan keterbatasan lahan itu adalah peringatan untuk masyarakat agar lebih mematuhi protokol kesehatan .

"Ini warning kepada kita agar disiplin kesehatan. Kita memutuskan ini pembatasan kerumunan ditaati. Disiplin diri juga harus dilakukan dan lainnya," katanya dalam keterangan tertulisnya kepada SINDOnews, Jumat (22/1/2021).

Sehingga, masyarakat harus melaksanakan protokol kesehatan (prokes) berdasarkan kesadaran, bukan paksaan. "Jika paksaan akan berat karena itu tekanan. Kalau ikhlas ini akan dilakukan gembira sukacita," tuturnya.

Baca juga: Tingkat Kesembuhan Pasien Covid-19 di Jakarta Capai 89,3%


Benny menerangkan bahwa pemakaman adalah keyakinan seseorang yang tidak dapat dipaksaan. Dapat diberikan alternatif seperti pemakaman jenazah Covid-19 di pemakaman umum asal dengan protokol kesehatan yang jelas serta menghindari kerumunan atau dengan dimakamkan satu lubang dengan keluarga yang terlebih dahulu meninggal.

"Persoalan kita saat ini darurat sistemnya. Solusinya bisa tumpang sari atau dilakukan di pemakaman umum tetapi menggunakan protokol Covid. Karena faktanya dari penelitian yang meninggal tidak menularkan virus ini," katanya.

Baca juga: TPU Bambu Apus Jadi Pemakaman Pasien COVID-19, Pemprov Siapkan 3.000 Meter Persegi Lahan Baru


Dalam kegiatan beribadah, pendiri Setara Institute ini menjelaskan bahwa di gereja-gereja Katolik sudah diterapkan protokol kesehatan sejak lama dalam melakukan proses ibadah. "Gereja Katolik melakukan protokol kesehatan itu dan Paus Fransiskus memberikan contoh menghindari kerumunan hingga misa online dilakukan," kata Benny.

Benny pun berpesan agar masyarakat diharapkan tidak takut berlebihan dan paling penting mentaati semua protokol kesehatan . "Jangan paranoid berlebihan bahwa orang meninggal karena Covid itu menularkan. Yang perlu kita jaga adalah protokol kesehatan dan kita harus mempunyai rasa kemanusiaan untuk menghormati para korban Covid-19," ujarnya.
(zik)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2394 seconds (0.1#10.140)