Gus Miftah Puji Calon Kapolri Listyo Sigit: Beliau Polisi Pendiam
loading...
A
A
A
JAKARTA - Penceramah Gus Miftah meminta masyarakat tidak perlu berpolemik mengenai dicalonkannya Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri.
Menurut dia, Polri merupakan lembaga yang mengurus keamanan dan ketertiban masyarakat dan bukan lembaga dakwah. Karena itu tak heran semua agama ada di tubuh kepolisian.
“Artinya kapolri tidak harus muslim. Siapa pun dia punya profesional, punya kapabilitas dan punya kapasitas semua jadi kapolri,” ucap Gus Miftah melalui akun instagramnya, @gusmiftah yang diposting, Selasa (19/1/2021).
Baca juga: Komjen Pol Listyo Sigit Paparkan 6 Sasaran Prioritas Polri di 2021
Melihat sepak terjangnya, Gus Miftah menyakini bila Komjen Sigit memiliki semuanya itu. Terlebih dia pernah menjabat sebagai Kadiv Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri yang notabenenya menegakan profesionalisme anggota Polri.
Selain itu saat menjadi Kabareskrim, lanjut Gus Miftah, sejumlah prestasi ditorehkan lulusan Akpol 91 ini, mulai dari memulangkan Djoko Tjandra, penyerang Novel Baswedan, dan menyikat anggota polisi yang mem-backup Djoko Tjandra.
Selain itu, kedekatannya terhadap umat islam tak bisa lagi diperdebatkan. Saat menjadi Kapolda Banten, Sigit menjalin komunikasi dengan sejumlah ulama dan pesantren disana.
“Dan yang lebih suka dari beliau, beliau adalah tipikal polisi pendiam. Beliau sadar diam itu adalah emas,” tutupnya. (yan yusuf)
Menurut dia, Polri merupakan lembaga yang mengurus keamanan dan ketertiban masyarakat dan bukan lembaga dakwah. Karena itu tak heran semua agama ada di tubuh kepolisian.
“Artinya kapolri tidak harus muslim. Siapa pun dia punya profesional, punya kapabilitas dan punya kapasitas semua jadi kapolri,” ucap Gus Miftah melalui akun instagramnya, @gusmiftah yang diposting, Selasa (19/1/2021).
Baca juga: Komjen Pol Listyo Sigit Paparkan 6 Sasaran Prioritas Polri di 2021
Melihat sepak terjangnya, Gus Miftah menyakini bila Komjen Sigit memiliki semuanya itu. Terlebih dia pernah menjabat sebagai Kadiv Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri yang notabenenya menegakan profesionalisme anggota Polri.
Selain itu saat menjadi Kabareskrim, lanjut Gus Miftah, sejumlah prestasi ditorehkan lulusan Akpol 91 ini, mulai dari memulangkan Djoko Tjandra, penyerang Novel Baswedan, dan menyikat anggota polisi yang mem-backup Djoko Tjandra.
Selain itu, kedekatannya terhadap umat islam tak bisa lagi diperdebatkan. Saat menjadi Kapolda Banten, Sigit menjalin komunikasi dengan sejumlah ulama dan pesantren disana.
“Dan yang lebih suka dari beliau, beliau adalah tipikal polisi pendiam. Beliau sadar diam itu adalah emas,” tutupnya. (yan yusuf)
(dam)