Usulkan Cak Imin Nyapres Dinilai Strategi PKB Raup Suara Nahdliyin
loading...
A
A
A
JAKARTA - Langkah sejumlah pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang mengusulkan agar Muhaimin Iskandar maju menjadi calon presiden (Capres) 2024 mulai terbaca sejumlah pengamat.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opionion (IPO), Dedi Kurnia Syah menganggap, apa yang disuarakan pengurus PKB terhadap pria yang akrab disapa Cak Imin itu sudah dilakukan sejak pemilu-pemilu sebelumnya. "Ini tradisi yang sudah dimulai PKB sejak 3 periode pilpres lalu," ujarnya saat dihubungi SINDOnews, Senin (18/1/2021). (Baca juga: Pilpres 2024 Momentum Emas bagi Cak Imin)
Kendati begitu, Dedi menilai, strategi PKB tersebut hingga sekarang tidak terealisasi atau dengan kata lain, dorongan agar Cak Imin Nyapres selalu kandas. Dia membaca strategi propaganda PKB ini hanya terbukti berhasil meningkatkan perolehan suara partai berbasis pemilih NU tersebut. (Baca juga: DPW PKB Suarakan Cak Imin Nyapres, Pengamat: Pertarungan 2024 Sengit)
"Jadi menyuarakan Cak Imin sebagai kontestan pilpres tidak serta merta untuk direalisasikan, bisa saja sekadar memupuk loyalitas kader demi suara Parpol," katanya.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opionion (IPO), Dedi Kurnia Syah menganggap, apa yang disuarakan pengurus PKB terhadap pria yang akrab disapa Cak Imin itu sudah dilakukan sejak pemilu-pemilu sebelumnya. "Ini tradisi yang sudah dimulai PKB sejak 3 periode pilpres lalu," ujarnya saat dihubungi SINDOnews, Senin (18/1/2021). (Baca juga: Pilpres 2024 Momentum Emas bagi Cak Imin)
Kendati begitu, Dedi menilai, strategi PKB tersebut hingga sekarang tidak terealisasi atau dengan kata lain, dorongan agar Cak Imin Nyapres selalu kandas. Dia membaca strategi propaganda PKB ini hanya terbukti berhasil meningkatkan perolehan suara partai berbasis pemilih NU tersebut. (Baca juga: DPW PKB Suarakan Cak Imin Nyapres, Pengamat: Pertarungan 2024 Sengit)
"Jadi menyuarakan Cak Imin sebagai kontestan pilpres tidak serta merta untuk direalisasikan, bisa saja sekadar memupuk loyalitas kader demi suara Parpol," katanya.
(cip)