Muhaimin: Banjir di Kalteng Akibat Strategi Pembangunan Eksploitasi SDA

Sabtu, 16 Januari 2021 - 19:37 WIB
loading...
Muhaimin: Banjir di...
Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar mengatakan, musibah banjir besar yang terjadi di Kalsel bukan karena gejala alam, namun akibat dari kesalahan strategi pembangunan yang mengeksploitasi SDA tanpa memikirkan dampak yang ditimbulkan. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Banjir besar melanda sejumlah wilayah di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel). Hingga kini, sedikitnya 2.600 warga terpaksa mengungsi. (Baca juga: TNI AU Kerahkan 5 Pesawat Bawa Bantuan ke Banjarmasin dan Mamuju)

Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (DPP PKB) Abdul Muhaimin Iskandar (Gus AMI) mengatakan, musibah banjir besar yang terjadi di Kalsel bukan karena gejala alam, namun akibat dari kesalahan strategi pembangunan yang mengeksploitasi Sumber Daya Alam (SDA), tanpa memikirkan dampak yang ditimbulkan. (Baca juga: Tinjau Loksi Banjir di Kalsel, Panglima TNI Pantau Langsung Kondisi Dapur Umum)

"Saya menjadi saksi bahwa banjir di Kalimantan Selatan bukan karena gejala alam, tapi karena salah dalam menerapkan strategi pembangunan yang mengeksploitasi sumber daya alam tanpa memikirkan akibat-akibat dari kerusakan lingkungan," ujar Gus AMI dalam sambutannya saat membuka Musyawarah Wilayah (Muswil) 15 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB secara virtual, Sabtu (16/1/2021). (Baca juga: Panglima TNI Terjun Langsung Serahkan Bantuan Presiden dan 34 Perahu Karet Korban Banjir Kalsel)

Gus AMI mengaku sedih karena di tengah pandemi Covid-19 berkepanjangan, bangsa ini dilanda berbagai musibah bencana dan berbagai fakta alam yang mengerikan. "Banjir di Kalimantan Selatan, bersama-sama dengan DPW Kalsel ikut prihatin saya. Banjir yang begitu dahsyat dan besar, nyata di sana. Salah salah strategi pembangunan yang merusak lingkungan sehingga mengakibatkan kebanjiran," katanya.

Dirinya juga sudah meminta kader PKB di daerah untuk bergerak membantu dalam menangani kesulitan masyarakat akibat musibah banjir besar di Kalsel. Gus AMI mempertanyakan strategis pembangunan yang jauh dari misi rahmatan lil alamin atau pembangunan yang memberikan rahmat bagi seluruh alam, dan justru menimbulkan kerusakan lingkungan. "Ini wajar terjadi karena PKB belum pernah memimpin Kalimantan Selatan. Saya minta ke depan PKB harus memimpin Kalimantan Selatan dan membenahi seluruh kesalahan dalam mengelola sumber daya alam yang menghancurkan dan merusak alam semesta," katanya.

Dirinya juga mengaku bersedih adanya bencana alam gempa bumi yang sangat besar di Sulawesi Barat yang menghancurkan seluruh sendi kehidupan masyarakat setempat. "Saya sudah perintahkan kepada Pengurus Wilayah Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara yang terdekat dan Sulawesi Selatan untuk membantu menolong sahabat-sahabat dan keluarga besar kita maupun masyarakat di Sulawesi Barat," tuturnya.

Bahkan, Wakil Ketua DPR Bidang Korkesra ini mengaku mendapatkan laporan bahwa warga di wilayah gempa terpaksa menjarah bantuan yang bukan merupakan hak mereka di tengah jalan. "Bantuan yang bukan menjadi haknya disetop di jalan, dijarah saking sulitnya bahan yang didapatkan. Kita akan turun tangan untuk mengatasi dan menolong yang sedang tertimpa musibah," serunya.

Dikatakan Gus AMI, banyaknya musibah besar yang melanda beberapa wilayah di negeri ini harus menjadi refleksi untuk mengevaluasi total tujuan pembangunan harus dikembalikan kepada spirit rahmatan lil alamin, spirit kemanusiaan yang menjadi tujuan mutlak dari pembangunan. "Di suasana pandemi yang sulit, suasana penuh banyak musibah yang ada, peringatan kita untuk melakukan evaluasi total terhadap strategi pembangunan kita. Kita harus melakukan upaya tersebut, mengubah, menata ulang, melakukan re-evaluasi, evaluasi kembali aspek-aspek dari strategi pembangunan kita," tuturnya.

(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Sejumlah Wilayah di...
Sejumlah Wilayah di Indonesia Terendam Banjir, Ini Daftarnya
Desak Teror ke Kantor...
Desak Teror ke Kantor Tempo Diusut, PKB: Tanpa Pers, Demokrasi Terkikis
Fraksi PKB Setujui RUU...
Fraksi PKB Setujui RUU TNI dengan 6 Syarat
Gelar Silaturahim Ramadan,...
Gelar Silaturahim Ramadan, Cak Imin Minta Kader PKB Konsisten dan Perkuat Network
BRIN: Penurunan Muka...
BRIN: Penurunan Muka Tanah Berkontribusi 145% Penyebab Banjir Jabodetabek
Respons PKB Tanggapi...
Respons PKB Tanggapi Jokowi Mau Bentuk Partai Super Tbk
Bantu Evakuasi, Tim...
Bantu Evakuasi, Tim DMC Dompet Dhuafa Siagakan Personel di Sejumlah Titik Banjir
Pantauan Udara Korpolairud...
Pantauan Udara Korpolairud Polri, Rumah Warga di Babelan Masih Terendam Banjir
BMKG Prediksi Puncak...
BMKG Prediksi Puncak Hujan Ekstrem di Jabodetabek Terjadi pada 11-20 Maret 2025
Rekomendasi
Harvard Tak Mau Tunduk...
Harvard Tak Mau Tunduk Ancaman Trump, Dana Hibah Rp37 Triliun Dicabut
Kasus Dugaan Korupsi...
Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa, Kejari Kota Bandung Geledah Kantor PT ENM
Hadapi Tarif AS, Indonesia...
Hadapi Tarif AS, Indonesia Ingin Negosiasi Konkret dan Menguntungkan
Berita Terkini
Kemlu Ungkap Kasus Perdagangan...
Kemlu Ungkap Kasus Perdagangan Orang, 19 TKI Dipaksa Jadi PSK di Dubai
2 jam yang lalu
Tarif Resiprokal AS:...
Tarif Resiprokal AS: Tantangan bagi Ekonomi Terbuka Indonesia
4 jam yang lalu
Megawati Nonton Drama...
Megawati Nonton Drama Teater Sejarah Soekarno dan Imam Al Bukhari di Gedung Kesenian Jakarta
4 jam yang lalu
Politikus Gerindra Tegaskan...
Politikus Gerindra Tegaskan Tak Ada Dwifungsi dalam UU TNI Baru
5 jam yang lalu
UGM Tegaskan Jokowi...
UGM Tegaskan Jokowi Kuliah di Fakultas Kehutanan, Lulus 1985
5 jam yang lalu
Ekstradisi Buronan Paulus...
Ekstradisi Buronan Paulus Tannos, Menkum: Pemerintah Lengkapi Dokumen Tambahan
7 jam yang lalu
Infografis
Ibtihal Aboussad Dipecat...
Ibtihal Aboussad Dipecat Microsoft karena Menentang Genosida di Gaza
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved