Syekh Ali Jaber Meninggal, Berikut Profile dan Kiprahnya

Kamis, 14 Januari 2021 - 10:51 WIB
loading...
Syekh Ali Jaber Meninggal, Berikut Profile dan Kiprahnya
Ulama terkemuka Syekh Ali Jaber meninggal dunia di Rumah Sakit Yasri Cempaka Putih, Jakarta, sekitar pukul 09.00 WIB, Kamis (14/1/2021). Sejak akhir Desember 2020 lalu, Syekh Ali Jaber dirawat di rumah sakit akibat positif Covid-19. Foto/Dok. SINDOnews
A A A
JAKARTA - Ulama terkemuka Syekh Ali Jaber meninggal dunia di Rumah Sakit Yasri Cempaka Putih, Jakarta, sekitar pukul 09.00 WIB, Kamis (14/1/2021). Sejak akhir Desember 2020 lalu, Syekh Ali Jaber dirawat di rumah sakit akibat positif Covid-19.

Nama lengkapnya adalah Syekh Ali Saleh Muhammad Ali Jaber. Pria kelahiran Madinah 3 Februari 1976 ini menikah dengan Umi Nadia yang asal Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan dikaruniai seorang anak bernama Hasan.

Syekh Ali Jaber pernah mengeyam pendidikan di Madrasah Ibtidaiyyah Madinah dan lulus 1989, Madrasah Tsanawiyyah Madinah dan lulus 1992, Madrasah Aliyyah Madinah dan lulus 1995 serta Mulazamah (melazimi) pelajaran-pelajaran Alquran, Masjid Nabawi, Madinah, 1997.

Kiprah Syekh Ali Jaber sangat bagus. Mulai dari Penceramah dan Imam masjid di Madinah, Guru Tahfidz Al-Qur’an di Islamic Centre, Masjid Agung Al- Muttaqin, Cakranegara Lombok NTB, Imam Besar dan Khatib di Masjid Agung Al- Muttaqin Cakranegara, Lombok NTB, Imam Salat Tarawih, Imam Sholat Idul Fitri, Masjid Agung, Jakarta.

Kemudian, dia juga pernah menjadi Pengajar di Pesantren Tahfidz Al- Qur’an Al- Asykar Puncak Jawa Barat, Muballigh Majelis Taklim di Jakarta dan sekitarnya serta menjadi Juri di acara Hafiz, RCTI.

Sejak kecil, anak pertama dari 12 bersaudara itu telah menekuni membaca Al-Quran. Awalnya, ayahandanya yang memotivasi Ali Jaber untuk belajar Alquran. Ayahnya sangat keras dalam mendidik agama, khususnya Alquran dan salat.

Bahkan, ayahnya tidak segan-segan memukul bila Ali Jaber kecil tidak menjalankan shalat. Keluarganya pun dikenal sebagai keluarga yang religius. Di Madinah, Ali memiliki masjid besar yang digunakan untuk syiar Islam. Sebagai anak pertama dari dua belas bersaudara, dia dituntut untuk meneruskan perjuangan ayahnya dalam syiar Islam.

Lama kelamaan Ali menyadari bahwa apa yang dijalaninya itu sebagai kebutuhannya sendiri dan pada usia sebelas tahun, ia telah hafal 30 juz Al-Quran.

Beberapa waktu lalu, Ali mendapatkan musibah. Dia ditikam oleh orang yang tidak dikenal saat berceramah di Masjid Falahuddin, Sukajawa, Bandar Lampung, 13 September 2020 lalu.

Dia mengalami luka tusuk bagian kanan. Adapun tersangkanya adalah Alfin Andrian, kelahiran 1 April 1996 yang sempat berhasil diamankan.
(poe)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1984 seconds (0.1#10.140)