Menanti Efektivitas Vaksin
loading...
A
A
A
VAKSINASI korona resmi dimulai kemarin. Presiden Joko Widodo menjadi orang pertama yang disuntik vaksin dari Sinovac itu. Selanjutnya para menteri Kabinet Indonesia Maju, petinggi TNI dan Polri serta perwakilan masyarakat. Proses vaksinasi tersebut mendatangkan harapan baru bagi masyarakat. Setidaknya memberikan peace of mind atau ketenangan pikiran bagi masyarakat di Tanah Air setelah hampir satu tahun diteror virus asal Wuhan, China, itu.
Banyak yang berharap vaksinasi segera dilakukan di daerah-daerah. Khususnya daerah yang memiliki risiko penularan tinggi seperti Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Masyarakat menaruh harapan besar pandemi virus korona itu akan segera berakhir.
Semua orang yang mendapat notifikasi suntikan vaksin korona akan mendapatkan vaksinasi gratis. Vaksin akan disuntikkan secara bertahap kepada tenaga medis, pejabat publik hingga tokoh agama. Suntik vaksin virus korona kepada tenaga medis, baik dokter maupun perawat, selesai hingga April 2021.
Vaksinasi merupakan salah satu cara pencegahan penyakit menular yang tidak hanya diberikan kepada bayi, melainkan kepada orang dewasa juga. Tak hanya Indonesia, banyak negara di dunia sudah melakukan vaksinasi. Vaksin memberikan manfaat penting kepada semua orang. Melalui vaksinasi, kita dapat melindungi diri dari penyakit infeksi yang berbahaya, bahkan penyakit mematikan.
Dalam memberantas suatu penyakit, jumlah populasi di setiap wilayah dunia yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik haruslah tinggi dan dalam periode yang panjang, juga disertai pengawasan yang memadai. Vaksin sangat efisien dalam melindungi setiap orang jika belum terpapar oleh suatu penyakit. Vaksin juga dapat melindungi individu ketika diberikan setelah terpapar oleh penyakit tersebut. Contohnya vaksin rabies, hepatitis B, hepatitis A, campak, dan varicella.
Jika seseorang sudah divaksinasi dan terkena suatu penyakit, derita yang dialami akan lebih ringan dibandingkan jika orang tersebut belum divaksinasi. Itulah manfaat lain vaksin. Selain mencegah seseorang terserang suatu penyakit, vaksin juga dapat melindungi dari infeksi.
Tak hanya berhenti dengan seremoni vaksinasi, tetapi pemerintah perlu mendorong terciptanya kesadaran masyarakat. Sebab, masih banyak masyarakat yang meragukan keamanan dari vaksin yang akan disuntikkan. Menciptakan kesadaran tak melulu dengan retorika represif, misalnya jika tidak mau divaksin akan dipidana dan didenda atau bisa dua-duanya.
Retorika represif yang selama ini dipilih sebagai alat komunikasi publik sebaiknya diganti dengan pendekatan human relations. Misalnya dengan memberikan pemahaman secara persuasif kepada masyarakat bahwa vaksin merupakan salah satu cara terpenting dan tepat guna untuk mencegah penyakit dan menjaga kondisi tubuh.
Juga perlu memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa vaksinasi, yang juga sering disebut imunisasi, mengambil keuntungan dari fungsi unik yang dimiliki tubuh dalam mempelajari dan melawan kuman-kuman penyebab penyakit. Vaksin membantu menciptakan kekebalan tubuh untuk melindungi diri dari infeksi tanpa mengakibatkan efek samping yang membahayakan.
Pemerintah juga harus menjelaskan bahwa vaksin membantu sistem kekebalan tubuh untuk dapat mempelajari cara melawan penyakit secara tepat guna dan permanen ā sebuah kondisi yang disebut imunitas. Lebih baik mencegah daripada mengobati. Selain merangsang imunitas, vaksin bermanfaat bagi mereka yang ada di sekitar. Karena tubuh telah dirancang untuk menghentikan penyakit, maka dengan divaksin berarti pula mencegah keluarga, teman, tetangga, dan rekan terkena penyakit yang sama. Inilah mengapa vaksin sangat penting dalam setiap kampanye kesehatan masyarakat.
Pemerintah juga perlu menjelaskan kepada masyarakat efikasi merujuk tingkat kemanjuran atau khasiat vaksin. Ini adalah kondisi setelah seseorang yang mendapatkan penyuntikan vaksin virus korona setelah kedua kali mendapatkan vaksinasi.
Vaksin virus korona penting untuk mengurangi tingkat persebaran Covid-19. Namun, meski sudah mendapat suntikan vaksin virus korona, protokol kesehatan berupa 3M: menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak, harus tetap dilakukan.
Banyak yang berharap vaksinasi segera dilakukan di daerah-daerah. Khususnya daerah yang memiliki risiko penularan tinggi seperti Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Masyarakat menaruh harapan besar pandemi virus korona itu akan segera berakhir.
Semua orang yang mendapat notifikasi suntikan vaksin korona akan mendapatkan vaksinasi gratis. Vaksin akan disuntikkan secara bertahap kepada tenaga medis, pejabat publik hingga tokoh agama. Suntik vaksin virus korona kepada tenaga medis, baik dokter maupun perawat, selesai hingga April 2021.
Vaksinasi merupakan salah satu cara pencegahan penyakit menular yang tidak hanya diberikan kepada bayi, melainkan kepada orang dewasa juga. Tak hanya Indonesia, banyak negara di dunia sudah melakukan vaksinasi. Vaksin memberikan manfaat penting kepada semua orang. Melalui vaksinasi, kita dapat melindungi diri dari penyakit infeksi yang berbahaya, bahkan penyakit mematikan.
Dalam memberantas suatu penyakit, jumlah populasi di setiap wilayah dunia yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik haruslah tinggi dan dalam periode yang panjang, juga disertai pengawasan yang memadai. Vaksin sangat efisien dalam melindungi setiap orang jika belum terpapar oleh suatu penyakit. Vaksin juga dapat melindungi individu ketika diberikan setelah terpapar oleh penyakit tersebut. Contohnya vaksin rabies, hepatitis B, hepatitis A, campak, dan varicella.
Jika seseorang sudah divaksinasi dan terkena suatu penyakit, derita yang dialami akan lebih ringan dibandingkan jika orang tersebut belum divaksinasi. Itulah manfaat lain vaksin. Selain mencegah seseorang terserang suatu penyakit, vaksin juga dapat melindungi dari infeksi.
Tak hanya berhenti dengan seremoni vaksinasi, tetapi pemerintah perlu mendorong terciptanya kesadaran masyarakat. Sebab, masih banyak masyarakat yang meragukan keamanan dari vaksin yang akan disuntikkan. Menciptakan kesadaran tak melulu dengan retorika represif, misalnya jika tidak mau divaksin akan dipidana dan didenda atau bisa dua-duanya.
Retorika represif yang selama ini dipilih sebagai alat komunikasi publik sebaiknya diganti dengan pendekatan human relations. Misalnya dengan memberikan pemahaman secara persuasif kepada masyarakat bahwa vaksin merupakan salah satu cara terpenting dan tepat guna untuk mencegah penyakit dan menjaga kondisi tubuh.
Juga perlu memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa vaksinasi, yang juga sering disebut imunisasi, mengambil keuntungan dari fungsi unik yang dimiliki tubuh dalam mempelajari dan melawan kuman-kuman penyebab penyakit. Vaksin membantu menciptakan kekebalan tubuh untuk melindungi diri dari infeksi tanpa mengakibatkan efek samping yang membahayakan.
Pemerintah juga harus menjelaskan bahwa vaksin membantu sistem kekebalan tubuh untuk dapat mempelajari cara melawan penyakit secara tepat guna dan permanen ā sebuah kondisi yang disebut imunitas. Lebih baik mencegah daripada mengobati. Selain merangsang imunitas, vaksin bermanfaat bagi mereka yang ada di sekitar. Karena tubuh telah dirancang untuk menghentikan penyakit, maka dengan divaksin berarti pula mencegah keluarga, teman, tetangga, dan rekan terkena penyakit yang sama. Inilah mengapa vaksin sangat penting dalam setiap kampanye kesehatan masyarakat.
Pemerintah juga perlu menjelaskan kepada masyarakat efikasi merujuk tingkat kemanjuran atau khasiat vaksin. Ini adalah kondisi setelah seseorang yang mendapatkan penyuntikan vaksin virus korona setelah kedua kali mendapatkan vaksinasi.
Vaksin virus korona penting untuk mengurangi tingkat persebaran Covid-19. Namun, meski sudah mendapat suntikan vaksin virus korona, protokol kesehatan berupa 3M: menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak, harus tetap dilakukan.
(bmm)