Pilpres 2024, Ketum Parpol Jangan Cuma Jadi Juri
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dosen Ilmu Politik UIN Jakarta Bakir Ihsan menilai, seharusnya memang ketua umum partai politik (parpol) yang paling pantas dicalonkan di Pilpres 2024 , karena mereka adalah kader terbaik, sehingga dipilih menjadi pemimpin partai.
"Pemimpin partai jangan hanya jadi asesor, penilai, atau juri, justru mereka yang harus siap tampilmemimpin bangsa," tutur Bakir saat dihubungi SINDOnews, Rabu (13/1/2021).
Baca Juga: Blusukan, Cara Risma Pinjam Tangan Anies untuk Dongkrak Popularitas
Senada dengan Bakir, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin menyatakan, saat ini memang ada kecenderungan partai politik gagal dalam melakukan kaderisasi internal sehingga gagal memunculkan figur nasional yang menjual.
Ujang kemudian mencontohkan di internal Partai Demokrat, PKB, dan PAN yang dinilai tak ada kader yang berhasil dijual ke publik, selain ketumnya yakni Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) , Muhaimin Iskandar (Cak Imin), dan Zulkifli Hasan (Zulhas). "Oleh karena itu, yang muncul masih ketiga nama tersebut," ujarnya dihubungi terpisah.
Baca juga: Pilpres 2024 Momen Lahirkan Banyak Calon, Tokoh Disarankan Mulai Dekati Parpol
Dia menambahkan, tak banyaknya kader parpol di luar ketum yang layak dijual ke publik sebagai capres dan cawapres itu karena kegagalan parpol dalam melahirkan tokoh-tokoh yang layak tanding di depan publik. "Dan gagalnya proses regenerasi dan kaderisasi. (Akhirnya) yang muncul itu-itu saja," pungkasnya.
"Pemimpin partai jangan hanya jadi asesor, penilai, atau juri, justru mereka yang harus siap tampilmemimpin bangsa," tutur Bakir saat dihubungi SINDOnews, Rabu (13/1/2021).
Baca Juga: Blusukan, Cara Risma Pinjam Tangan Anies untuk Dongkrak Popularitas
Senada dengan Bakir, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin menyatakan, saat ini memang ada kecenderungan partai politik gagal dalam melakukan kaderisasi internal sehingga gagal memunculkan figur nasional yang menjual.
Baca Juga
Ujang kemudian mencontohkan di internal Partai Demokrat, PKB, dan PAN yang dinilai tak ada kader yang berhasil dijual ke publik, selain ketumnya yakni Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) , Muhaimin Iskandar (Cak Imin), dan Zulkifli Hasan (Zulhas). "Oleh karena itu, yang muncul masih ketiga nama tersebut," ujarnya dihubungi terpisah.
Baca Juga
Dia menambahkan, tak banyaknya kader parpol di luar ketum yang layak dijual ke publik sebagai capres dan cawapres itu karena kegagalan parpol dalam melahirkan tokoh-tokoh yang layak tanding di depan publik. "Dan gagalnya proses regenerasi dan kaderisasi. (Akhirnya) yang muncul itu-itu saja," pungkasnya.
(zik)