Soal Sea Glider, DPR Ingatkan Jangan Sampai Ada Oknum Jual Beli Data Indonesia

JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Koordinator Politik dan Keamanan (Korpolkam) Azis Syamsuddin meminta TNI Angkatan Laut (AL) dapat memperkuat pengawasan bawah laut atau under water surveillance pascaditemukannya drone ataupun sea glider di Selat Malaka dan wilayah perairan Indonesia lainnya.

Menurutnya, TNI harus segera melakukan verifikasi pihak asing mana yang merupakan pengirim drone tersebut. Jangan sampai ada oknum yang memperjualbelikan data bawah laut Indonesia. "TNI segera memperkuat pengawasan di bawah laut , jangan sampai ada oknum yang melakukan jual beli data wilayah Indonesia dan belerja untuk pihak asing. Underwater surveillance ini sangat penting dan kita tidak boleh lengah. Ini bukan kali pertama di temukannya drone pengintai bawah laut milik asing," kata Azis kepada wartawan, Rabu (6/1/2021). (Baca juga: Temuan Drone Bawah Laut Sudah Tiga Kali, Perlu Perhatian Serius)

Politikus Partai Golkar itu meminta pemerintah melalui Kementerian Pertahanan (Kemhan) dan Kementerian Luar (Kemlu) untuk menginvestigasi secara mendalam atas kejadian ini. Ia menilai jika ada oknum aparat yang terlibat dalam mempermudah masuknya aset militer asing ke wilayah NKRI secara ilegal, maka harus dapat di tindak tegas. "Potensi pengintaian asing sangat tinggi baik melalui drone maupun pergerakan kapal selam tanpa izin. Indonesia adalah episentrum dari kawasan Indo-Pasifik, sehingga banyak negara asing yang tentu memiliki agenda tersendiri dalam lautan Indonesia yang menghubungkan Samudera Hinda, Laut China Selatan hingga Samudera Pasifik," tegasnya. (Baca juga: Soal Penemuan Seaglider Asing di Selayar, KSAL: Patut Diwaspadai)



Mantan Ketua Komisi III DPR ini menegaskan, keamanan laut saat ini perlu menjadi prioritas, bukan hanya permukaan laut tapi juga bawah laut. Oleh karenanya, pemerintah harus melakukan perubahan terhadap infrastruktur pendukung. "Kita perlu melakukan modernisasi dengan rencana yang matang dan strategis. Kita tidak boleh lengah sama sekali," pungkas legislator dapil Lampung ini.