Membaca Kans Airlangga Hartarto di Pilpres 2024
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto disebut-sebut berpeluang meramaikan bursa calon presiden atau wakil presiden di Pilpres 2024 . Berdasarkan hasil riset beberapa lembaga survei, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian di Kabinet Indonesia Maju itu masih tercecer di papan bawah dengan angka keterpilihan (elektabilitas) di kisaran 1%.
Airlangga jauh berada di bawah banyak tokoh nasional, baik dari parpol dan nonparpol, yang diprediksi bakal ikut meramaikan kontestasi 2024. Meskipun begitu, peluang Airlangga masih terbuka lebar. Setidaknya, begitulah analisis Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Riset dan Analisis (SUDRA) Fadhli Harahab.
"Peluang Airlangga dicalonkan cukup terbuka karena beliau merupakan salah satu ketum partai terbesar, Golkar, yang pada pemilu lalu berada pada posisi ketiga," ujar Fadhli saat dihubungi SINDOnews, Rabu (6/1/2021).
(Baca: Mengukur Peluang Para Ketua Umum Parpol di Pilpres 2024)
Peluang dan potensi Airlangga juga kuat karena besarnya dorongan dari kader partai berlambang pohon beringin itu untuk mencalonkan kader sendiri pada perhelatan Pilpres 2024.
"Peluangnya semakin terbuka dan menguat karena Golkar juga berkeinginan untuk mengusung kader sendiri, beberapa seniornya menegaskan itu," kata Fadhli melanjutkan.
Analis politik asal UIN Jakarta itu berpandangan, sejak era reformasi, khususnya pemilihan presiden/wakil presiden langsung, Partai Golkar tidak pernah absen mengirimkan kadernya, baik diusung Golkar atau diusung partai lain.
Praktis, sejak itu kader Golkar selalu meramaikan bursa capres/cawapres. Sayanganya pada Pilpres 2019 lalu Golkar terpaksa absen. Di 2024 bukan tidak mungkin Golkar akan mengirimkan salah satu kadernya untuk ikut berkompetisi.
(Baca: Peta Berubah, Sandi Akan Jadi Lawan Anies di Pilpres 2024?)
"Meski secara internal Golkar kerap berbeda suara bahkan terpecah, namun kadernya selalu menjadi capres atau cawapres, hanya 2019 lalu tidak ada," terang Fadhli.
Di 2024 ini, Fadhli menilai jika Golkar solid satu suara dalam mengusung kandidat, bukan tidak mungkin Airlangga akan menjadi calon kuatnya.
"Kultur di Golkar itu berbeda dengan parpol lainnya, dinamikanya lebih kencang. Tetapi kalau Golkar solid bukan tidak mungkin Airlangga bisa menjadi kandidat kuat Golkar di Pilpres mendatang," katanya.
Airlangga jauh berada di bawah banyak tokoh nasional, baik dari parpol dan nonparpol, yang diprediksi bakal ikut meramaikan kontestasi 2024. Meskipun begitu, peluang Airlangga masih terbuka lebar. Setidaknya, begitulah analisis Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Riset dan Analisis (SUDRA) Fadhli Harahab.
"Peluang Airlangga dicalonkan cukup terbuka karena beliau merupakan salah satu ketum partai terbesar, Golkar, yang pada pemilu lalu berada pada posisi ketiga," ujar Fadhli saat dihubungi SINDOnews, Rabu (6/1/2021).
(Baca: Mengukur Peluang Para Ketua Umum Parpol di Pilpres 2024)
Peluang dan potensi Airlangga juga kuat karena besarnya dorongan dari kader partai berlambang pohon beringin itu untuk mencalonkan kader sendiri pada perhelatan Pilpres 2024.
"Peluangnya semakin terbuka dan menguat karena Golkar juga berkeinginan untuk mengusung kader sendiri, beberapa seniornya menegaskan itu," kata Fadhli melanjutkan.
Analis politik asal UIN Jakarta itu berpandangan, sejak era reformasi, khususnya pemilihan presiden/wakil presiden langsung, Partai Golkar tidak pernah absen mengirimkan kadernya, baik diusung Golkar atau diusung partai lain.
Praktis, sejak itu kader Golkar selalu meramaikan bursa capres/cawapres. Sayanganya pada Pilpres 2019 lalu Golkar terpaksa absen. Di 2024 bukan tidak mungkin Golkar akan mengirimkan salah satu kadernya untuk ikut berkompetisi.
(Baca: Peta Berubah, Sandi Akan Jadi Lawan Anies di Pilpres 2024?)
"Meski secara internal Golkar kerap berbeda suara bahkan terpecah, namun kadernya selalu menjadi capres atau cawapres, hanya 2019 lalu tidak ada," terang Fadhli.
Di 2024 ini, Fadhli menilai jika Golkar solid satu suara dalam mengusung kandidat, bukan tidak mungkin Airlangga akan menjadi calon kuatnya.
"Kultur di Golkar itu berbeda dengan parpol lainnya, dinamikanya lebih kencang. Tetapi kalau Golkar solid bukan tidak mungkin Airlangga bisa menjadi kandidat kuat Golkar di Pilpres mendatang," katanya.
(muh)