Tokoh Agama Layak Masuk Prioritas Vaksin Covid-19

Rabu, 06 Januari 2021 - 06:39 WIB
loading...
Tokoh Agama Layak Masuk...
Tingginya angka kematian di kalangan tokoh agama selama pandemi Covid-19 di Indonesia memunculkan keprihatinan banyak kalangan. Foto: dok/Reuters
A A A
JAKARTA - Tingginya angka kematian di kalangan tokoh agama selama pandemi Covid-19 di Indonesia memunculkan keprihatinan banyak kalangan. Mereka dinilai layak mendapatkan prioritas menerima imunisasi vaksin setelah tenaga kesehatan (Nakes).

“Kami mendesak kepada pemerintah agar tokoh agama menjadi prioritas utama selain tenaga Kesehatan untuk segera mendapatkan imunisasi Vaksin Covid-19,” ujar Sekretaris Fraksi PKB DPR RI Fathan Subchi, kemarin. (Baca: Hindarkan Anak dari Celaan dan Cacian)

Dia menjelaskan tokoh agama merupakan salah satu sosok sentral dalam kehidupan sehari-hari masyarakat di Indonesia. Mereka tidak hanya menjadi sumber legitimasi spiritual, tetapi juga menjadi jujugan masyarakat dalam mengadukan permasalahan sehari-hari.

“Pun dalam masa pandemi Covid-19 , mereka tetap didatangi para tamu dan jamaah, meskipun secara formal ada pembatasan sosial. Di daerah-daerah masyarakat tetep berbondong-bondong ke rumah kiai, ustadz, atau pastor untuk sekadar silaturahmi atau bertanya solusi berbagai persoalan hidup mereka,” katanya.

Fathan mengatakan para kiai, ustad, maupun tokoh agama kerap tidak bisa menolak kedatangan para jamaah ke kediaman mereka. Mereka tetap mendengarkan, memberi nasehat, maupun sekadar mengajak sendar gurau, agar para jamaah sejenak melupakan beban berat hidup mereka. (Baca juga: Guru di Jabar Megaku Sedih, Perjuangan Bertahun-tahun Jadi PNS Sirna)

“Belum lagi Ketika para tokoh agama tersebut harus menghadiri undangan pengajian atau memberikan pelayanan yang memaksa mereka berada di kerumunan, meskipun memakai protokol Kesehatan ketat,” katanya.

Kondisi tersebut, lanjut Fathan membuat para tokoh agama sangat rentan tertular virus Covid-19 . Dan hal itu telah terbukti dengan banyaknya kiai dan tokoh agama yang positif Covid-19. Selain itu tingkat kematian di kalangan rohaniawan juga sangat tinggi.

“Di kalangan kiai dan pengasuh pesantren lingkungan Nadhalatul Ulama (NU), selama satu tahun terakhir di tahun 2020 lebih dari 200 kiai yang wafat karena terjangkit virus Covid-19,” katanya. (Baca juga: Awas! Kesepian Bikin Sistem Kekebalan Tubuh Melemah)

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI ini berharap pemerintah membuat langkah terobosan, agar tidak ada lagi korban dari kalangan tokoh agama. Salah satunya dengan menjadikan para kiai, ustad, pastor, maupun rohaniawan lain masuk sebagai kluster prioritas untuk mendapatkan imunisasi vaksin Covid-19. “Kami berharap agar para tokoh agama ini mendapatkan prioritas untuk mendapatkan vaksin Covid-19 bersama para tenaga Kesehatan,” katanya.

Seperti diketahui, memang tidak sedikit para tokoh agama di Indonesia yang terpapar Corona. Beberapa nama di antaranya Syekh Ali Jaber, Abdullah Gymnastiar (Aa Gym), Ketum PBNU Said Aqil Siroj, hingga Ustaz Yusuf Mansur. Bahkan beredar kabar jika kondisi pendakwah Syekh Ali Jaber dalam kondisi kritis dan dirawat di ruang ICU.

Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD memastikan kondisi penceramah Syekh Ali Jaber membaik. Kabar tersebut disampaikan Mahfud MD melalui unggahan di akun media sosial Twitter.

"Berdasar komunikasi dengan Keluarga Syekh Ali Jaber, alhamdulillah, Syekh semakin membaik," cuit @mohmahfudmd, dikutip kemarin. (Lihat videonya: Warga Hancurkan Bangunan Milik Salah Satu Ormas di Bogor)

Pernyataan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu untuk menjawab beredarnya foto Ali Jaber dalam keadaan kritis dengan di tubuhnya terpasang sejumlah selang pengobatan. "Keadaannya tdk terlalu mengkhawatirkan spt yg dikesankan oleh gambar2 yg beredar di medsos. Mari kita berdoa semoga Syekh Ali Jaber terus membaik, segera sembuh, dan terus melanjutkan dakwah," ajaknya. (Abdul Rochim)
(ysw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2881 seconds (0.1#10.140)