95 Jebolan Santri Dilatih Merakit Bom dan Ahli Tempur Lalu Dikirim ke Suriah

Senin, 28 Desember 2020 - 15:21 WIB
loading...
95 Jebolan Santri Dilatih...
Vila dua lantai di Desa Gintungan, Bandungan, Semarang, kerap digunakan untuk latihan kelompok teroris. Dok Humas Polri
A A A
JAKARTA - Tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri berhasil membongkar pusat latihan Jaringan Teroris Jamaah Islamiyah (JI) di Desa Gintungan, Bandungan, Semarang, Jawa Tengah. Mereka menyewa sebuah vila dua lantai. Suasana terlihat asri dengan banyaknya pohon cemara di sekitar area dan cukup sepi lokasinya.

Di lihat dari letaknya, bangunan tersebut seperti vila yang juga digunakan sebagai tempat istirahat para anggota. Dari rumah itulah para anggota muda dilatih bela diri dan persenjataan hingga simulasi penyerangan pasukan VVIP.

(Baca Juga: Densus 88 Bongkar Markas Latihan Kelompok Jamaah Islamiyah di Semarang)

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Argo Yuwono menyebut, para kader baru JI ini umumnya anak-anak muda cerdas berasal dari beberapa pondok pesantren. Mereka direkrut secara profesional.

Target jaringan tersebut mendapatkan anak cerdas dengan ranking 1-10 di pondok untuk dijadikan pemimpin masa depan JI. “Setiap angkatan 10-15 orang dari Pulau Jawa dan dari luar Pulau Jawa. Total 95 orang yang sudah dilatih dan terlatih,” ungkap Argo, Senin (28/12/2020).

(Baca Juga: Tiga Hari Jelang Natal, Densus 88 Gerebek Terduga Teroris di Mojokerto)

Menurut Argo, generasi muda ini dilatih bela diri penggunaan senjata tajam seperti samurai dan pedang. Termasuk juga menngunakan senjatapi dan dilatih menjadi ahli perbengkelan, perakitan bom, ahli tempur sampai ahli sergap (penyergapan) yang mereka sebut sebagai pasukan khusus dengan seragam khusus.

(Baca Juga: Sabu 201 Kg di Petamburan Diduga untuk Biayai Jaringan Teroris)

Total sudah 7 angkatan sebanyak 95 anggota muda yang dilatih di sejumlah sasaran yang tersebar di beberapa wilayah di Jawa Tengah. “Setelah pelatihan disini, generasi muda ini selanjutnya dikirim ke Suriah untuk mendalami pelatihan militer dan perakitan senjata api serta bom. Mereka mempersiapkan generasi muda ini dengan tujuan untuk menjadi pemimpin masa depan jaringan ini (JI),” ungkap Argo.

Selama proses perekrutan dan pelatihan tersebut, sudah banyak anggota JI yang dikirim ke Suriah sejak 2013-2018 dengan dana yang sudah disiapkan oleh jaringan tersebut.
(ymn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1717 seconds (0.1#10.140)