Reshuffle Kabinet Jilid I, Relawan Jokowi Merasa Diabaikan

Kamis, 24 Desember 2020 - 10:41 WIB
loading...
Reshuffle Kabinet Jilid I, Relawan Jokowi Merasa Diabaikan
Presiden Jokowi didampingi Wapres Maruf Amin melantik 6 menteri baru di di Istana Negara Jakarta, Rabu (23/12/2020). Relawan Jokowi merasa diabaikan dalam reshuffle kabinet. Foto/Setpres
A A A
JAKARTA - Reshuffle Kabinet Indonesia Maju menuai sorotan dari masyarakat luas, termasuk relawan Jokowi yang mendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejak Pilpres 2014. Ada yang pro, ada yang kontra.

Salah satu pendiri Bara JP Yayong Waryono yang merupakan relawan Jokowi sejak pilkada DKI Jakarta 2012 menekankan, reshuffle memang sepenuhnya hak prerogatif Presiden. Namun alangkah baiknya jika Presiden menyerap aspirasi dari berbagai pihak, termasuk relawan. (Baca juga: Sandiaga Uno Jadi Menteri, Timses Jokowi: Percuma Saya dan Teman-Teman Koalisi Berdarah-darah di Pilpres)

Juga mempertimbangkan dengan matang menteri dan wakil menteri yang dipilih. “Kami merasa ada pengabaian terhadap peran relawan yang seolah hanya sebagai pemadam kebakaran dan corong penyampai pesan ke masyarakat. Resuffle jilid I ini menjadi tertawaan masyarakat yang berpikir bahwa ini adalah komedi politik, bahkan sampai muncul meme yang sangat viral di sosial media, coblos Jokowi-Maruf Amin bonus Prabowo-Sandi” kata Yayong, di Jakarta, Rabu (23/12/2020).

Yayong menegaskan, seandainya diajak bicara atau diminta masukan, tentu relawan akan memberikan masukan terbaik untuk negara juga untuk Presiden Jokowi . Yayong mengungkap, tampak ada kesan sejumlah pihak berusaha menjauhkan Jokowi dengan relawan yang turut berjuang ketika Pilpres 2014 dan 2019.

Menurut Yayong, Presiden Jokowi butuh orang orang yang bukan hanya memiliki kualitas dan kapabilitas. Tetapi juga integritas dan loyalitas tinggi dan itu hanya dimiliki oleh relawan yang memiliki kecintaan terhadap Presiden Jokowi. (Baca juga: Kabinet Rekonsiliasi Menjadi Jalan Pedang untuk Prabowo-Puan atau Ganjar-Sandi)

Ada banyak relawan relawan yang memiliki kualitas dan sangat mumpuni dalam bidangnya, tidak kalah jika dibandingkan kalangan teknokrat. Namun Informasi-informasi ini yang disebut Yayong, kemungkinan tidak sampai ke telinga Presiden.

“Kerja keras kami sama sekali tidak terkait urusan jabatan, tapi kecintaan terhadap negara ini, yang sangat percaya bahwa Presiden Jokowi dapat membawa bangsa ini ke arah yang lebih baik. Namun jika dipercaya masuk pemerintahan, kami siap dan jangan ragukan kualitas, kapabilitas, dan integritas kami. Semuanya akan kami berikan untuk negara ini juga untuk Presiden Jokowi ,” tandasnya.

Yayong mengingatkan, tidak sedikit relawan yang menghabiskan waktu, tenaga hingga materi untuk memenangkan Jokowi dalam Pilpres 2014 dan 2019. Pada Pilpres 2019 , ungkap Yayong, beberapa relawan ikut menjadi korban penganiayaan oleh oknum tertentu. Yayong mengatakan, setiap relawan tetap menjadi garda terdepan untuk meyakinkan publik bahwa Jokowi layak diberi kesempatan memimpin dua periode.

“Misalnya saat kampanye Pilpres 2019, publik tentu tahu gerak relawan dari pintu ke pintu, melalui media sosial, bahkan sampai ada yang dianiaya pendukung kubu lawan. Kami tak gentar, tetap menjaga soliditas, demi memenangkan Pak Jokowi,” tutur Yayong.

Walau merasa diacuhkan, Yayong menegaskan, relawan tidak akan meninggalkan idealisme, integritas, visi yang baik buat bangsa ini, yang saat ini terpersonifikasi pada Jokowi dan tetap berkomitmen mengawal pemerintahan. “Sejumlah kementerian masih perlu mendapat perhatian dan dukungan dari sektor jabatan wakil menteri. Kami tetap setia hingga akhir masa pemerintahan,” tandasnya.
(poe)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1181 seconds (0.1#10.140)