Relawan Kawan Vaksin di Seluruh Indonesia Siap Divaksin COVID-19 Perdana
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pandemi COVID-19 telah membunuh lebih dari 1,6 juta orang di dunia. Tentu saja, vaksin dapat menjadi salah satu solusi untuk untuk keluar dari pandemi ini. Sama seperti, saat pertama kali ditemukan abad ke-18, vaksin terbukti mampu meningkatkan kekebalan bagi masyarakat dunia.
Namun, saat ini masih ada masyarakat yang tidak mau untuk dilakukan vaksinasi. Hal inilah yang kemudian menginisiasi para relawan yang bernama “kawan vaksin” menyatakan komitmennya untuk siap di vaksin COVID-19 pertama kali bersama-sama dengan Presiden Joko Widodo sebagai bentuk partisipasi masyarakat. (Baca juga: Gratiskan Vaksin Covid-19, Jokowi Memahami Betul Kondisi Rakyatnya)
“Perlu kami sampaikan bahwa “kawan vaksin” ini merupakan inisiatif untuk membantu pemerintah sebagai salah satu upaya bersama dalam peningkatan cakupan vaksinasi vaksin yang udah ada dari dulu dan sekarang kita dihadapkan oleh vaksin COVID-19. Salah satu isi komitmennya yakni bersedia menjadi kelompok pertama yang menerima vaksin,” ujar Koordinator Kawan Vaksin se-Indonesia, dr Iswanto Idji pada Pelantikan Koordinator Kawan Vaksin se-Indonesia secara virtual, Sabtu (19/12/2020).
Iswanto mengatakan bahwa inisiatif pembentukan relawan kawan vaksin ini dimulai pada sekitar bulan September 2020 lalu. “Waktu itu kita inisiatifnya itu sekitar bulan September, salah satunya bagaimana membangun partisipasi masyarakat. Kita berpikir apalagi yang perlu dilakukan untuk membantu pemerintah, untuk membantu bangsa Indonesia untuk kita cepat keluar di pandemi. Dan akhirnya tercetus untuk membantu vaksinasi,” tuturnya.
Apalagi, kata Iswanto, cakupan vaksinasi di Indonesia juga masih rendah. Sehingga, ketika dilakukan vaksinasi COVID-19 akan menjadi tantangan yang berat bagi pemerintah.
“Memang, secara cakupan vaksinasi yang di Indonesia memang dari dulu sudah ada sejak 2018, itu angkanya 57,9%. Dan itu akan menjadi tantangan besar ketika ada vaksin COVID-19 ada, karena yang lama saja cakupannya rendah apalagi dengan vaksin COVID-19,” katanya.
“Sehingga, kami berinisiatif membentuk “Kawan Vaksin” pada tanggal 28 Oktober bersamaan dengan Hari Sumpah Pemuda. Kita ingin membantu pemerintah, membantu kita bersama agar tidak cepat keluar daripada pandemi COVID-19 ini,” sambung Iswanto. (Baca juga: Vaksin COVID-19 Gratis Tanpa Syarat, Badan POM Kawal Keamanan dan Efektivitasnya)
Apalagi, pandemi COVID-19 ini telah berdampak pada berbagai sektor. Sehingga diharapkan dengan vaksin maka akan keluar dari pandemi COVID-19. “Karena kita tahu ini telah banyak yang terdampak, banyak tenaga kerja secara ekonomi, sosial bahkan di secara budaya juga. Makanya kita perlu optimis dengan vaksin akan cepat keluar dari pandemi. Dan kita tentu harus bersama-sama bekerja sama melawan pandemi COVID-19 ini,” pungkas Iswanto.
Namun, saat ini masih ada masyarakat yang tidak mau untuk dilakukan vaksinasi. Hal inilah yang kemudian menginisiasi para relawan yang bernama “kawan vaksin” menyatakan komitmennya untuk siap di vaksin COVID-19 pertama kali bersama-sama dengan Presiden Joko Widodo sebagai bentuk partisipasi masyarakat. (Baca juga: Gratiskan Vaksin Covid-19, Jokowi Memahami Betul Kondisi Rakyatnya)
“Perlu kami sampaikan bahwa “kawan vaksin” ini merupakan inisiatif untuk membantu pemerintah sebagai salah satu upaya bersama dalam peningkatan cakupan vaksinasi vaksin yang udah ada dari dulu dan sekarang kita dihadapkan oleh vaksin COVID-19. Salah satu isi komitmennya yakni bersedia menjadi kelompok pertama yang menerima vaksin,” ujar Koordinator Kawan Vaksin se-Indonesia, dr Iswanto Idji pada Pelantikan Koordinator Kawan Vaksin se-Indonesia secara virtual, Sabtu (19/12/2020).
Iswanto mengatakan bahwa inisiatif pembentukan relawan kawan vaksin ini dimulai pada sekitar bulan September 2020 lalu. “Waktu itu kita inisiatifnya itu sekitar bulan September, salah satunya bagaimana membangun partisipasi masyarakat. Kita berpikir apalagi yang perlu dilakukan untuk membantu pemerintah, untuk membantu bangsa Indonesia untuk kita cepat keluar di pandemi. Dan akhirnya tercetus untuk membantu vaksinasi,” tuturnya.
Apalagi, kata Iswanto, cakupan vaksinasi di Indonesia juga masih rendah. Sehingga, ketika dilakukan vaksinasi COVID-19 akan menjadi tantangan yang berat bagi pemerintah.
“Memang, secara cakupan vaksinasi yang di Indonesia memang dari dulu sudah ada sejak 2018, itu angkanya 57,9%. Dan itu akan menjadi tantangan besar ketika ada vaksin COVID-19 ada, karena yang lama saja cakupannya rendah apalagi dengan vaksin COVID-19,” katanya.
“Sehingga, kami berinisiatif membentuk “Kawan Vaksin” pada tanggal 28 Oktober bersamaan dengan Hari Sumpah Pemuda. Kita ingin membantu pemerintah, membantu kita bersama agar tidak cepat keluar daripada pandemi COVID-19 ini,” sambung Iswanto. (Baca juga: Vaksin COVID-19 Gratis Tanpa Syarat, Badan POM Kawal Keamanan dan Efektivitasnya)
Apalagi, pandemi COVID-19 ini telah berdampak pada berbagai sektor. Sehingga diharapkan dengan vaksin maka akan keluar dari pandemi COVID-19. “Karena kita tahu ini telah banyak yang terdampak, banyak tenaga kerja secara ekonomi, sosial bahkan di secara budaya juga. Makanya kita perlu optimis dengan vaksin akan cepat keluar dari pandemi. Dan kita tentu harus bersama-sama bekerja sama melawan pandemi COVID-19 ini,” pungkas Iswanto.
(kri)