Postingan Amien Rais Dihapus Instagram, Pengamat: Berpotensi Mengadu Domba

Rabu, 16 Desember 2020 - 12:16 WIB
loading...
Postingan Amien Rais...
Baru-baru ini, Instagram menghapus postingan mantan Ketua MPR Amien Rais tentang kasus penembakan enam Laskar Front Pembela Islam (FPI). Foto/SIINDOnews
A A A
JAKARTA - Baru-baru ini, Instagram menghapus postingan mantan Ketua MPR Amien Rais tentang kasus penembakan enam Laskar Front Pembela Islam (FPI). Dalam laman akun Instagram Amien Rais @amienraisofficial, muncul tulisan dalam bahasa Inggris yang artinya postingan anda melanggar pedoman komunitas kami.

(Baca juga : Inilah Sejarah Kelam Lepasnya Pulau Sipadan dan Ligitan ke Tangan Malaysia )

Kemudian, dituliskan juga "Kami menghapus postingan Anda karena melanggar pedoman komunitas kami tentang kekerasan atau organisasi dangerous. Kami memiliki pedoman ini karena kekerasan dapat membuat beberapa orang merasa tidak aman di Instagram". (Baca juga: Postingan Amien Rais yang Dihapus Instagram Dinilai Wakili Sebagian Umat)

Terkait hal tersebut, Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Research and Analysis (Sudra), Fadhli Harahab berpendapat Instagram memiliki kewenangan untuk menghapus konten tersebut. "Menurut saya penghapusan konten oleh platform media sosial tertentu merupakan kewenangan mereka," ujarnya kepada SINDOnews, Rabu (16/12/2020). (Baca juga: Instagram Hapus Postingan Amien Rais soal Laskar FPI, Warganet Bingung)

Dia menuturkan, media sosial (Medsos) dewasa ini sudah menjadi ruang publik. Dia melanjutkan, ketika ruang itu ditemukan sesuatu yang mengganggu ketertiban, seperti penghasutan, ujaran kebencian dan adu domba tentu perlu dibersihkan. "Bisa jadi postingan Pak Amien mengandung makna provokatif, berpotensi mengadu domba sehingga menimbulkan kegaduhan atau kericuhan," ungkapnya.

(Baca juga : Isu Reshuffle, Pengganti Edhy dan Juliari Bisa Bukan dari Gerindra-PDIP )

Dia pun mengingatkan medsos memiliki banyak jenis, tidak hanya Instagram. "Lagi pula kenapa Pak Amien pilih instagram? Medsos kan banyak. Konten semacam itu kalau di Instagram sepertinya kurang marketable, karena setahu saya instagram lebih disukai ABG, pedagang online. Kurang pas gitu untuk konten politik," pungkasnya.

(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1758 seconds (0.1#10.140)