Jelang Puncak Musim Hujan, Masyarakat Diimbau Waspadai Bencana Hidrometeorologi

Sabtu, 12 Desember 2020 - 15:14 WIB
loading...
Jelang Puncak Musim...
Jelang Puncak Musim Hujan, Masyarakat Diimbau Waspadai Bencana Hidrometeorologi. Foto/Dok SINDOnews
A A A
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan siap siaga terhadap potensi bencana hidrometeorologi , khususnya jelang puncak musim hujan pada Januari hingga Februari 2021. Sejak dini, persiapkan diri dan anggota keluarga dengan mulai mengenali risiko di sekitar.

disampaikan oleh BMKG pada awal Desember 2020, sebagian besar wilayah Indonesia diprakirakan mengalami puncak musim hujan di bulan Januari dan Februari 2021. Berdasarkan informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) pada 8 Desember 2020 lalu menyebutkan, anomali iklim La Nina terpantau masih berlangsung di Samudera Pasifik dengan intensitas level 'moderat'.

"Suhu muka laut Samudera Pasifik bagian tengah daerah Nino 3.4 menunjukkan anomali sebesar -1.4°C, sehingga perkembangan saat ini menunjukkan Intensitas La Nina moderat yang diprediksi akan mencapai puncaknya pada periode Januari – Maret 2021, dan kemudian akan melemah pada bulan Mei 2021," ujar Deputi Bidang Klimatologi BMKG Herizal dalam rilis yang diterima SINDO Media, Sabtu (12/12/2020).

Lebih lanjut, Herizal menambahkan bahwa musim hujan di sebagian besar wilayah di Indonesia diprediksi berlangsung hingga bulan April 2021. Peningkatan kewaspadaan diperlukan pada daerah-daerah yang diprediksi mendapatkan akumulasi curah hujan dengan kriteria tinggi hingga sangat tinggi atau lebih besar 300 mm per bulan pada bulan Desember 2020–Januari 2021.

Daerah-daerah yang dimaksud antara lain berpeluang terjadi di pesisir barat Sumatera, sebagian besar pulau Jawa, Bali, sebagian Nusa Tenggara Barat, sebagian Nusa Tenggara Timur, Kalimantan bagian barat dan tengah, Sulawesi, sebagian Maluku, sebagian Papua Barat dan Papua.

"Puncak musim hujan 2020/2021 diprediksikan untuk sebagian besar wilayah akan terjadi pada bulan Januari–Februari 2021 yang umumnya bertepatan dengan puncak Monsun Asia," ujar Herizal.

Sedangkan melihat kejadian bencana hidrometeorologi , Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB ) dari 1 Januari hingga 11 Desember 2020 mencatat bencana banjir mengakibatkan sebanyak 795.563 rumah terendam, serta rumah rusak berat 7.224 unit, rusak sedang 3.479 dan rusak ringan 12.735.

( ).

Bencana hidrometeorologi juga berdampak pada jatuhnya korban meninggal 224 jiwa, hilang 26, luka-luka 271 dan mengungsi atau terdampak mencapai 4,19 juta. Terkait dengan peristiwa bencana hidrometeorologi, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengharapkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan bersama, baik pemerintah dan masyarakat, dalam mencegah dan mengantisipasi dampak bencana yang mungkin terjadi.

Dampak La Nina dapat memicu curah hujan yang jauh lebih tinggi dibandingkan kondisi normal sehingga potensi banjir, banjir bandang dan tanah longsor ke depan perlu diwaspadai. Di samping itu, BMKG memprediksikan puncak musim hujan pada Januari hingga Februari 2021. Sekali lagi, kondisi ini membutuhkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan setiap individu, setiap anggota keluarga dan komunitas.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2069 seconds (0.1#10.140)