Kemendagri Bantah Ada Keterlibatan dalam Pilkada Medan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dirjen Otonomi Daerah (Otda) Kemendagri, Akmal Malik menampik kabar adanya keterlibatan langsung dalam penyelenggaraan Pilkada Kota Medan 2020 . Dia menyebut, pemantauan Kemendagri dilakukan setara di 32 Provinsi yang menggelar Pilkada 2020.
Akmal menyampaikan tim monitoring dan pemantauan ini selalu dibuat Kemendagri saat penyelenggaran pilkada berlangsung. Sehingga, bukan tahun ini saja diberlakukan, tapi juga dari Pilkada 2015, 2017, dan 2018 silam. Tugasnya, dalam rangka memastikan semua pelaksanaan pilkada bisa berjalan dengan baik dan lancar. (Baca juga: Akui Kemenangan Bobby, Akhyar-Salman Sebut Ada Campur Tangan Pihak Luar di Pilkada Medan)
"Kita melakukan pemantauan ke 32 provinsi se-Indonesia, bukan cuma daerah tertentu, kami juga melakukan pemantauan sampai ke Jayapura, kami juga melakukan pemantauan di Balikpapan, kami juga melakukan pemantauan di seluruh daerah-daerah yang melaksanakan pilkada," kata Akmal dalam jumpa persnya di Kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, Jumat (11/12/2020). (Baca juga: Gara-Gara Bobby-Aulia Unggul di Pilkada Medan, Ustaz Abdul Somad Trending)
Akmal menegaskan tidak benar jika ada yang menyebut Kemendagri memberikan pemantauan atau perlakuan khusus di satu daerah tertentu. Dalam pemantauan itu, Kemendagri juga tak sendiri, ada pihak lain seperti Bawaslu dan aparat penegak hukum yang tentunya mengawasi ketika ada pihak-pihak yang tidak netral.
Dengan begitu, Akmal memastikan tak ada ruang bagi petugas tim pemantauan melakukan hal-hal seperti yang dimaksud. Dia juga menegaskan bahwa tim yang betugas sudah diambil sumpah dan berjanji untuk melaksanakan tugas secara profesional dan netral. "Sekali lagi, Dirjen Otda bertanggung jawab untuk memastikan apabila ada petugas-petugas yang tidak netral, kami akan melakukan klarifikasi dan investigasi terkait hal-hal ini," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) memantau langsung pelaksanaan Pilkada Medan 2020. Sebanyak 1.601.001 warga menyalurkan hak pilihnya di 4.303 TPS untuk memilih pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Medan, Rabu (9/12/2020) hari ini.
Kepala Seksi Evaluasi Kinerja Daerah Wilayah II Sekjen Kemendagri, William mengatakan, tugas pertama pihaknya yakni sebagai tim pemantau, khususnya pilkada di Medan. "Kenapa kami fokuskan pemilihan di Kota Medan? karena pilkada kali ini terdapat paslon merupakan anak menantu dari Presiden. Kami diberi amanat harus ada orang Kemendagri ikut memantau pemilihan tersebut," ujarnya dalam rapat desk pilkada di Medan, Selasa (8/12/2020).
Akmal menyampaikan tim monitoring dan pemantauan ini selalu dibuat Kemendagri saat penyelenggaran pilkada berlangsung. Sehingga, bukan tahun ini saja diberlakukan, tapi juga dari Pilkada 2015, 2017, dan 2018 silam. Tugasnya, dalam rangka memastikan semua pelaksanaan pilkada bisa berjalan dengan baik dan lancar. (Baca juga: Akui Kemenangan Bobby, Akhyar-Salman Sebut Ada Campur Tangan Pihak Luar di Pilkada Medan)
"Kita melakukan pemantauan ke 32 provinsi se-Indonesia, bukan cuma daerah tertentu, kami juga melakukan pemantauan sampai ke Jayapura, kami juga melakukan pemantauan di Balikpapan, kami juga melakukan pemantauan di seluruh daerah-daerah yang melaksanakan pilkada," kata Akmal dalam jumpa persnya di Kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, Jumat (11/12/2020). (Baca juga: Gara-Gara Bobby-Aulia Unggul di Pilkada Medan, Ustaz Abdul Somad Trending)
Akmal menegaskan tidak benar jika ada yang menyebut Kemendagri memberikan pemantauan atau perlakuan khusus di satu daerah tertentu. Dalam pemantauan itu, Kemendagri juga tak sendiri, ada pihak lain seperti Bawaslu dan aparat penegak hukum yang tentunya mengawasi ketika ada pihak-pihak yang tidak netral.
Dengan begitu, Akmal memastikan tak ada ruang bagi petugas tim pemantauan melakukan hal-hal seperti yang dimaksud. Dia juga menegaskan bahwa tim yang betugas sudah diambil sumpah dan berjanji untuk melaksanakan tugas secara profesional dan netral. "Sekali lagi, Dirjen Otda bertanggung jawab untuk memastikan apabila ada petugas-petugas yang tidak netral, kami akan melakukan klarifikasi dan investigasi terkait hal-hal ini," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) memantau langsung pelaksanaan Pilkada Medan 2020. Sebanyak 1.601.001 warga menyalurkan hak pilihnya di 4.303 TPS untuk memilih pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Medan, Rabu (9/12/2020) hari ini.
Kepala Seksi Evaluasi Kinerja Daerah Wilayah II Sekjen Kemendagri, William mengatakan, tugas pertama pihaknya yakni sebagai tim pemantau, khususnya pilkada di Medan. "Kenapa kami fokuskan pemilihan di Kota Medan? karena pilkada kali ini terdapat paslon merupakan anak menantu dari Presiden. Kami diberi amanat harus ada orang Kemendagri ikut memantau pemilihan tersebut," ujarnya dalam rapat desk pilkada di Medan, Selasa (8/12/2020).
(cip)