Berasal dari Trah Mbah Moen, Taj Yasin Jadi Calon Alternatif Ketum PPP

Rabu, 09 Desember 2020 - 15:29 WIB
loading...
Berasal dari Trah Mbah...
Sosok Taj Yasin Maimoen muncul jelang Muktamar PPP. Kemunculan Taj Yasin jadi sosok alternatif dalam menjawab krisis ketokohan di Partai berlambang Kakbah. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Sosok Taj Yasin Maimoen muncul jelang Muktamar PPP . Kemunculan Taj Yasin jadi sosok alternatif dalam menjawab krisis ketokohan di Partai berlambang Kakbah.

(Baca juga: Biar Lebih Fresh, PPP Disarankan Ganti Logo Partai)

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah mengatakan sosok Taj Yasin Maimoen harus diperhitungkan oleh seluruh kader PPP peserta Muktamar di seluruh Indonesia.

Dedi menjelaskan, Taj Yasin memiliki 2 modal utama sebagai Ketua Umum ( Ketum ) Partai. Dua Modal itu adalah modal ketokohan dan modal kemampuan konsolidasi.

(Baca juga: Angka Kematian Meningkat, Kepala Daerah Diminta Evaluasi Pelayanan Pasien Covid-19)

Dia menilai, Wakil Gubernur Jawa Tengah itu memiliki ketokohan yang kuat. Menurut Dedi selain basisnya di Jawa, adalah kader NU, Taj Yasin merupakan trah simbol kuat PPP almarhum Mbah Maimoen Zubair.

"Punya trah garis Mbah Maimoen Zubair. modal ketokohan itu sangat sesuai sekali dengan kondisi PPP yang saat ini mengalami krisi ketokohan," kata Dedi, Rabu (9/12/2020).

Ditambahkan Dedi, modal yang kedua adalah kemampuan konsolidasi. Meski berada di daerah, Taj Yasin justru akan mampu menggaet daerah-daerah agar para kader memeiliki kesadaran yang sama bahwa PPP memerlukan sosok yang paling tidak bisa membuat kesatuan di internal partai.

Oleh karena itu, Dedi meyakini figur Taj Yasin apabila memimpin PPP akan menumbuhkan mesin elektoral yang berkorelasi terhadapa popularitas partai.

"Dari sisi ketokohan sangat layak sekali dibandingkan tokoh lain yang ada di PPP saat ini. Mau tidak mau ada pengganti tokoh yang baru. Selain (Taj Yasin) mempunyai daya intelektual tinggi, dia punya daya rekat di internal dan elite partai," pungkasnya.

Sementara ini, figur yang muncul dan mulai melakukan konsolidasi ke beberapa daerah adalah pelaksana tugas Ketua Umum PPP yang juga kepala Bappenas, Suharso Monoarfa.

Muktamar PPP digelar secara virtual pada tanggal 18-21 Desember dengan dibagi 9 zonasi diantaranta Makasssar, Manado, Bogor, Semarang, Medan, Palembang, Balikpapan, Serang dan Balikpapan.

PPP akan memberlakukan ketentuan khusus di masing-masing zona peserta muktamar maksimal 200 orang dengan menerapkan protokol virus Corona baru (Covid-19).
(maf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1485 seconds (0.1#10.140)