Puncaki Survei Capres 2024, Ganjar Pranowo Dinilai Punya Pasukan Buzzer

Selasa, 08 Desember 2020 - 19:25 WIB
loading...
Puncaki Survei Capres...
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bersama Presiden Jokowi. Foto/ tangkapan layar Instagram Ganjar Pranowo
A A A
JAKARTA - Direktur Eksekutif Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI), Kunto Adi Wibowo menilai Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memiliki pasukan siber yang besar. Hal tersebut yang membuat Ganjar Pranowo berada di posisi puncak dalam hasil sementara survei online yang diadakan oleh Litbang SINDO Media sejak 24 November 2020 hingga Januari 2021. Dari hasil survei kandidat Pilpres 2024 per 8 Desember 2020, pria kelahiran Karanganyar ini dijagokan oleh 51% responden.

"Kalau apa yang membuat Ganjar di posisi puncak kalau menurut saya terkait dengan metodenya, ini kan online survei, dan sifatnya non probability, jadi siapa pun bisa mengisi dan tidak menjadi representasi dari populasi. Menurut saya, Ganjar keunggulannya ya dia punya pasukan siber yang besar, dia punya pasukan buzzer yang besar yang mungkin rajin sekali untuk ikut polling seperti ini secara online," kata Kunto kepada SINDOnews, Selasa (8/12/2020).

Dia pun membeberkan mengapa posisi Ganjar Pranowo di survei online Litbang SINDO Media itu hampir sama dengan survei-survei lembaga riset lain. "Kalau ditanya kenapa di beberapa survei bahkan seperti di survei litbang SINDO Ganjar berada di posisi puncak, dia punya infrastruktur yang hampir sama yang dimiliki Jokowi sebelum Jokowi belum jadi presiden," katanya. ( )

Ganjar Pranowo saat ini menjabat sebagai gubernur. Jokowi pun pernah menjabat Gubernur DKI Jakarta sebelum menjadi presiden. Kemudian, kata dia, Ganjar memiliki mesin partai yang cukup besar di Jawa Tengah, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

"Dan terutama apa yang dilakukan Ganjar itu dia bisa menjadi media darling di Jawa Tengah walaupun penanganan COVID-19 nya juga enggak bagus-bagus amat. Jadi ini yang berusaha ditampilkan Ganjar dan nampaknya masyarakat Indonesia masih menyukai cara-cara ini, cara-cara yang mungkin orang menyebutnya pencitraan," katanya. ( )

(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2089 seconds (0.1#10.140)