10 Tahun Pimpin Surabaya, Kinerja Risma Tak Akan Pernah Dilupakan Sejarah

Senin, 07 Desember 2020 - 11:33 WIB
loading...
10 Tahun Pimpin Surabaya, Kinerja Risma Tak Akan Pernah Dilupakan Sejarah
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini
A A A
SURABAYA - Sudah hampir 10 tahun Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memimpin Kota Surabaya. Berbagai terobosan dan inovasinya telah banyak dirasakan oleh warga. Segudang legacy-nya pun nyata, dan tak akan pernah dilupakan sejarah.

Di balik pertumbuhan dan perkembangan Kota Surabaya yang kian pesat, ada tangan dingin dan semangat pantang menyerah Wali Kota Risma. Sejak awal dilantik jadi Wali Kota Surabaya pada tahun 2010, hidupnya diwakafkan untuk membangun dan mensejahterakan warga Surabaya. Waktunya habis untuk memikirkan Surabaya. Tak heran jika Surabaya berubah drastis, menjelma menjadi kota yang sejajar dengan kota-kota besar di dunia.

Dalam bidang infrastruktur, legacy atau warisan yang ditinggalkan begitu banyak. Ia berhasil merealisasikan berbagai pembangunan yang sudah ada sejak lama di master plan Surabaya. Berbagai pembangunan itu adalah menuntaskan Frontage Road (FR) Jalan Ahmad Yani sisi barat yang dimulai dari depan City of Tomorrow (Cito) hingga akhirnya tuntas di FR Wonokromo, dengan panjang sekitar 5,9 kilometer.

Selain itu, di masa Wali Kota Risma juga menuntaskan pembangunan frontage road Jalan Ahmad Yani sisi timur, menuntaskan pembangunan Jalan Merr atau Jalan Ir. Soekarno yang panjangnya 10,75 kilometer, membangun Jalan Luar Lingkar Barat (JLLB), Jalan Luar Lingkar Timur (JLLT), Jalan Wiyung, Jalan Simpang Dukuh, Jalan Kedung Baruk, jalan akses TPA Benowo, jalan akses ke lapangan tembak dan berbagai jalan baru lainnya. Jika ditotal, pembangunan jalan baru selama Wali Kota Risma mencapai 259 kilometer.

“Kalau pembebasan lahannya mulai 2010-2020, kami sudah melakukan pembebasan lahan sebanyak 2.665 persil dengan luas 419.942 meter persegi, dan total nominalnya sebesar Rp 1,9 triliun lebih,” kata Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Erna Purnawati.

Pedestrian juga terus dibangun, hingga tahun 2020 ini, panjang pedestrian di Kota Surabaya sudah mencapai 101.193,30 meter. Di bawah pedestrian dan beberapa jalan, terdapat saluran besar yang dipasangi box culvert untuk antisipasi banjir, panjang saluran hingga saat ini sudah mencapai 232.884,6 meter. Demi mengantisipasi banjir, dibangun pula bozem atau waduk yang jumlahnya hingga saat ini sudah mencapai 75 bozem. Dibangun pula rumah 59 rumah pompa dan disiapkan 111 unit genset.

“Di masa Bu Risma, juga banyak membangun jembatan, tahun 2010 hanya ada 6 jembatan dan saat ini sudah ada 134 jembatan. Target tahun ini Jembatan Joyoboyo harus selesai, karena itu akan jadi ikon Surabaya,” kata Erna.

Di samping itu, saat kepemimpinan Wali Kota Risma juga selalu konsisten membangun taman dan ruang terbuka hijau. Hingga saat ini, sudah ada sebanyak 573 taman kota yang tersebar di berbagai titik, luas total taman di seluruh Surabaya hingga tahun 2020 ini sudah mencapai 1.651,24 hektar. Bahkan, hutan kota terus dibangun hingga mencapai 90,78 hektar.

“Sementara luas ruang terbuka hijau (RTH) di Surabaya sudah mencapai 7.356,24 hektar atau 21,99 persen dari luas Kota Surabaya, sehingga RTH publik kami sudah di atas target minimal sesuai dengan Peraturan Menteri (Permen) PU nomor 05/PRT/M/2008 tentang Pedoman Penyediaan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya, Anna Fajriatin.

Kemudian pengelolaan sampah juga terus disempurnakan. Saat ini sudah ada sebanyak 533 bank sampah, ada 9 lokasi Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) 3R (Reduce, Reuse, Recyle), ada pula 28 rumah kompos di berbagai titik di Surabaya. “Bahkan, pengelolaan sampah di Surabaya sudah bisa menghasilkan listrik di PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah) Benowo,” tegas Anna.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2316 seconds (0.1#10.140)