Sajak Monyet Tere Liye
loading...
A
A
A
JAKARTA - Di tengah kondisi pandemi virus Corona (Covid-19) saat ini dan berbagai macam persoalan yang muncul. Penulis Indonesia bernama Darwis atau yang lebih dikenal dengan nama pena Tere Liye , menulis Sajak Monyet di akun media sosialnya (medsos).
(Baca juga: Dukungan Keluarga Kunci Utama Kembangkan Kemampuan Penyandang Disabilitas)
Dari pengamatan SINDOnews, Sajak Monyet ini hingga pukul 13.49 telah mendapat like 6.300 warganet, 390 komentar dan 992 kali dibagikan.
(Baca juga: DPR Ingatkan Kesuksesan Pilkada Bergantung Penerapan Protokol Corona)
Berikut sajak yang digoreskan Tere Liye seperti dikutip SINDOnews, Minggu (6/12/2020) dari akun Facebooknya.
Sajak Monyet
Nyet,
Uang ratusan trilyun yang digunakan
Untuk membantu rakyat selama susah
Bukan punya nenek elu
Itu uang dari utang
Besok lusa bakal dibayar anak cucu
Jangan elu jadikan bancakan
Nyet,
Kekayaan alam Indonesia itu
Di laut, di tanah, di semuanya
Bukan punya kakek elu
Yang bisa elu monopoli
Atur-atur, cincai-cincai,
Buat memperkaya kelompok elu
Ayolah, Nyet,
Elu sebenarnya masih mahkluk berhati
Atau sudah mati nurani
Mulai dari monyet kelas desa, kelurahan
Sampai monyet kelas ibu kota negara
Mulai dari monyet kelas kader kampung
Sampai monyet kelas elit parpol
Nyet,
Lantas bagaimana dengan keluargamu
Kau kasih makan apa mereka?
Malu mereka lihat kamu masuk penjara?
Pernah mereka protes soal asal uangmu?
Atau tetanggamu?
Teman-temanmu?
Masih haha-hihi sama kamu?
Karena jangan, memang sama-sama monyet?
Inilah sajak monyet,
Dan maafkan kami wahai monyet yang asli
Kalian kalau mencuri, cukup sekenyang saja
Monyet di tempat kami,
Mereka mencuri, sampai ditumpuk hartanya
Tetap rakus, rakus dan rakus lagi
Jago sekali soal ngeles, bikin alasan
Dan tetap saja masih banyak monyet lain
Yang mendukung dan membelanya
Disebut monyet-monyet netizen
Tere Liye, pengamat monyet, penulis novel "Negeri Para Monyet", eh, "Negeri Para Bedebah"
(Baca juga: Dukungan Keluarga Kunci Utama Kembangkan Kemampuan Penyandang Disabilitas)
Dari pengamatan SINDOnews, Sajak Monyet ini hingga pukul 13.49 telah mendapat like 6.300 warganet, 390 komentar dan 992 kali dibagikan.
(Baca juga: DPR Ingatkan Kesuksesan Pilkada Bergantung Penerapan Protokol Corona)
Berikut sajak yang digoreskan Tere Liye seperti dikutip SINDOnews, Minggu (6/12/2020) dari akun Facebooknya.
Sajak Monyet
Nyet,
Uang ratusan trilyun yang digunakan
Untuk membantu rakyat selama susah
Bukan punya nenek elu
Itu uang dari utang
Besok lusa bakal dibayar anak cucu
Jangan elu jadikan bancakan
Nyet,
Kekayaan alam Indonesia itu
Di laut, di tanah, di semuanya
Bukan punya kakek elu
Yang bisa elu monopoli
Atur-atur, cincai-cincai,
Buat memperkaya kelompok elu
Ayolah, Nyet,
Elu sebenarnya masih mahkluk berhati
Atau sudah mati nurani
Mulai dari monyet kelas desa, kelurahan
Sampai monyet kelas ibu kota negara
Mulai dari monyet kelas kader kampung
Sampai monyet kelas elit parpol
Nyet,
Lantas bagaimana dengan keluargamu
Kau kasih makan apa mereka?
Malu mereka lihat kamu masuk penjara?
Pernah mereka protes soal asal uangmu?
Atau tetanggamu?
Teman-temanmu?
Masih haha-hihi sama kamu?
Karena jangan, memang sama-sama monyet?
Inilah sajak monyet,
Dan maafkan kami wahai monyet yang asli
Kalian kalau mencuri, cukup sekenyang saja
Monyet di tempat kami,
Mereka mencuri, sampai ditumpuk hartanya
Tetap rakus, rakus dan rakus lagi
Jago sekali soal ngeles, bikin alasan
Dan tetap saja masih banyak monyet lain
Yang mendukung dan membelanya
Disebut monyet-monyet netizen
Tere Liye, pengamat monyet, penulis novel "Negeri Para Monyet", eh, "Negeri Para Bedebah"
(maf)