Rakernas Lazismu untuk Masa Kerja 2021, Begini Pesan Haedar Nashir

Sabtu, 05 Desember 2020 - 12:22 WIB
loading...
Rakernas Lazismu untuk Masa Kerja 2021, Begini Pesan Haedar Nashir
Ketua Umum Pimpnan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir. Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Lazis Muhammadiyah (Lazismu) telah menjadi lembaga zakat, infak dan sedekah (ZIS) nasional. Tidak hanya itu, ZIS Lazismu juga memperoleh banyak penghargaan hingga menjadi kebanggaan Persyarikatan Muhammadiyah.

Manfaat program-program Lazismu dinilai telah memberikan sumbangsih sangat bermakna bagi kemanusiaan di tingkat lokal, nasional, hingga global.

Pada pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Lazismu untuk masa kerja 2021 dengan tema Digitalisasi Filantropi untuk Penguatan Tata Kelola Lazismu & Pencapaian SDGs secara virtual, Jumat 4 Desember 2020, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir menyampaikan banyak pesan.

Dia mengatakan, program-program Lazismu telah berkontribusi di dunia internasional. “Program-program ini menunjukkan spirit Al-Maun terus kita rawat lebih dari 108 tahun dalam jiwa, pikiran, dan sikap kita. Termasuk dalam tindakan dan aktivitas kita. Oleh karena itu, Al-Maun di tangan kita telah menjelma menjadi praksis sosial kemanusiaan yang membebaskan, memerdekakan, memajukan, dan memberdayakan manusia," tutur Haedar.

Haedar juga menjelaskan zakat, infak, dan sedekah merupakan ajaran Islam. Termasuk menjadi kewajiban masyarakat untuk ditunaikan dan diikhtiarkan penggunaannya.( )

Selain itu, Lazismu sudah menjadi lembaga amil zakat yang amanah, bertanggung jawab, dan memiliki tingkat good governance, sehingga fungsi ZIS dapat ditunaikan dengan baik.

Adapun, semangat ZIS ini tidak hanya direpresentasikan oleh Lazismu, melainkan oleh seluruh elemen umat Islam. Islam menempatkan zakat sebagai kewajiban yang melekat dengan rukun Islam.

Oleh karena itu, tidak mungkin Nabi Muhammad SAW menjadikan zakat ke dalam rukun Islam bila instrumen ini tidak dipandang penting. Tak hanya itu, lanjut Haedar, zakat juga sesuatu yang sangat mendasar, fungsional, dan strategis bagi kehidupan umat Islam maupun kehidupan manusia.

“Namun, boleh jadi zakat dan haji merupakan ibadah dan rukun Islam yang tak mudah karena ada batas kemampuan. Tetapi, justru kekhasan dari zakat, infak, dan sedekah sangat positif bagi umat Islam,” sambung Haedar.( )

Menurut dia, jika umat Islam ingin menjadi khoiru ummah (umat terbaik) yang melahirkan baldatun thoyyibatun wa Robbun Ghofur atau negara sejahtera yang diampuni oleh Tuhan maka ZIS harus diletakkan sebagai salah satu fondasi yang penting.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1246 seconds (0.1#10.140)