Penyintas Covid-19, Bima Arya Ceritakan Perjuangan 22 Hari Isolasi di RS

Jum'at, 04 Desember 2020 - 16:42 WIB
loading...
Penyintas Covid-19, Bima Arya Ceritakan Perjuangan 22 Hari Isolasi di RS
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto merupakan salah satu pejabat pemerintah yang terpapar Covid-19. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto merupakan salah satu pejabat pemerintah yang terpapar Covid-19. Bima terpapar Covid-19 sekitar awal Maret lalu dan menjadi pasien positif Covid-19 pertama di Kota Bogor.

“Sore itu tanggal 17 Maret saya sedang rapat dengan Dinas Kesehatan dan Tim Kominfo Humas di rumah saya, badan lagi nggak enak, tapi saya kira jetlag karena baru pulang dari Turki,” cerita Bima dalam diskusi “Pandemi Belum Berakhir: Patuhi Protokol Kesehatan!” dari Media Center Satgas Covid-19, Graha BNPB, Jakarta, Jumat (4/12/2020). (Baca juga: Vaksin Merah Putih Masuk Uji Praklinis)

Awalnya, kata Bima, bahwa banyak orang Bogor yang tidak peduli ancaman Covid-19. “Kita membahas satu hal yang menurut kita penting banget, orang Bogor susah banget dikasih tahu. Orang Bogor diminta untuk peduli tentang ancaman Covid, meskipun belum ada kasusnya dikasih tahu susah banget.” (Baca juga: Update Corona: Positif 563.680 Orang, 466.178 Sembuh dan 17.479 Meninggal)

Sampai kemudian di rapat itu, kata Bima, dirinya berkata sedikit keras “Masa harus ada yang positif baru orang Bogor ngerti kalau Covid itu bahaya. Nah sejam kemudian saya ditelepon Pak Gubernur bahwa hasil swab saya positif. Jadi malam itu langsung saya dibawa ke rumah sakit,” ungkap Bima.

Bima pun menceritakan selama 22 hari diisolasi dan dirawat di rumah sakit. “Mulailah masa-masa berat selama 22 hari di rumah sakit. Gejalanya seperti demam berdarah ya, lemas, pusing, mual, tetapi plus batuk-batuk, kira-kira begitu,” katanya.



Beredarnya kabar kalau dirinya terpapar Covid-19, kata Bima, membuat wilayah Bogor saat itu mendadak sepi. “Saya ingat sekali, besoknya Kota Bogor sepi, sesepi-sepinya. Berita di mana-mana ya, karena saya pasien 001 di kota Bogor, nomor 1. Artinya saat itu semacam ada syok terapi. Semua pada syok, bahwa wah Wali Kota aja bisa kena begitu kan,” ungkapnya.

Dengan kejadian itu, Bima pun menjadikan momentum agar warga Bogor percaya bahwa Covid-19 itu nyata. “Sampai saat itu, saya masih agak sedikit koordinasi bahwa ini momentum untuk mengingatkan warga Bogor bahwa Covid itu nyata,” katanya.

Meskipun, setelah ia sembuh, Bima mengatakan masih ada orang yang tidak percaya bahwa dia terpapar Covid-19. “Tapi yang terjadi kemudian setelah agak lama, apalagi segera sembuh, mulailah ada orang yang nanya, Kang, waktu itu bener sakit. Maksudnya apa? Nggak banyak yang percaya bahwa Wali Kota pura-pura aja. Settingan seperti itu.”
(cip)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2172 seconds (0.1#10.140)