Repatriasi Difasilitasi, 25 PMI Berhasil Pulang dari Aljazair
loading...
A
A
A
JAKARTA - Gelombang repatriasi atau pemulangan warga negara Indonesia ( WNI) dari luar negeri terus berlanjut di masa pandemi COVID-19 . Kali ini, sebanyak 25 Pekerja Migran Indonesia ( PMI ) yang berada di Aljazair berhasil kembali ke Tanah Air setelah difasilitasi perwakilan pemerintah di negara tersebut.
Berdasarkan keterangan resmi Kementerian Luar Negeri (Kemlu), pemulangan itu berjalan dalam dua kali. Adapun fasilitasi itu diberikan secara khusus melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Alger karena adanya kebijakan Aljazair yang menutup kawasan perbatasan. (Baca juga: BP2MI Gandeng HIMSATAKI Jajaki Penempatan PMI ke Jepang)
“KBRI Alger pada 27 dan 30 November 2020 masing-masing memfasilitasi kepulangan 15 dan 10 orang PMI melalui prosedur khusus karena penutupan perbatasan Alger,” seperti dikutip SINDOnews dari laman Kemlu, Kamis (3/12/2020).
Menurut informasi yang dibagikan, para PMI tersebut bekerja di beberapa perusahaan. Setelah mendapatkan persetujuan, mereka akhirnya bisa kembali ke Indonesia dengan menggunakan dua pesawat dari maskapai berbeda.
“Para PMI merupakan karyawan perusahaan Jiacheng di Alger dan Oran, serta Groupe Bourouag Construction (GBC) di Constantine dan Chlef. Kepulangan para PMI kali ini menggunakan pesawat repatriasi Qatar Airways dan Turkish Airline,” jelas Kemlu.
Sama seperti prosedur pemulangan WNI lainnya, seluruh warga yang akan pulang wajib mengikuti protokol kesehatan, terutama menjalani proses tes usap (swab test) PCR sesuai dengan ketentuan dan prosedur di Aljazair. Mereka yang akan pulang dipastikan harus dalam keadaan sehat. (Baca juga:RI Pulangkan Puluhan WNI Korban Perdagangan Orang dari Timur Tengah)
Hingga saat ini, lanjut Kemlu, masih belum ada indikasi bahwa pemerintah Aljazair akan membuka perbatasannya. KBRI Alger juga menyatakan akan terus memantau perkembangan yang terjadi.
Berdasarkan keterangan resmi Kementerian Luar Negeri (Kemlu), pemulangan itu berjalan dalam dua kali. Adapun fasilitasi itu diberikan secara khusus melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Alger karena adanya kebijakan Aljazair yang menutup kawasan perbatasan. (Baca juga: BP2MI Gandeng HIMSATAKI Jajaki Penempatan PMI ke Jepang)
“KBRI Alger pada 27 dan 30 November 2020 masing-masing memfasilitasi kepulangan 15 dan 10 orang PMI melalui prosedur khusus karena penutupan perbatasan Alger,” seperti dikutip SINDOnews dari laman Kemlu, Kamis (3/12/2020).
Menurut informasi yang dibagikan, para PMI tersebut bekerja di beberapa perusahaan. Setelah mendapatkan persetujuan, mereka akhirnya bisa kembali ke Indonesia dengan menggunakan dua pesawat dari maskapai berbeda.
“Para PMI merupakan karyawan perusahaan Jiacheng di Alger dan Oran, serta Groupe Bourouag Construction (GBC) di Constantine dan Chlef. Kepulangan para PMI kali ini menggunakan pesawat repatriasi Qatar Airways dan Turkish Airline,” jelas Kemlu.
Sama seperti prosedur pemulangan WNI lainnya, seluruh warga yang akan pulang wajib mengikuti protokol kesehatan, terutama menjalani proses tes usap (swab test) PCR sesuai dengan ketentuan dan prosedur di Aljazair. Mereka yang akan pulang dipastikan harus dalam keadaan sehat. (Baca juga:RI Pulangkan Puluhan WNI Korban Perdagangan Orang dari Timur Tengah)
Hingga saat ini, lanjut Kemlu, masih belum ada indikasi bahwa pemerintah Aljazair akan membuka perbatasannya. KBRI Alger juga menyatakan akan terus memantau perkembangan yang terjadi.
(kri)