Menteri LHK Siti Nurbaya Tegaskan Pentingnya Jurnalisme Lingkungan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menghormati dedikasi seorang jurnalis dalam membantu pelestarian lingkungan , Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) menyelenggarakan peluncuran buku berjudul 'Bonita: Hikayat Sang Raja' karya seorang jurnalis, Haidir Anwar Tanjung.
(Baca juga: Satgas Covid-19: Pastikan Tidak Terjadi Penumpukan dan Kerumunan di TPS Pilkada)
Peluncuran dan bedah buku ini dilaksanakan, di Arboretum, Kompleks Kementerian LHK, Jakarta, Jumat 27 November 2020, sepekan setelah penulis tunggal buku yang berkisah tentang penyelamatan satwa langka Harimau Sumatera itu meninggal dunia.
(Baca juga: Sudah Ada Tersangka, 5 Pejabat Swasta Diperiksa KPK Terkait Korupsi Stadion Mandala)
Meski dalam suasana duka, namun pelaksanaan acara berlangsung lancar. Dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat, hadir 60 tamu undangan secara offline, dan lebih dari 700 peserta secara virtual.
Dalam momen ini Haidir Anwar menerima penghargaan 'Lifetime Achievement Award for Excellence Journalism on Wildlife Conservation and Environment Safeguard' atau penghargaan sepanjang hidup atas keunggulan dalam jurnalisme di bidang konservasi satwa langka dan pelestarian lingkungan. Ini merupakan penghargaan pertama kali yang diberikan pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian LHK untuk jurnalis atas dedikasi dan karyanya.
"Almarhum dikenal sebagai sosok jurnalis yang memiliki kepedulian tinggi terhadap isu-isu konservasi khususnya penyelamatan harimau Sumatera di Indonesia dan peningkatan kesadaran lingkungan bagi masyarakat," ungkap Menteri LHK Siti Nurbaya.
Kiprah Haidir sebagai jurnalis selama lebih dari 20 tahun, dinilai telah menunjukkan peran penting media dalam menjembatani kebijakan, program dan kegiatan pemerintah kepada masyarakat. Serta menggugah kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dalam upaya pelestarian lingkungan hidup dan kehutanan.
Kementerian LHK juga menyerahkan 'Wildlife Survival Achievement Award', atas perannya sebagai media yang konsisten mengawal isu lingkungan hidup Indonesia. Selain itu juga diberikan penghargaan kepada Gubernur Riau, Kapolda Riau, dan Danrem 031/WB.
Penghargaan ini juga diharapkan memberikan inspirasi dan motivasi kepada berbagai pihak untuk turut berpartisipasi dalam upaya pelestarian lingkungan hidup dan kehutanan, serta mewujudkan keseimbangan antar sesama makhluk hidup.
''Untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup, yang paling dipentingkan adalah implementasi, jangan asumsi, atau cuma omongan. Karena itu jurnalisme lingkungan sangat penting. Bang Haidir adalah sosok jurnalis yang profesional,'' kata Menteri Siti.
Dalam acara ini hadir Wakil Menteri LHK Alue Dohong, Gubernur Riau H. Syamsuar, Kapolda Riau Brigjen Imam Effendi, Danrem 031/Wirabima, Penasehat Senior Menteri LHK, Para Dirjen, beserta jajaran Kementerian LHK lainnya. Sementara itu acara bedah buku menghadirkan pembahas di antaranya Syahnan Rangkuti selaku editor buku, Kapolda Riau, Dr Moch Ali Imron, Prof Suratman, Valerina Daniel, dan Regina Safri.
"Jujur, ketika minggu lalu saya mendapatkan kabar bahwa almarhum meninggal dunia, saya sangat kaget. Baru saja kami bertemu, duduk bersama untuk membahas rencana bedah buku ini. Saya mewakili Kementerian LHK, mengucapkan turut berbelasungkawa sedalam-dalamnya atas kepergian beliau. Semoga keluarga yang ditinggalkan, diberi kesabaran dan ketabahan,'' ucap Siti.
Perihal buku Bonita, Siti mengatakan, buku ini memiliki keistimewaan baik dari segi penulisan maupun isi. Ia seperti sedang membaca novel cerita, hikayat para pujangga, sastra melayu yang sangat indah.
''Saya dapat menjamin dan menyakinkan anda sekalian, buku ini sangat menarik dan mudah dipahami oleh siapapun yang membacanya. Hal ini juga menunjukkan bahwa kualitas almarhum sebagai penulis, sangat luar biasa. Suatu kehormatan dapat mengenal dan bekerja sama dengan almarhum," terangnya.
Sementara itu mewakili pihak keluarga, istri Almarhum Elis Masyitoh menyampaikan rasa terimakasihnya kepada Menteri LHK dan segenap jajaran, serta para pihak yang telah membantu penyelesaian buku Bonita.
''Khususnya terima kasih pada Ibu Menteri, Kementerian LHK menjadi sponsor utama buku Bonita. Terima kasih juga, di tengah rasa duka, Ibu telah memberi banyak perhatian kepada kami sekeluarga. Terutama kepada saya, orang tua, dan anak-anak. Ibu banyak mewujudkan janji dan mimpi Almarhum,'' kata Elis.
Lihat Juga: Tingkatkan Kompetensi Jurnalis, PEPC JTB dan IJTI Gelar Uji Kompetensi Wartawan di Bojonegoro
(Baca juga: Satgas Covid-19: Pastikan Tidak Terjadi Penumpukan dan Kerumunan di TPS Pilkada)
Peluncuran dan bedah buku ini dilaksanakan, di Arboretum, Kompleks Kementerian LHK, Jakarta, Jumat 27 November 2020, sepekan setelah penulis tunggal buku yang berkisah tentang penyelamatan satwa langka Harimau Sumatera itu meninggal dunia.
(Baca juga: Sudah Ada Tersangka, 5 Pejabat Swasta Diperiksa KPK Terkait Korupsi Stadion Mandala)
Meski dalam suasana duka, namun pelaksanaan acara berlangsung lancar. Dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat, hadir 60 tamu undangan secara offline, dan lebih dari 700 peserta secara virtual.
Dalam momen ini Haidir Anwar menerima penghargaan 'Lifetime Achievement Award for Excellence Journalism on Wildlife Conservation and Environment Safeguard' atau penghargaan sepanjang hidup atas keunggulan dalam jurnalisme di bidang konservasi satwa langka dan pelestarian lingkungan. Ini merupakan penghargaan pertama kali yang diberikan pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian LHK untuk jurnalis atas dedikasi dan karyanya.
"Almarhum dikenal sebagai sosok jurnalis yang memiliki kepedulian tinggi terhadap isu-isu konservasi khususnya penyelamatan harimau Sumatera di Indonesia dan peningkatan kesadaran lingkungan bagi masyarakat," ungkap Menteri LHK Siti Nurbaya.
Kiprah Haidir sebagai jurnalis selama lebih dari 20 tahun, dinilai telah menunjukkan peran penting media dalam menjembatani kebijakan, program dan kegiatan pemerintah kepada masyarakat. Serta menggugah kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dalam upaya pelestarian lingkungan hidup dan kehutanan.
Kementerian LHK juga menyerahkan 'Wildlife Survival Achievement Award', atas perannya sebagai media yang konsisten mengawal isu lingkungan hidup Indonesia. Selain itu juga diberikan penghargaan kepada Gubernur Riau, Kapolda Riau, dan Danrem 031/WB.
Penghargaan ini juga diharapkan memberikan inspirasi dan motivasi kepada berbagai pihak untuk turut berpartisipasi dalam upaya pelestarian lingkungan hidup dan kehutanan, serta mewujudkan keseimbangan antar sesama makhluk hidup.
''Untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup, yang paling dipentingkan adalah implementasi, jangan asumsi, atau cuma omongan. Karena itu jurnalisme lingkungan sangat penting. Bang Haidir adalah sosok jurnalis yang profesional,'' kata Menteri Siti.
Dalam acara ini hadir Wakil Menteri LHK Alue Dohong, Gubernur Riau H. Syamsuar, Kapolda Riau Brigjen Imam Effendi, Danrem 031/Wirabima, Penasehat Senior Menteri LHK, Para Dirjen, beserta jajaran Kementerian LHK lainnya. Sementara itu acara bedah buku menghadirkan pembahas di antaranya Syahnan Rangkuti selaku editor buku, Kapolda Riau, Dr Moch Ali Imron, Prof Suratman, Valerina Daniel, dan Regina Safri.
"Jujur, ketika minggu lalu saya mendapatkan kabar bahwa almarhum meninggal dunia, saya sangat kaget. Baru saja kami bertemu, duduk bersama untuk membahas rencana bedah buku ini. Saya mewakili Kementerian LHK, mengucapkan turut berbelasungkawa sedalam-dalamnya atas kepergian beliau. Semoga keluarga yang ditinggalkan, diberi kesabaran dan ketabahan,'' ucap Siti.
Perihal buku Bonita, Siti mengatakan, buku ini memiliki keistimewaan baik dari segi penulisan maupun isi. Ia seperti sedang membaca novel cerita, hikayat para pujangga, sastra melayu yang sangat indah.
''Saya dapat menjamin dan menyakinkan anda sekalian, buku ini sangat menarik dan mudah dipahami oleh siapapun yang membacanya. Hal ini juga menunjukkan bahwa kualitas almarhum sebagai penulis, sangat luar biasa. Suatu kehormatan dapat mengenal dan bekerja sama dengan almarhum," terangnya.
Sementara itu mewakili pihak keluarga, istri Almarhum Elis Masyitoh menyampaikan rasa terimakasihnya kepada Menteri LHK dan segenap jajaran, serta para pihak yang telah membantu penyelesaian buku Bonita.
''Khususnya terima kasih pada Ibu Menteri, Kementerian LHK menjadi sponsor utama buku Bonita. Terima kasih juga, di tengah rasa duka, Ibu telah memberi banyak perhatian kepada kami sekeluarga. Terutama kepada saya, orang tua, dan anak-anak. Ibu banyak mewujudkan janji dan mimpi Almarhum,'' kata Elis.
Lihat Juga: Tingkatkan Kompetensi Jurnalis, PEPC JTB dan IJTI Gelar Uji Kompetensi Wartawan di Bojonegoro
(maf)