Menag Ajak Belajar Toleransi Beragama dari Uni Emirat Arab
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Agama bersama dengan Institut Leimena menggelar webinar bertema Sebuah Narasi Baru Toleransi Keluarga Abrahamik dari Uni Emirat Arab . Webinar ini mengundang sejumlah tokoh agama Islam, Kristen, dan Yahudi ini untuk berdialog mengenai toleransi beragama .
Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi mengajak untuk belajar nilai-nilai toleransi beragama dari Uni Emirat Arab. Terutama, bagaimana Uni Emirat Arab menjunjung tinggi nilai toleransi dari keluarga Abrahamik. Dimana agama Islam, Kristen, dan Yahudi disebut sebagai agama-agama samawi atau semitik atau Ibrahimiah karena kesamaan leluhur mereka pada sosok patriark Abraham atau Ibrahim.
"Tema webinar kali ini adalah Sebuah Narasi Baru Toleransi Keluarga Abrahamik dari Uni Emirat Arab. Tema ini penting untuk sharing knowledge antara Uni Emirat Arab dengan Indonesia atau dengan negara lain di dunia. Sharing knowledge bidang agama, budaya, politik, dan dialog perdamaian itu penting untuk memperkaya ide, gagasan, dan pengalaman kita," kata Fachrul dalam diskusi secara virtual pada dialog Sebuah Narasi Baru Toleransi Keluarga Abrahamik dari Uni Emirat Arab, Selasa (24/11/2020). ( )
Selain itu dalam semangat hari toleransi Internasional, Fachrul mengajak semua masyarakat untuk melihat dan belajar toleransi dari Uni Emirat Arab. "Dalam semangat hari toleransi internasional, hari ini kita akan melihat Uni Emirat Arab, negara sahabat Indonesia dan sahabat kita semua yang walaupun kita terpisah jarak yang jauh, namun dalam komitmen toleransi beragama ternyata kita memiliki banyak kedekatan dan kesamaan," katanya.
Fachrul juga menceritakan toleransi di Uni Emirat Arab. Desember 2019, ia berkunjung ke Abu Dhabi yang salah satu tujuannya untuk saling bertukar pikiran tentang manajemen urusan kehidupan keagamaan. Menurutnya, Indonesia bisa memetik nilai kebaikan Uni Emirat Arab dalam mengelola toleransi dan kehidupan beragama.
"Sebab, Uni Emirat Arab sebagai salah satu negara maju baik dalam urusan ekonomi, teknologi, dan urusan kehidupan keagamaan. Kemajuan di Uni Emirat Arab dibangun dalam bingkai nilai-nilai moderasi, toleransi, dan harmoni yang sangat baik," kata Fachrul. ( )
Bahkan, kata Fachrul, Uni Emirat Arab sekarang ini sedang membangun kompleks ibadah yang sangat masif. Disebut sebagai Abrahamik Family House yang digunakan dalam dialog toleransi beragama. "Itulah sedikit yang kita ketahui tentang Abu Dhabi," katanya.
"Ke depan, kita lebih bisa proaktif lagi bakal menjalin kerja sama pertukaran keahlian untuk mempromosikan konsep dan nilai-nilai toleransi dan moderasi beragama," kata Fachrul.
Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi mengajak untuk belajar nilai-nilai toleransi beragama dari Uni Emirat Arab. Terutama, bagaimana Uni Emirat Arab menjunjung tinggi nilai toleransi dari keluarga Abrahamik. Dimana agama Islam, Kristen, dan Yahudi disebut sebagai agama-agama samawi atau semitik atau Ibrahimiah karena kesamaan leluhur mereka pada sosok patriark Abraham atau Ibrahim.
"Tema webinar kali ini adalah Sebuah Narasi Baru Toleransi Keluarga Abrahamik dari Uni Emirat Arab. Tema ini penting untuk sharing knowledge antara Uni Emirat Arab dengan Indonesia atau dengan negara lain di dunia. Sharing knowledge bidang agama, budaya, politik, dan dialog perdamaian itu penting untuk memperkaya ide, gagasan, dan pengalaman kita," kata Fachrul dalam diskusi secara virtual pada dialog Sebuah Narasi Baru Toleransi Keluarga Abrahamik dari Uni Emirat Arab, Selasa (24/11/2020). ( )
Selain itu dalam semangat hari toleransi Internasional, Fachrul mengajak semua masyarakat untuk melihat dan belajar toleransi dari Uni Emirat Arab. "Dalam semangat hari toleransi internasional, hari ini kita akan melihat Uni Emirat Arab, negara sahabat Indonesia dan sahabat kita semua yang walaupun kita terpisah jarak yang jauh, namun dalam komitmen toleransi beragama ternyata kita memiliki banyak kedekatan dan kesamaan," katanya.
Fachrul juga menceritakan toleransi di Uni Emirat Arab. Desember 2019, ia berkunjung ke Abu Dhabi yang salah satu tujuannya untuk saling bertukar pikiran tentang manajemen urusan kehidupan keagamaan. Menurutnya, Indonesia bisa memetik nilai kebaikan Uni Emirat Arab dalam mengelola toleransi dan kehidupan beragama.
"Sebab, Uni Emirat Arab sebagai salah satu negara maju baik dalam urusan ekonomi, teknologi, dan urusan kehidupan keagamaan. Kemajuan di Uni Emirat Arab dibangun dalam bingkai nilai-nilai moderasi, toleransi, dan harmoni yang sangat baik," kata Fachrul. ( )
Bahkan, kata Fachrul, Uni Emirat Arab sekarang ini sedang membangun kompleks ibadah yang sangat masif. Disebut sebagai Abrahamik Family House yang digunakan dalam dialog toleransi beragama. "Itulah sedikit yang kita ketahui tentang Abu Dhabi," katanya.
"Ke depan, kita lebih bisa proaktif lagi bakal menjalin kerja sama pertukaran keahlian untuk mempromosikan konsep dan nilai-nilai toleransi dan moderasi beragama," kata Fachrul.
(abd)