Wapres Jelaskan Langkah Atasi Covid-19 di Forum Pesantren Ramadhan Online
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah berusaha keras menjelaskan strategi dan kebijakan yang telah diambil dalam menghadapi pandemi Covid-19. Berbagai forum digunakan, salah satunya, Pesantren Ramadhan Online yang dilaksanakan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI).
Dalam penanganan pandemi Covid-19 ini, pemerintah mendapatkan banyak kritikan keras dari masyarakat. Hal yang banyak dipermasalahkan dan membingungkan masyarakat adalah kerap berubah-ubahnya peraturan dan kebijakan yang dikeluarkan dalam penanganan Covid-19. Pemerintah perlu melakukan komunikasi publik yang baik sehingga masyarakat percaya atas segala usaha yang dilakukan selama ini.
Dalam Pesantren Ramadhan Online, Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan Indonesia telah melakukan refocusing anggaran. "Fokus kita ubah dulu, yaitu dalam rangka menanggulangi Covid-19, dari berbagai sektor," katanya melalui akun twitter @Kiyai_MarufAmin, Senin (11/5/2020).
Ma'ruf Amin menjelaskan, pemerintah memiliki tiga fokus utama dalam penanggulangan Covid-19. Fokus itu adalah melakukan tes secara masif dan agresif, perawatan dan pengobatan yang intensif, dan penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). ( ).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan tes polymerase chain reaction (PCR) 10.000 per hari. Sampai saat ini, target itu belum terpenuhi. Rata-rata per hari sekarang hanya bisa memeriksa 4.000-5.000 tes PCR.
Ma'ruf Amin mengatakan, semua strategi yang dijalankan dalam rangka mengamalkan la dharara wa laa dhirara. Artinya, jangan sampai membahayakan diri sendiri dan membahayakan orang lain.
Untuk proses pemulihan pascapandemi Covid-19, katanya, pemerintah telah memiliki program-program yang akan dilakukan untuk membuat Indonesia menjadi stabil kembali. Pandemi Covid-19 ini awalnya hanya menghantam kesehatan masyarakat. Namun, efek dominonya merembet ke banyak sektor, seperti sosial dan ekonomi.
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) nonaktif itu menyatakan, salah satu usaha pemulihan itu adalah penguatan sektor usaha, pemenuhan hajat hidup kelompok miskin, dan pemberdayaan masyarakat.
"Itulah dalam rangka bagaimana berusaha mewujudkan maqashid syariah (tujuan syariah untuk kemaslahatan umat) untuk masyarakat Indonesia," pungkasnya.
Lihat Juga: Bertolak ke IKN, Ma'ruf Amin Groundbreaking Istana Wapres dan Hadiri Sidang Kabinet Perdana
Dalam penanganan pandemi Covid-19 ini, pemerintah mendapatkan banyak kritikan keras dari masyarakat. Hal yang banyak dipermasalahkan dan membingungkan masyarakat adalah kerap berubah-ubahnya peraturan dan kebijakan yang dikeluarkan dalam penanganan Covid-19. Pemerintah perlu melakukan komunikasi publik yang baik sehingga masyarakat percaya atas segala usaha yang dilakukan selama ini.
Dalam Pesantren Ramadhan Online, Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan Indonesia telah melakukan refocusing anggaran. "Fokus kita ubah dulu, yaitu dalam rangka menanggulangi Covid-19, dari berbagai sektor," katanya melalui akun twitter @Kiyai_MarufAmin, Senin (11/5/2020).
Ma'ruf Amin menjelaskan, pemerintah memiliki tiga fokus utama dalam penanggulangan Covid-19. Fokus itu adalah melakukan tes secara masif dan agresif, perawatan dan pengobatan yang intensif, dan penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). ( ).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan tes polymerase chain reaction (PCR) 10.000 per hari. Sampai saat ini, target itu belum terpenuhi. Rata-rata per hari sekarang hanya bisa memeriksa 4.000-5.000 tes PCR.
Ma'ruf Amin mengatakan, semua strategi yang dijalankan dalam rangka mengamalkan la dharara wa laa dhirara. Artinya, jangan sampai membahayakan diri sendiri dan membahayakan orang lain.
Untuk proses pemulihan pascapandemi Covid-19, katanya, pemerintah telah memiliki program-program yang akan dilakukan untuk membuat Indonesia menjadi stabil kembali. Pandemi Covid-19 ini awalnya hanya menghantam kesehatan masyarakat. Namun, efek dominonya merembet ke banyak sektor, seperti sosial dan ekonomi.
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) nonaktif itu menyatakan, salah satu usaha pemulihan itu adalah penguatan sektor usaha, pemenuhan hajat hidup kelompok miskin, dan pemberdayaan masyarakat.
"Itulah dalam rangka bagaimana berusaha mewujudkan maqashid syariah (tujuan syariah untuk kemaslahatan umat) untuk masyarakat Indonesia," pungkasnya.
Lihat Juga: Bertolak ke IKN, Ma'ruf Amin Groundbreaking Istana Wapres dan Hadiri Sidang Kabinet Perdana
(zik)